
kehamilan
Saat Berat Badan Janin Kecil di Trimester 2, Bolehkah Ibu Hamil Tetap Puasa?
HaiBunda
Rabu, 06 Mar 2024 09:05 WIB

Daftar Isi
Dalam Islam, ibu hamil dan menyusui diperkenankan untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadhan. Tapi, rasanya ketika Bunda terbiasa berpuasa setiap tahun, dan keluarga atau teman di sekitarnya semua berpuasa, wajar jika merasa tertinggal.
Namun, apakah puasa aman untuk ibu hamil dan janin? Tidak ada jawaban yang jelas untuk ini, Bunda. Meskipun ada penelitian yang menunjukkan bahwa puasa tidak memengaruhi berat lahir bayi, masih belum jelas bagaimana puasa dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil atau bayi selama kehamilan. Karena itulah para ahli menganjurkan untuk tidak berpuasa saat hamil.
Puasa untuk ibu hamil
Mengutip Baby Centre, penelitian terbaru mengenai puasa selama kehamilan menunjukkan sedikit atau tidak ada efek pada bayi baru lahir yang ibunya berpuasa saat hamil. Namun, beberapa perempuan mungkin mengalami dehidrasi atau kekurangan energi, karena puasa. Inilah hasil penelitian sejauh ini:
- Puasa tidak membuat bayi berisiko lahir prematur.
- Puasa saat hamil bukan berarti bayi cenderung memiliki berat badan lahir rendah.
- Ibu hamil mungkin memiliki lebih sedikit energi jika berpuasa, karena tidak mengonsumsi makanan dan air sebanyak yang dibutuhkan.
- Puasa selama trimester kedua kehamilan dapat mengurangi risiko terkena diabetes gestasional dan mencegah ibu hamil menambah berat badan berlebih.
Jika Bunda merasa kurang sehat untuk berpuasa, atau khawatir dengan kesehatan dan kesejahteraan bayi, bicarakan dengan dokter atau bidan, serta lakukan pemeriksaan kesehatan umum sebelum mengambil keputusan, Bunda.
Bila BB janin kecil di trimester 2
Sebaiknya tidak berpuasa dahulu, ya Bunda. Sebab, menurut ahli gizi Ryann Kipping, RDN, pendiri aplikasi The Prenatal Nutrition Library, selama kehamilan, kebutuhan energi dan nutrisi lebih tinggi, dan kedua hal ini diperlukan untuk menjaga bayi tumbuh subur sekaligus membantu ibu hamil menjadi berenergi dan sehat.
“Jika berpuasa, kemungkinan besar Anda tidak dapat memenuhi kebutuhan kalori atau protein, sehingga Anda tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi Anda,” katanya, dikutip dari Verywell Family.
Perlu diingat, Bunda perlu berbicara dengan dokter atau bidan, yang dapat memeriksa kesehatan. Kehamilan bisa menjadi saat yang menuntut bagi tubuh. Dokter atau bidan dapat membantu memenuhi kebutuhan makanan ibu hamil. Bunda mungkin juga perlu melakukan pemeriksaan lebih sering selama puasa.
Namun, jika ibu hamil memiliki berat badan yang sehat dan memiliki gaya hidup yang secara umum sehat, kemungkinan besar akan menjalani puasa dengan lebih baik. Bayi membutuhkan nutrisi yang berasal dari ibunya, dan jika tubuhnya memiliki simpanan energi yang cukup, dampak puasa kemungkinan besar tidak akan terlalu besar.
Risiko bila berat badan janin kecil
Apa saja komplikasi berat badan janin kecil saat kehamilan? Mengutip laman resmi Cedars Sinai, bayi yang kecil untuk usia kehamilan atau yang mengalami hambatan pertumbuhan intrauterin mungkin mengalami masalah saat lahir. Ini dapat mencakup:
- Tingkat oksigen lebih rendah dari biasanya
- Skor Apgar rendah
- Pernapasan pada feses (mekonium) yang pertama kali dikeluarkan dalam kandungan.
- Hal ini dapat menyebabkan masalah pernapasan.
- Gula darah rendah
- Kesulitan menjaga suhu tubuh normal
- Terlalu banyak sel darah merah
Cara menaikkan berat badan janin
HaiBunda sebelumnya pernah membahas soal ini, merangkum kembali, berikut cara menaikkan berat badan janin:
1. Pola makan yang sehat dan gizi yang seimbang
Pola makan juga merupakan fondasi paling penting dalam kehamilan. Bunda perlu menyertakan buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, daging, dan unggas dalam pola makan jika ingin menambah berat badan janin.
2. Konsumsi vitamin prenatal secara rutin
Dokter akan memberi vitamin prenatal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi Bunda. Vitamin prenatal juga membantu bayi menambah berat badan. Bunda harus mengonsumsi vitamin ini secara teratur untuk mendapatkan berat badan janin yang optimal selama masa kehamilan, Bunda.
3. Istirahat yang cukup
Penting bagi ibu hamil untuk memiliki istirahat yang cukup. Kenapa? Pengerahan tenaga yang berlebihan atau tekanan yang tidak perlu dapat memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan janin. Untuk itu, coba setidaknya menerapkan minimal delapan jam tidur tanpa gangguan untuk menjaga tingkat energi tetap utuh.
4. Tetap terhidrasi
Ibu hamil jangan sampai mengalami dehidrasi. Minumlah cairan dalam jumlah yang cukup untuk menghindari dehidrasi selama kehamilan. Dehidrasi pada kehamilan dapat menyebabkan beberapa komplikasi medis yang serius. Bunda dapat mengonsumsi jus buah atau sayuran, susu, atau air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
5. Rutin monitor BB janin dengan dokter
BB janin akan terukur selama pemantauan oleh dokter. Mereka akan memandu Bunda jika bayi tidak mendapatkan berat badan yang cukup. Bunda mungkin diminta untuk mengonsumsi suplemen tambahan atau melakukan perubahan pola makan untuk menambah berat badan janin.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Ciri-ciri Ibu Hamil Tidak Boleh Puasa yang Perlu Diwaspadai

Kehamilan
Penyebab & Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah pada Ibu Hamil

Kehamilan
Studi: Preeklamsia Terkait dengan Penyakit Ginjal

Kehamilan
Bobot Shandy Aulia Naik 3 Kg di Trimester Kedua, Apa Kata Dokter?

Kehamilan
Posisi Seks yang Memuaskan Saat Kehamilan Trimester 2


7 Foto
Kehamilan
Intip 7 Potret Baby Moon Siti Badriah di Bali, Seru Bareng Suami Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda