Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali Ciri-ciri Keguguran Diam-diam yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Senin, 24 Jun 2024 19:30 WIB

Ilustrasi Sakit Perut
Kenali Ciri-ciri Keguguran Diam-diam yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil/Foto: Getty Images/oatawa
Daftar Isi
Jakarta -

Menjalani kehamilan membuat siapa pun menjadi lebih waspada sebelum melakukan segala sesuatu. Tujuannya, tentu saja untuk memastikan Bunda dan janin dalam kondisi yang aman dan sehat.

Sayangnya, tak dapat dipungkiri ada berbagai masalah yang bisa menghampiri selama hamil, misalnya keguguran. Tak sampai di situ, ternyata masalah keguguran bisa berbeda-beda pada setiap ibu hamil.

Ada yang bisa dengan mudah merasakan dirinya sedang keguguran dan ada juga yang bahkan tidak menyadari atau disebut keguguran diam-diam. Lantas, seperti apa ya keguguran diam-diam dan bagaimana tanda-tandanya.

Simak artikel ini sampai tuntas untuk mengetahuinya ya, Bunda.

Baca Juga : Keguguran

Apa itu keguguran diam-diam?

Secara sederhana, missed miscarriage atau keguguran diam-diam adalah kondisi ketika janin meninggal tanpa gejala, Bunda. Tidak seperti keguguran pada umumnya, keguguran diam-diam sama sekali tidak membuat Bunda merasakan sakit perut yang luar biasa ataupun pendarahan dari vagina.

Melansir dari lama resmi Very Well Health, keguguran diam-diam umumnya terjadi di trimester pertama kehamilan. Biasanya kondisi ini diketahui saat Bunda melakukan pemeriksaan rutin atau USG bersama dokter kandungan.

Keguguran diam-diam bisa membuat Bunda dan Ayah merasakan kesedihan yang berkali-kali lipat. Oleh karena itu, penting sekali memberikan dukungan kepada siapa saja yang mengalami kondisi ini.

Ciri-ciri gejala keguguran diam-diam

Seperti namanya, keguguran diam-diam jarang sekali menunjukkan ciri-ciri keguguran yang umum dirasakan. Namun, dikutip dari laman resmi The Health Site, terdapat beberapa ciri-ciri kecil yang sering tidak disadari pada kasus keguguran diam-diam.

1. Berkurangnya tanda-tanda kehamilan

Gejala seperti mual, muntah, dan pembesaran payudara yang terjadi di awal kehamilan, bisa menghilang secara tiba-tiba saat keguguran tiba-tiba terjadi. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua wanita mengalami gejala yang sama atau sekuat gejala lainnya. 

Pada keguguran diam-diam, terkadang tubuh masih dapat mempertahankan tingkat hormon kehamilan yang tinggi dalam waktu yang singkat. Hal ini membuat gejala kehamilan bisa tetap terasa meskipun janin meninggal di dalam kandungan.

2. Penurunan tingkat hormon

Tes kehamilan yang menunjukkan penurunan hormon kehamilan (hCG) atau tidak naiknya level hCG seperti yang diharapkan selama beberapa minggu pertama kehamilan dapat menjadi petunjuk adanya keguguran diam-diam. Dokter mungkin akan memeriksa level hCG dalam darah untuk memantau perkembangan kehamilan.

3. Tidak terdeteksi pada pemeriksaan rutin

Keguguran diam-diam sering kali terungkap saat pemeriksaan rutin, seperti ultrasonografi. Pada tahap awal kehamilan, ketika usia janin sekitar 6-8 minggu, dokter biasanya melakukan ultrasonografi untuk memastikan detak jantung janin terdeteksi. Jika tidak ada detak jantung yang terlihat atau ukuran janin tidak sesuai dengan perkiraan usia kehamilan, ini bisa menjadi indikasi keguguran diam-diam.

Tanda-tanda umum penyebab keguguran

Meskipun tidak terjadi perdarahan yang nyata, terkadang wanita dapat mengalami pendarahan ringan atau keluar cairan berwarna kecoklatan yang sering dianggap sebagai menstruasi ringan. Namun, ini sebenarnya bisa menjadi tanda awal keguguran diam-diam. Gejala ini sering tidak mencolok dan bisa diabaikan karena terlihat seperti menstruasi yang tidak biasa.

Penyebab keguguran diam-diam atau missed miscarriage 

Penyebab missed miscarriage bisa sangat bervariasi dan cukup kompleks. Salah satu penyebab utama keguguran adalah kelainan kromosom pada embrio yang menghambat perkembangan janin secara normal. Ini dapat terjadi secara acak saat pembuahan atau pembelahan embrio awal, sehingga janin tidak dapat berkembang dengan baik.

Selain kelainan genetik, gangguan hormonal juga seringkali berperan dalam keguguran. Hormon-hormon seperti progesteron yang penting untuk mempertahankan kehamilan mungkin tidak diproduksi dengan cukup oleh tubuh Bunda, sehingga mengganggu proses perkembangan janin dan memicu keguguran.

Faktor-faktor kesehatan ibu juga memiliki peran yang signifikan. Penyakit seperti diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat meningkatkan risiko keguguran. Demikian juga dengan penyakit autoimun yang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan-jaringan penting untuk kehamilan.

Selain itu, infeksi yang mempengaruhi kondisi rahim juga dapat berkontribusi pada keguguran. Baik karena efek langsung terhadap janin maupun karena komplikasi yang timbul.

Kondisi struktural pada rahim atau masalah plasenta juga dapat menjadi faktor risiko keguguran tiba-tiba. Misalnya, adanya fibroid atau septum rahim bisa mengganggu implantasi embrio atau pertumbuhan plasenta dengan baik.

infografis kehamilan - penyebab keguguran berulangPenyebab keguguran berulang/ Foto: haibunda.com/annisa shofia

Cara mendiagnosis keguguran diam-diam atau missed miscarriage

Jika ada kecurigaan keguguran diam-diam berdasarkan pemeriksaan fisik atau gejala yang dirasakan oleh Bunda, seperti penurunan gejala kehamilan, biasanya dokter akan melakukan konfirmasi melalui USG. Saat USG, dokter akan mencari tanda-tanda janin yang tidak berkembang sesuai usia kehamilan atau tidak adanya detak jantung janin.

Dalam beberapa kasus, jika diagnosis tidak pasti, dokter mungkin memerintahkan lebih dari satu ultrasound atau meminta tes darah. Tes darah dilakukan untuk memeriksa kadar hormon kehamilan, misalnya kadar hCG yang mungkin tidak sesuai dengan perkembangan normal.

Apa yang harus saya lakukan jika saya mengalami keguguran diam-diam?

Menghadapi keguguran diam-diam adalah pengalaman yang sangat menantang secara emosional dan fisik bagi sebagian besar orang tua yang sedang menantikan kelahiran. Ketika Bunda mendapati bahwa janin tidak berkembang sesuai yang diharapkan dan tidak ada detak jantung yang terdeteksi pada pemeriksaan USG, hal ini seringkali menghadirkan kebingungan, kesedihan mendalam, dan kekhawatiran yang besar.

  • Hubungi dokter

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghubungi dokter kandungan atau fasilitas kesehatan untuk mengonfirmasi diagnosis dan membahas langkah-langkah selanjutnya. Biasanya, dokter akan menawarkan beberapa opsi perawatan, tergantung pada kondisi kesehatan dan seberapa jauh kehamilan telah berkembang.

Melansir dari Tommys, opsi yang ditawarkan dokter mencakup menunggu proses keguguran terjadi secara alami, menggunakan obat-obatan untuk membantu memicu pengeluaran jaringan kehamilan, atau melakukan prosedur bedah seperti pengeluaran kuretase.

  • Mencari dukungan 

Ketika melalui masa-masa yang tidak mudah ini, penting untuk mencari dukungan emosional dari pasangan, keluarga, atau teman dekat. Berbicara terbuka tentang perasaan Bunda dapat membantu mengurangi beban emosional yang dirasakan. Jika merasa sulit untuk mengatasi perasaan tersebut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan konselor atau terapis yang dapat membantu dalam mengelola stres dan trauma yang muncul.

  • Banyak istirahat

Jangan lupa juga untuk memerikan diri Bunda waktu untuk istirahat dan memulihkan diri secara fisik. Keguguran dapat menyebabkan kelelahan fisik yang signifikan, jadi pastikan Bunda memberikan tubuh waktu yang cukup untuk pulih sepenuhnya. Makan makanan sehat dan tetap terhidrasi juga merupakan langkah penting dalam mendukung proses penyembuhan.

  • Lakukan pemeriksaan kesehatan setelahnya

Setelah keguguran, dokter mungkin akan memantau kesehatan Bunda untuk memastikan bahwa semua jaringan kehamilan telah dikeluarkan dengan baik dan tidak ada komplikasi lain yang muncul. Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan seperti pendarahan berat, nyeri yang tidak tertahankan, atau demam setelah keguguran.

  • Belajar menerima segala yang terjadi

Dalam menghadapi keguguran, beri diri Bunda waktu untuk berduka. Setiap orang tentu memiliki cara berbeda dalam menghadapi kehilangan seperti ini.

Beri waktu pada diri sendiri untuk mengatasi perasaan sedih, kecewa, dan kehilangan yang mungkin dirasakan. Ingat juga bahwa keguguran tidak menunjukkan kegagalan dari Bunda ataupun Ayah sebagai calon orang tua.

Apa saya bisa hamil lagi setelah keguguran diam-diam?

Keguguran diam-diam, sama sekali tidak menutup kemungkinan bagi Bunda untuk bisa hamil lagi. Namun, setelah keguguran diam-diam, tubuh tentunya membutuhkan beberapa waktu untuk pulih sebelum bisa mendapatkan kehamilan lagi.

Termasuk menunggu siklus menstruasi kembali normal dan tubuh sehat secara fisik dan emosional. Dalam kebanyakan kasus, biasanya dokter akan menyarankan untuk menunggu selama satu atau dua siklus menstruasi sebelum mencoba hamil lagi.

Perlu diketahui juga bahwa keguguran diam-diam tidak secara signifikan meningkatkan risiko keguguran berikutnya, kecuali ada faktor risiko kesehatan tertentu yang perlu dipertimbangkan. Namun, penting untuk mendiskusikan situasi kesehatan Bunda dengan dokter untuk mendapatkan pendapat medis yang sesuai.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda