
kehamilan
Kata Dokter soal Kasus Kepala Bayi Tertinggal dalam Rahim Ibu yang Melahirkan di Madura
HaiBunda
Kamis, 14 Mar 2024 15:45 WIB

Seorang Bunda muda di Desa Panpajung, Modung, Bangkalan, bernama Mukarromah mengalami peristiwa memilukan saat melahirkan bayinya. Ia kehilangan bayinya saat proses persalinan. Tak hanya itu, kepala bayinya juga tertinggal di dalam rahim.
Akibat kejadian itu, pihak keluarga pun melaporkan dugaan malapraktik ke polisi. Keluarga Mukarromah melaporkan bidan yang menangani proses persalinan.
Dikutip dari detikcom, peristiwa tersebut terjadi di Puskesmas Kedungdung, Bangkalan. Awalnya, Mukarromah datang ke Puskesmas untuk meminta surat rujukan ke rumah sakit karena bayinya sungsang.
Namun, bidan bernama Mega menganjurkan agar ia melahirkan di Puskesmas karena sudah masuk bukaan empat. Tetapi, proses persalinan tak berjalan lancar, hingga kepala bayi tertinggal di rahim si ibu. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (4/3/24) dini hari.
Mukarromah lalu dilarikan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Glamour Husada, Bengloa, Tanjung Jati, Bangkalan. Ia lantas menjalani tindakan operasi untuk mengeluarkan kepala bayinya yang tertinggal di dalam rahim.
Dinkes Bangkalan buka suara
Terkait peristiwa ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, buka suara soal tudingan malapraktik. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Nur Hotiba, tindakan medis yang dilakukan bidan di Puskesmas Kedungdung bukanlah malapraktik.
Ia menyebut bahwa kondisi badan bayi yang lahir tersebut sudah lama meninggal di dalam perut. Selain itu, kondisi tubuh bayi juga mengelupas dan lunak.
"Mohon maaf, kalau bayi meninggal lebih dari satu minggu (Dalam perut/rahim) bahasa medis itu maserasi (Janin mati mengalami proses degeneratif aseptik) sudah mengelupas semua ya, jadi sudah empuk," ujarnya.
Nah, terkait kejadian ini, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr. Purnawan Senoaji, Sp.OG-KFM, juga angkat bicara. Dokter yang juga konsultan fetomaternal ini mengungkap analisisnya terkait kasus kepala bayi tertinggal di dalam rahim.
Seperti apa pendapat Purnawan terkait viral kejadian ini?
Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
KATA DOKTER: YAKIN 100% JANIN SUDAH MENINGGAL SEBELUM LAHIR
Viral Kepala Bayi Tertinggal Dalam Rahim/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Kata dokter soal viral kepala bayi tertinggal dalam rahim
Menurut Purnawan, tidak mungkin kepala janin yang masih hidup bisa putus saat proses persalinan. Ia yakin 100 persen bahwa janin tersebut sudah meninggal sebelum dilahirkan atau mengalami intrauterine fetal death (IUFD), Bunda.
"Sebodoh-bodohnya skill si penolong, janin yang masih hidup mustahil kepalanya bisa putus saat proses persalinan... yakin 100% janin itu sudah meninggal duluan, akhirnya dicoba persalinan sungsang, karena jasad janin jaringan tubuhnya sudah mati, saat ditarik badannya, kepalanya tidak bisa keluar akhirnya putus," tulisnya di Instagram @purnawansenoaji_dr. HaiBunda sudah mendapatkan izin untuk mengutip unggahan ini.
Purnawan menganggap bahwa keterbatasan pengetahuan dan informasi dari pasien dan keluarga nampaknya terjadi pada kasus ini. Pihak keluarga dan pasien kemungkinan masih menganggap bayi dalam kandungan itu belum meninggal.
"Pada kejadian kasus ini, nampak adanya keterbatasan pengetahuan pasien dan keluarga tentang apa yg terjadi dengan kehamilannya, atau bisa juga informasi tidak sepenuhnya diterima dengan baik oleh mereka. Sehingga mungkin pas kejadian persalinan, yang mereka pikirkan bayinya masih hidup, dan meninggal karena kepalanya putus... sehingga mereka merasa ini akibat tindakan si penolong," ujarnya.
Di akhir unggahannya, Purnawan menuliskan beberapa pesan penting bagi ibu hamil agar kejadian serupa tidak terulang. Berikut beberapa pesan dari Purnawan yang dibagikan melalui media sosial:
- Kontrol teratur, dengarkan informasi dari nakesnya
- Ikuti saran dari nakesnya, kalau kurang 'sreg', bisa mencari second opinion.
- Selalu mengerti risiko persalinan, kalau tidak bisa normal (pervaginam) ya harus operasi caesar, itu demi keselamatan ibu dan janin. Jangan membabibuta 'pokoknya harus normal apapun yang terjadi.
- Banyak membaca dan banyak bertanya, sudah banyak sumber kesehatan kehamilan yang terpercaya di mana-mana, jangan asal dengar kata tetangga, teman atau siapapun.
Simak juga 3 penyebab janin meninggal di dalam kandungan, dalam video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Persiapan yang Perlu Dilakukan agar Memudahkan Persalinan

Kehamilan
Manfaat Kurma untuk Ibu Hamil, Benarkah Juga Bisa Lancarkan Persalinan?

Kehamilan
15 Tanda Mau Melahirkan, Ibu Hamil Wajib Tahu

Kehamilan
Perkembangan Janin yang Normal di Trimester 1, 2, dan 3

Kehamilan
Perubahan yang Mungkin Dialami Saat Hamil Trimester 1, 2, dan 3


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Felicya Angelista Hamil 7 Bulan, Ungkap Naik 12 Kg
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda