
kehamilan
Seperti Apa Rasanya Mual Hamil? Kenali Ciri-ciri dan Perbedaannya dengan Masuk Angin
HaiBunda
Jumat, 17 May 2024 22:20 WIB

Daftar Isi
Pada awal kehamilan, Bunda biasanya akan sering mengalami mual atau morning sickness. Meski demikian, mual pada perempuan belum tentu gejala kehamilan loh. Mual juga bisa menjadi gejala penyakit lainnya, seperti masuk angin. Nah seperti apa perbedaan mual hamil dan masuk angin?
Agar tidak salah mengidentifikasi, ketahui perbedaan mual hamil dan masuk angin berikut.
Perbedaan mual hamil dan masuk angin
Masuk angin adalah istilah yang sering digunakan oleh orang awam untuk merujuk pada kondisi ketika merasa tidak enak badan. Gejalanya bisa beragam, termasuk pusing, demam, hidung tersumbat, mual, dan lainnya.
Perlu Bunda diketahui juga bahwa mual dan muntah yang menjadi gejala masuk angin juga sering dialami oleh perempuan saat sedang hamil muda. Kondisi ini dikenal dengan istilah morning sickness.
Namun, terdapat beberapa perbedaan antara mual hamil dan mual masuk angin yang dapat dilihat dari penyebabnya, durasi mual, gejala yang menyertai.
Mual karena hamil biasanya terjadi pada awal trimester satu yang disebabkan oleh perubahan hormonal, serta peningkatan produksi hormon kehamilan seperti HCG. Mual hamil biasanya dirasakan di pagi hari setelah bangun tidur.
Ini paling umum terjadi selama trimester pertama, bahkan bisa memburuk ketika sudah mendekati akhir trimester pertama. Pada beberapa kasus, ibu hamil juga dapat merasakan mual hingga memasuki trimester kedua, namun dengan intensitas yang lebih jarang.
Selain itu, morning sickness juga kerap disertai dengan tanda-tanda kehamilan lainnya, seperti:
1. Tidak menstruasi
Mual hamil biasanya ditandai dengan terlambat datang bulan atau muncul bercak darah beberapa hari sebelumnya. Payudara terasa nyeri, membesar, dan lebih sensitif terhadap sentuhan.
2. Indra penciuman yang sensitif
Beberapa ibu hamil mengalami peningkatan sensitivitas penciuman. Ini bisa membuat mereka lebih peka terhadap bau tertentu dan bahkan menyebabkan mual.
3. Sering buang air kecil
Saat hamil, juga terjadi peningkatan aliran darah yang membuat ginjal bekerja lebih keras membuang sisa cairan dari tubuh. Akibatnya, ibu hamil menjadi lebih sering buang air kecil.
Di sisi lain, masuk angin biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan gejala seperti demam, pilek, sakit kepala, dan kadang disertai dengan gangguan pencernaan seperti diare atau muntah. Sementara itu, mual akibat masuk angin dapat terjadi kapan pun saat daya tahan tubuh menurun dan biasanya berlangsung sebentar atau selama beberapa hari. Rasa mual tersebut juga dapat menghilang dengan sendirinya apabila sistem imun tubuh telah membaik.
Ciri-ciri mual tanda hamil yang sering tidak disadari
Dilansir Medical News Today, kebanyakan orang mengetahui beberapa tanda awal kehamilan yang paling umum, seperti mual-mual yang dikenal sebagai morning sickness, dan terlambat menstruasi. Namun, masih ada tanda awal kehamilan lain yang mungkin terjadi, dan tidak semua orang menyadarinya.
1. Perubahan suasana hati
Perubahan hormonal pada minggu-minggu awal kehamilan dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Ibu hamil mungkin merasa lebih emosional dari biasanya.
2. Pusing dan mudah lelahÂ
Mual yang dialami Bunda ketika hamil biasanya juga disertai pusing hingga rasa lelah dengan intensitas yang sering. Selain itu, Bunda juga akan mengalami tekanan darah yang rendah. Ini dikarenakan kadar progesteron yang tinggi pada ibu hamil akan memberi efek pelebaran pada pembuluh darah.
3. Jerawat
Banyak perempuan mengalami jerawat yang memburuk selama kehamilan karena perubahan hormonal.
4. Rasa aneh di mulut
Perubahan hormonal dapat menyebabkan sensasi rasa logam di mulut atau kelebihan air liur pada beberapa ibu hamil.
5. Perubahan keinginan dan keengganan makanan
Ibu hamil mungkin mengalami perubahan drastis dalam preferensi makanan mereka, termasuk keinginan untuk makanan yang tidak biasa.
6. Sesak napas
Peningkatan hormon progesteron pada awal kehamilan dapat membuat ibu hamil merasa sesak napas.
7. Penyumbatan hidung
Ibu hamil sering mengalami hidung tersumbat atau pilek, yang dikenal sebagai rhinitis kehamilan.
8. Sembelit
Perubahan hormonal dapat menyebabkan sembelit pada beberapa ibu hamil selama kehamilan, terutama pada trimester pertama.
Cara mengatasi mual hamil
Berikut adalah beberapa cara mengatasi rasa mual saat hamil yang bisa Bunda lakukan:
1. Atur pola makan
Jika Bunda sebelumnya sering makan dalam porsi cukup besar, kini cobalah untuk makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering. Pola makan seperti ini dapat menjadi cara mengatasi mual saat hamil.
Dalam menentukan jenis makanan, pilihlah makanan yang tinggi karbohidrat dan rendah lemak, seperti nasi merah dan crackers.
2. Hindari makanan yang dapat memicu mual
Cara mengatasi mual saat hamil berikutnya adalah mengurangi konsumsi makanan berminyak, berlemak, pedas, atau asam. Karena makanan tersebut dapat memicu iritasi lambung yang dapat memperparah mual.
Selain itu, untuk mencegah dehidrasi akibat banyaknya cairan yang terbuang saat muntah, Bunda sebaiknya mengonsumsi air putih setidaknya 8 gelas per hari, bisa minum air dingin atau jahe hangat.
3. Hindari berbaring setelah makan
Berbaring setelah makan dapat menyebabkan asam di lambung naik, sehingga memicu rasa mual. Oleh karena itu, tunggulah setidaknya 1 jam setelah makan jika Bunda ingin berbaring.
4. Cukupi waktu istirahat
Beristirahat yang cukup bisa membantu mengurangi rasa mual. Jika Bunda sudah merasa lelah, jangan memaksakan diri untuk beraktivitas, ya.
5. Lakukan relaksasi
Melakukan relaksasi juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi mual saat hamil. Ada beberapa teknik relaksasi yang bisa Bunda coba, mulai dari menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan, hingga melakukan meditasi atau yoga untuk ibu hamil.
Usia kehamilan yang rentan terjadi mual
Hampir sebagian besar ibu hamil mengalami morning sickness. Biasanya, morning sickness umumnya terjadi di minggu pertama hingga minggu ke 9. Tapi, kondisi ini tentunya berbeda pada tiap ibu hamil.
Pada sebagian besar perempuan, morning sickness akan hilang setelah usia 12 minggu kehamilan atau setelah trimester pertama berakhir. Tapi, pada beberapa perempuan, morning sickness bisa terjadi sampai usia 20 minggu kehamilan, bahkan ada yang mengalaminya sepanjang masa kehamilan.
Morning sickness, biasanya tidak berbahaya bagi bayi di dalam kandungan. Tapi, bila Bunda mengalami muntah berlebihan sampai tidak bisa makan atau minum, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Terlebih jika mual disertai dengan keluhan lain, seperti sakit perut, susah buang air kecil, demam, tidak bisa makan dan minum, hingga penurunan berat badan.
Jika kondisi Bunda sudah sangat lemah atau mengalami gejala dehidrasi, dokter mungkin akan menyarankan untuk menjalani perawatan di rumah sakit hingga kondisi Bunda stabil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
20 Tanda-tanda Kehamilan Sebelum Telat Haid

Kehamilan
30 Ciri-ciri Hamil yang Sering Tak Disadari para Bunda

Kehamilan
Tanda Hamil 1 Bulan Berdasarkan Frekuensi Buang Air Kecil

Kehamilan
Tanda Hamil di Trimester Pertama Tak Dirasakan, Ini Penyebabnya

Kehamilan
4 Tanda Hamil 1 Bulan yang Bunda Mesti Tahu


5 Foto
Kehamilan
7 Potret Kehamilan Kedua Dinda Hauw, Shaka bakal Punya Adik Perempuan Nih
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda