Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Aturan Ideal Ganti Celana dalam saat Hamil: Frekuensi dalam Sehari dan Tips Memilihnya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Apr 2024 21:30 WIB

Celana dalam ibu hamil
Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/ Edwin Tan
Daftar Isi
Jakarta -

Mengganti celana dalam saat hamil penting dilakukan untuk mencegah infeksi. Tindakan ini merupakan bagian dari perawatan daerah kewanitaan yang bertujuan untuk memelihara kebersihan organ intim, Bunda.

Saat hamil, keputihan dengan konsistensi cairan dan bau yang khas kemungkinan besar akan terjadi karena perubahan hormon. Penggunaan celana dalam yang tepat bisa menjadi cara untuk mengatasi keluhan tersebut.

"Cara terbaik untuk mengatasi keputihan saat hamil adalah dengan menjaga kebersihan area tersebut," kata pakar kesehatan seksual perempuan dan penulis She-ology, Sherry Ross, MD, dilansir The Bump.

"Sebaiknya kenakan celana dalam berbahan katun dan menghindari celana ketat atau stoking, serta produk seperti sabun atau pewangi. Cara-cara tersebut dapat membantu mencegah iritasi dan infeksi, serta membuat perempuan tetap nyaman selama kehamilan," sambungnya.

Seberapa sering sebaiknya mengganti celana dalam saat hamil?

Mengganti celana dalam saat hamil disarankan untuk sesering mungkin, Bunda. Tetapi, tidak ada ketentuan berapa kali harus menggantinya dalam sehari.

Dikutip dari buku Peran Kader dalam Pendampingan Ibu Hamil Masa Pandemi COVID-19 oleh Puspita Sukmawaty Rasyid S.ST., M.Kes, Ika Suherlin, S.ST, M.Keb, dan Veny Delvia Pombaile, S.ST, menyarankan ibu hamil ganti celana dalam setidaknya dua kali sehari. Tujuannya untuk menjaga higienitas daerah kewanitaan.

"Penggantian pakaian dalam minimal dilakukan dua kali dalam sehari, misalnya ketika mandi pagi dan sore, sehingga kelembapan yang berlebihan dapat dicegah," kata tim penulis.

Alasan ibu hamil perlu sering ganti celana dalam

Seperti dijelaskan sebelumnya, sering ganti pakaian dalam saat hamil dilakukan untuk mencegah infeksi bakteri dan jamur. Gejala infeksi yang paling umum adalah muncul rasa gatal dan nyeri di area vagina.

Menurut Irmawati, S.Si.,Apt dalam buku Tanya Jawab Lengkap Kehamilan Bermasalah, pakaian dalam terutama yang basah juga disarankan untuk segera diganti. Bila tak diganti, masalah kesehatan serupa juga bisa muncul organ kewanitaan, Bunda.

"Pakaian dalam yang basah tapi tidak segera diganti akan menyebabkan daerah vagina menjadi lembap serta memicu tumbuhnya jamur," tulis Irmawati.

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Ibu Hamil Alami Gatal karena Tidak Ganti Celana Dalam/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Bahaya tidak mengganti celana dalam saat hamil dalam sehari

Ada dua bahaya yang dapat muncul bila Bunda tidak mengganti celana dalam saat hamil dalam sehari. Berikut risikonya:

1. Infeksi akibat keputihan

Terjadinya keputihan yang disebabkan infeksi adalah salah satu bahaya dari tidak ganti celana dalam saat hamil. Bakteri yang masuk melalui organ kewanitaan dapat memengaruhi perkembangan janin, Bunda.

Berikut 6 dampak keputihan berdasarkan penyebabnya:

  • Infeksi klamidia sebagai penyebab keputihan dapat menimbulkan terjadinya kelahiran prematur karena pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya. Infeksi klamidia juga bisa menyebabkan terjadinya keguguran hingga kematian ibu dan janin bila tidak segera ditangani.
  • Infeksi virus Herpes Simpleks sebagai penyebab keputihan dapat menimbulkan radang pada otak bayi (ensefalitis).
  • Infeksi jamur Candida dapat meningkatkan risiko terjadinya epilepsi pada bayi.
  • Infeksi HPV dapat memicu terjadinya papiloma laring pada bayi yang menyebabkan gangguan pernapasan dan pencernaan pada bayi hingga menimbulkan kematian.
  • Infeksi bakteri Neisserea gonorrhoeae dapat menyebabkan infeksi pada mata bayi hingga menimbulkan kebutaan.
  • Keputihan juga bisa jadi penyebab radang panggul karena infeksi kuman dan bakteri gram positif dan gram negatif. Infeksi bisa ditularkan saat berhubungan seksual dengan pasangan.

2. Risiko persalinan pramatur

Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Gynecology & Obstetrics tahun 2023 pernah meneliti tentang kaitan risiko persalinan prematur dan kebiasaan menjaga kebersihan area genital. Penelitian ini dilakukan pada 365 ibu hamil, Bunda.

Hasil penelitian cukup mencengangkan. Prevalensi diagnosis persalinan prematur secara signifikan lebih tinggi pada ibu hamil yang mengganti pakaian dalam hanya 2-3 kali seminggu.

"Ditemukan bahwa praktik perilaku kebersihan organ genital yang buruk dapat meningkatkan risiko persalinan prematur," demikian hasil studi.

Tips memilih celana dalam untuk ibu hamil

Selain sering mengganti celana dalam, Bunda juga perlu memilih celana yang tepat untuk mencegah masalah pada organ kewanitaan. Dilansir berbagai sumber, berikut 5 tips memilih celana dalam untuk ibu hamil:

1. Pilih yang berbahan katun murni

Pilihlah celana dalam berbahan katun selama hamil. Celana dalam berbahan katun dapat menyerap keringat dengan mudah dan memberikan sirkulasi udara yang baik bagi kulit Bunda.

2. Hindari bahan sintesis

Sebaliknya, penggunaan pakaian dalam berbahan sintetis dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Hal tersebut juga dapat menyebabkan iritasi kulit dan berbagai infeksi di sekitar area kewanitaan.

3. Celana dalam tidak ketat

Bunda juga perlu menghindari celana dalam yang ketat selama hamil. Celana yang ketat akan sulit menyerap keringat, sehingga dapat mempermudah tumbuhnya jamur atau mikroorganisme di daerah vagina.

4. Ukuran sesuai dengan perubahan tubuh

Perubahan tubuh selama hamil biasanya mengharuskan Bunda untuk membeli pakaian dalam yang baru. Pilihlah celana dalam yang ukurannya sesuai dengan perubahan tubuh. Pastikan untuk menggantinya bila dirasa sudah sempit atau ketat.

5. Gunakan celana dalam khusus ibu hamil

Bila sulit memilih celana dalam yang pas, Bunda dapat membeli celana khusus ibu hamil atau celana maternity support. Celana ini dapat memberikan dukungan ekstra dan menopang perut yang membesar. Selain itu, celana dalam maternity umumnya dibuat dengan bahan katun yang dapat dengan mudah menyerap keringat.

Demikian aturan ganti celana dalam selama hamil dan tips memilihnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda