KEHAMILAN
Benarkah Ibu Hamil Minum Soda Bisa Sebabkan Keguguran? Cek Fakta, Efek & Batas Konsumsinya
Asri Ediyati | HaiBunda
Sabtu, 06 Apr 2024 11:27 WIBDalam kondisi apapun, terlebih ketika hamil, Bunda perlu mengonsumsi makanan secara moderat. Bahkan, ada juga beberapa makanan dan minuman yang dipantang karena dapat menimbulkan dampak yang merugikan bagi ibu hamil. Salah satu yang banyak dikaitkan dengan masalah pada kehamilan adalah minuman soda.
Minuman soda dianggap berbahaya karena mengandung zat yang buruk untuk kesehatan. Beberapa orang percaya, mengonsumsi minuman ini bisa menyebabkan keguguran.
Lantas, apakah minuman soda harus dipantang ketika hamil? Benarkah ibu hamil minum soda bisa menyebabkan keguguran? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya, Bunda.
Bolehkah ibu hamil minum soda?
Jawabannya, boleh saja ibu hamil minum soda. Tidak apa-apa untuk sesekali mengonsumsi minuman bersoda selama kehamilan. Tetapi, ada baiknya dihindari, Bunda.
Dikutip dari Baby Center, penelitian menunjukkan bahwa menjadikan minum soda sebagai asupan sehari-hari bukanlah hal yang baik, baik itu yang versi diet atau bebas kafein.
Sementara dilansir laman Mom Junction dijelaskan bahwa soda adalah campuran air berkarbonasi dengan pemanis, seperti sukrosa atau sirup jagung yang mengandung fruktosa tinggi, perasa alami, dan kafein. Sebagian besar bahan tersebut bisa berdampak negatif pada kehamilan, sehingga perlu dibatasi.
"Beberapa ibu hamil mungkin beralih ke minuman soda untuk mengatasi kelelahan selama hamil. Tetapi, konsumsi rutin dapat dikaitkan dengan efek kesehatan yang negatif," kata ahli nutrisi klinis, Swati Patwal, M.Sc. (Food and Nutrition), MBA.
Efek samping dan bahaya minuman soda untuk ibu hamil
Meskipun aman dikonsumsi jika tidak berlebihan, Bunda perlu ketahui bahwa ada beberapa kandungan dalam soda yang perlu menjadi perhatian, yakni kafein dan gulanya. Rata-rata soda mengandung 35 hingga 55 mg kafein. Kandungan di soda ini yang dikhawatirkan bisa berbahaya bagi perkembangan janin.
Nah, berikut ini beberapa efek samping dan bahayanya minuman soda untuk ibu hamil yang perlu Bunda ketahui:
Kafein pada soda
Secara umum, konsumsi kafein lebih dari jumlah sedang tidak dianjurkan selama kehamilan. American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan ibu hamil tidak mengonsumsi kafein lebih dari dari 200 miligram per hari . Ada beberapa dampak konsumsi dan risiko kafein pada ibu hamil, yakni:
1. Bayi lebih kecil
Dilansir Parents, sebuah studi tahun 2021 yang dilakukan oleh National Institutes of Health menemukan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi kafein setara dengan setengah cangkir kopi setiap hari, rata-rata memiliki bayi yang lebih kecil dibandingkan orang yang tidak rutin mengonsumsi kafein.
2. Risiko kelahiran prematur hingga gangguan pertumbuhan
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), proses metabolisme kafein dalam darah akan melambat secara signifikan selama hamil. Konsumsi kafein dengan dosis berlebihan, tidak baik untuk kesehatan janin, dan berisiko menimbulkan komplikasi.
"Hasil dari beberapa penelitian observasional menunjukkan bahwa kelebihan asupan kafein mungkin berhubungan dengan hambatan pertumbuhan, penurunan berat badan lahir, kelahiran prematur, atau lahir mati," tulis WHO dalam laman resminya.
3. Meningkatkan risiko keguguran
Dilansir laman American Pregnancy Association (APA), pada tahun 2008, dua penelitian mengenai efek kafein terkait keguguran menunjukkan hasil yang signifikan, namun berbeda. Sebuah studi yang dirilis oleh American Journal of Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi 200 mg atau lebih kafein setiap hari, dua kali lebih mungkin mengalami keguguran dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi kafein sama sekali.
Studi lain yang diterbitkan dalam Epidemiology menunjukkan, tidak ada peningkatan risiko pada perempuan yang minum kopi dalam jumlah minimal setiap hari (200-350 mg per hari). Meski hasil kedua penelitian berbeda, pada akhirnya banyak pakar yang merekomendasikan ibu hamil untuk membatasi asupan kafein.
4. Mengganggu hormon stres janin
Para peneliti percaya bahwa kafein dapat membatasi pembuluh darah di rahim dan plasenta. Menurut ulasan di National Institutes of Health, kafein mengurangi suplai darah ke janin dan menghambat pertumbuhan janin.
Para peneliti juga percaya kafein bisa berpotensi mengganggu hormon stres janin, sehingga menempatkan bayi pada risiko kenaikan berat badan yang cepat setelah lahir dan obesitas, penyakit jantung, dan diabetes di kemudian hari.
5. Mengganggu istirahat ibu hamil
Kafein merupakan stimulan, jadi meskipun dapat membantu ibu hamil tetap terjaga pada hari ketika ia merasa sangat lelah, kafein juga dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Seiring bertambahnya usia kehamilan, tubuh mungkin tidak dapat memecah kafein dengan cepat, sehingga dapat membuat ibu hamil lebih sulit tidur, merasa mulas, atau merasa gelisah.
Gula pada soda
Kafein bukan satu-satunya bahan yang bisa memicu masalah di dalam soda. Kandungan gula yang tinggi atau pemanis buatan di soda juga bisa memengaruhi kondisi janin, Bunda.
Secara umum, soda dengan kandungan gula penuh tidak baik karena tidak memiliki nilai gizi. Jadi, makanan tersebut dapat membuat Bunda merasa kenyang, namun tidak memberikan manfaat apa pun kehamilan dan janin.
Salah satu pemanis yang kerap dijumpai di minuman bersoda adalah aspartam. Dokter spesialis obgyn di Massachusetts, David Elmar, menjelaskan bahwa aspartam dapat memengaruhi perkembangan janin.
"Studi selama 15 tahun menunjukkan, aspartam bisa menyebabkan cacat lahir," kata Elmar.
Minuman manis, termasuk soda, juga harus dihindari bila Bunda mengidap diabetes gestasional atau mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu hamil dan bayi, di mana bayi bisa tumbuh terlalu besar, sehingga meningkatkan risiko hambatan persalinan. Ditambah lagi, bayi yang lebih besar mungkin kesulitan mengatur gula darahnya setelah lahir.
Diabetes gestasional juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi selama kehamilan dan menempatkan ibu hamil pada risiko terkena diabetes tipe 2 setelah melahirkan.
Aturan aman minum soda saat hamil
Menurut Elmer, tidak ada risiko terukur dari minum soda sesekali. Namun, yang terbaik adalah mengonsumsi minuman soda dalam jumlah kecil atau tidak sama sekali. Cobalah untuk membatasi soda menjadi satu kaleng atau kurang per hari, dan ingatlah untuk mencatat berapa banyak kafein yang dikonsumsi secara keseluruhan.
Pastikan juga tidak minum soda terlalu sering karena mengandung kafein, gula, atau pemanis buatan. Terlalu banyak kafein dan gula dapat berdampak negatif pada kehamilan dan sudah banyak penelitian menunjukkan efek jangka panjangnya pada bayi.
"Prinsip terbaik dalam kehamilan adalah melakukan apa pun dalam moderasi (secukupnya)," ujar Elmer.
Demikian penjelasan tentang ibu hamil minum soda dan efek sampingnya. Semoga informasi ini dapat membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)