
kehamilan
Sensitif Terhadap Bau Jadi Tanda Awal Kehamilan, Ini Hal yang Perlu Diketahui
HaiBunda
Sabtu, 22 Jun 2024 19:47 WIB

Daftar Isi
Sensitif terhadap bau sering dikaitkan sebagai salah satu tanda hamil. Kondisi ini biasanya juga menjadi penyebab ibu hamil mengalami morning sickness, Bunda.
Lantas, benarkah sensitif terhadap bau termasuk tanda hamil?
Indra penciuman jadi tajam adalah tanda awal kehamilan
Para ahli mengatakan bahwa penciuman menjadi lebih sensitif terhadap bau saat hamil dapat memberikan fungsi perlindungan. Indra penciuman yang meningkat dapat memperingatkan Bunda tentang makanan yang berpotensi beracun bagi bayi sebelum memakannya.
"Sebagian besar dari peningkatan indra penciuman berasal dari pengalaman ibu hamil itu sendiri. Kebanyakan perempuan mencium aroma yang lebih kuat di tahap awal kehamilan," ujar bidan Sally Urang, MS, RN, CNM, dilansir Baby Center.
"Pada tahap kehamilan selanjutnya, indra penciuman ibu hamil mungkin akan menurun. Hal tersebut terjadi karena jaringan di sekitar tubuh dan hidung membengkak seiring dengan peningkatan aliran darah. Hidung menjadi rentan tersumbat, sehingga ibu hamil lebih sulit untuk mendeteksi bau atau aroma," sambungnya.
Menurut dokter spesialis kebidanan dan ginekologi, Stacy A. Henigsman, DO, Stacy A. Henigsman, DO., sensitif terhadap bau memang merupakan tanda hamil. Tetapi, hanya sedikit bukti ilmiah yang menjelaskan tentang keluhan ini di awal kehamilan.
Penelitian di Continuous Education and Scientific Research Association (CESRA) tahun 2017 menjelaskan bahwa penurunan dan peningkatan indra penciuman dapat terjadi selama kehamilan, terutama di trimester pertama dan kedua. Bau yang meningkat lebih sering terjadi dibandingkan berkurangnya sensitivitas.
"Beberapa bau yang sebelumnya tidak pernah mengganggu mungkin menjadi tidak enak atau bahkan memicu rasa mual," ujar Henigsman, dikutip dari Healthline.
"Kabar baiknya, indra penciuman biasanya akan kembali seperti sebelumnya, yakni setelah melahirkan, atau dalam waktu 6 hingga 12 minggu pasca melahirkan."
Secara umum, sensitif terhadap bau memang bisa menjadi salah satu tanda kehamilan. Tetapi, ada pula yang mengaitkannya dengan jenis kelamin anak dalam kandungan.
Perlu diketahui ya, sensitif terhadap bau tidak bisa dijadikan tanda Bunda sedang hamil anak perempuan atau anak laki-laki. Jenis kelamin anak hanya dapat diketahui melalui USG, itu pun tidak 100 persen akurat.
![]() |
Penyebab ibu hamil sensitif terhadap bau
Penyebab ibu hamil sensitif terhadap bau belum diketahui pasti oleh para ahli. Namun, salah satu teori mengaitkannya dengan perubahan kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG), Bunda.
"Hormon hCG adalah salah satu penyebabnya. Ini adalah hormon yang dibuat oleh tubuh setelah sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim. Meningkatnya kadar hCG di awal kehamilan sejalan dengan perubahan penciuman yang banyak dilaporkan oleh ibu hamil," ungkap Urang.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh penulis The Mommy Docs' Ultimate Guide to Pregnant and Birth, Yvonne Bohn, MD. Menurut Bohn, hCG dan hormon estrogen yang memicu morning sickness dapat memicu peningkatan sensitivitas terhadap bau selama hamil.
"Meningkatnya kadar estrogen dan hCG pada trimester pertama dapat memicu mual, muntah, dan morning sickness. Jika seorang perempuan sudah merasakan mual, bau yang menyengat dapat memperparah gejala," ungkap Bohn.
Tanda-tanda ibu hamil sensitif terhadap bau
Peningkatan sensitivitas terhadap bau saat hamil biasanya dapat ditandai dengan peningkatan mual dan muntah. Selanjutnya, ibu hamil menjadi enggan untuk makan lantaran mual yang dialami.
Pada kondisi yang parah, seseorang yang sudah mengalami hiperosmia mungkin mengalami ketikdaknyamanan karena mencium paparan bau kimia seperti bau parfum atau produk pembersih.
Perlu diketahui, kondisi hiperosmia yang sebenarnya jarang terjadi selama kehamilan karena ini dapat memengaruhi bagian otak yang bekerja mendeteksi bau. Bagi mereka yang mengalaminya, paparan bau juga dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.
Gejala di awal kehamilan, bukan hanya lebih sensitif terhadap bau
Sensitif terhadap bau adalah salah satu tanda awal kehamilan. Selain itu, ada pula beberapa gejala awal yang dapat terjadi pada tubuh.
Berikut tanda awal kehamilan selain sensitif terhadap bau:
1. Morning sickness
Dalam jurnal yang diterbitkan di Autonomic Neuroscience tahun 2017 menyatakan sekitar 70 hingga 80 persen ibu hamil mengalami morning sickness. Biasanya, ciri hamil muda ini dimulai sekitar minggu ke-6 kehamilan.
Mual biasanya akan berakhir pada 14 minggu kehamilan dan pada beberapa kasus dan jarang terjadi, ini dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
2. Perubahan suhu basal
Suhu tubuh basal atau suhu tubuh di pagi hari biasanya meningkat di awal kehamilan. Hormon progesteron yang diproduksi setelah ovulasi adalah penyebabnya, Bunda.
"Kehamilan menghasilkan produksi progesteron yang jauh lebih besar dan sedikit peningkatan suhu, yang dapat dianggap sebagai demam oleh wanita tetapi sebenarnya hanya peningkatan suhu kecil yang normal," kata Dokter Obgyn, Felice Gersh, M.D, dikutip dari Romper.
3. Perdarahan implantasi
Perdarahan implantasi atau flek pada kehamilan berupa bercak berwarna merah kecoklatan umum terjadi pada sekitar 25 persen kehamilan. Dalam banyak kasus, pendarahan implantasi merupakan tanda awal kehamilan.
Pendarahan implantasi biasanya terjadi sekitar pada 6 sampai 12 hari setelah pembuahan, yakni saat embrio menempel di dinding rahim. Keluarnya darah atau flek ini tidak akan lama, atau tidak lebih dari 24 hingga 48 jam.
4. Sering buang air kecil
Peningkatan hormon kehamilan juga dapat menyebabkan Bunda sering buang air kecil di awal kehamilan. Keinginan buang air kecil juga dapat disebabkan karena peningkatan volume darah yang menyebabkan ginjal memproduksi cairan berlebih. Kebiasaan ini biasanya mulai berkurang di trimester kedua.
5. Perubahan mood
Perubahan suasana hati bisa terjadi di awal kehamilan. Kondisi ini dianggap wajar terjadi karena hormon yang berfluktuasi selama kehamilan akan berpengaruh pada kondisi psikologis.
7 cara mengatasi sensitif bau pada ibu hamil
Sensitif terhadap bau saat hamil dapat diatasi dengan beberapa cara, yakni:
- Jangan paksa konsumsi makanan tertentu bila tak menyukai baunya. Bunda bisa mencari makanan pengganti lain yang bernutrisi.
- Buka jendela saat memasak atau makan untuk menghilangkan bau yang mengganggu.
- Ganti produk pembersih dan perlengkapan mandi yang beraroma dengan produk yang tidak beraroma.
- Coba hirup aroma yang segar atau dapat mengurangi mual, seperti mint, lemon, jahe, dan kayu manis.
- Konsumsi permen jahe atau mint untuk mengatasi mual.
- Bunda dapat mengonsumsi makanan yang dingin (tidak hangat) untuk menghindari paparan bau tidak sedap.
- Cuci pakaian lebih sering karena biasanya bau bisa bertahan lama di kain.
Demikian penjelasan mengenai sensitif terhadap bau yang merupakan tanda hamil, dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
20 Tanda-tanda Kehamilan Sebelum Telat Haid

Kehamilan
30 Ciri-ciri Hamil yang Sering Tak Disadari para Bunda

Kehamilan
5 Ciri Hamil yang Aneh dan Tak Disangka-sangka

Kehamilan
Tanda Hamil 1 Bulan Berdasarkan Frekuensi Buang Air Kecil

Kehamilan
Tanda Hamil di Trimester Pertama Tak Dirasakan, Ini Penyebabnya


5 Foto
Kehamilan
7 Potret Kehamilan Kedua Dinda Hauw, Shaka bakal Punya Adik Perempuan Nih
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda