Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Tensi Normal Ibu Hamil dan Cara Menjaganya agar Tetap Stabil

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Jumat, 26 Jul 2024 18:45 WIB

Tensi normal ibu hamil
Tensi normal ibu hamil/ Foto: Getty Images/StudioKreativa
Daftar Isi

Kehamilan adalah perjalanan yang menakjubkan bagi setiap Bunda. Selama masa kehamilan, menjaga kesehatan diri dan Si Kecil menjadi prioritas utama.

Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah tekanan darah atau tensi. Mengetahui dan memahami tensi normal ibu hamil pada setiap trimester sangat penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan kehamilan berjalan dengan lancar.

Tekanan darah atau tensi normal ibu hamil tiap trimester

Tekanan darah ibu hamil dapat berubah sepanjang kehamilan. Mengetahui tensi normal pada setiap trimester membantu Bunda memantau kesehatan dan menghindari risiko.

1. Tekanan darah normal ibu hamil di trimester pertama

Pada trimester pertama, tekanan darah biasanya sedikit menurun. Menurut ulasan Mayo Clinic, ini terjadi karena hormon progesteron melebarkan pembuluh darah. Tensi normal ibu hamil trimester satu biasanya berkisar antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Bunda tidak perlu khawatir jika tekanan darah sedikit lebih rendah dari biasanya, selama tidak ada gejala yang mengkhawatirkan.

2. Tekanan darah normal ibu hamil di trimester dua

Memasuki trimester kedua, tekanan darah biasanya mulai stabil. Tensi normal ibu hamil trimester dua umumnya berkisar antara 110/70 mmHg hingga 120/80 mmHg. Pada tahap ini, Bunda perlu rutin memeriksa tekanan darah untuk memastikan tidak ada perubahan yang signifikan yang dapat mempengaruhi kesehatan.

3. Tekanan darah normal ibu hamil di trimester tiga

Pada trimester ketiga, tekanan darah cenderung meningkat kembali mendekati tingkat sebelum kehamilan. Tensi normal ibu hamil trimester tiga biasanya berkisar antara 120/80 mmHg hingga 140/90 mmHg. Penting bagi Bunda untuk terus memonitor tekanan darah dan segera berkonsultasi dengan dokter jika terdapat lonjakan yang signifikan.

Tensi darah yang perlu diwaspadai saat kehamilan

Terdapat beberapa kondisi tekanan darah yang perlu Bunda waspadai selama kehamilan. Mengetahui perbedaan antara perubahan tensi normal dan yang tidak normal sangat penting untuk kesehatan Bunda dan Si Kecil.

1. Perubahan tensi darah

Perubahan tensi darah selama kehamilan adalah hal yang wajar. Namun, Bunda perlu waspada jika perubahan tersebut disertai gejala seperti pusing, sesak napas, atau nyeri dada. Perubahan yang tiba-tiba dan signifikan memerlukan perhatian medis segera.

2. Tensi darah rendah

Tensi darah rendah atau hipotensi dapat menyebabkan pusing dan lemas. Jika tekanan darah Bunda di bawah 90/60 mmHg, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Meskipun tidak selalu berbahaya, tensi darah rendah dapat mempengaruhi aliran darah ke Si Kecil.

3. Tensi darah tinggi

Tensi darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi yang lebih serius. Hipertensi selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi seperti preeklamsia. Jika tekanan darah Bunda mencapai atau melebihi 140/90 mmHg, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Kelainan Tekanan Darah pada Ibu Hamil

Kelainan tekanan darah selama kehamilan bisa berdampak serius pada kesehatan Bunda dan Si Kecil. Beberapa kelainan yang sering terjadi meliputi hipertensi gestasional, preeklamsia, dan eklampsia. Hipertensi gestasional adalah kondisi di mana Bunda mengalami tekanan darah tinggi setelah 20 minggu kehamilan tanpa tanda-tanda preeklamsia. Preeklamsia ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine, sementara eklampsia merupakan kondisi yang lebih parah dan dapat menyebabkan kejang.

Dampak gangguan tekanan darah pada kehamilan

Gangguan tekanan darah dapat memengaruhi kehamilan dan kesehatan Bunda secara keseluruhan. Hipertensi dapat menyebabkan aliran darah ke plasenta terganggu, yang berpotensi menghambat pertumbuhan Si Kecil.

Preeklamsia yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan organ dan kelahiran prematur. Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau tekanan darah secara rutin dan mengikuti saran medis.

Kenali hipertensi pada ibu hamil

Hipertensi pada ibu hamil bisa terjadi kapan saja selama masa kehamilan. Beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai meliputi sakit kepala parah, gangguan penglihatan, nyeri di perut bagian atas, dan pembengkakan ekstrem pada tangan dan wajah.

Jika Bunda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.

Cara menjaga tekanan darah normal

Menjaga tekanan darah tetap normal selama kehamilan adalah hal yang dapat dilakukan dengan langkah-langkah sederhana. Simak berikut di antaranya:

  1. Bunda perlu menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan rendah garam dan tinggi serat.
  2. Rutin berolahraga ringan seperti berjalan kaki atau berenang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
  3. Hindari stres dengan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi. Terakhir, penting untuk rutin memeriksakan diri ke dokter dan mengikuti semua anjuran medis.

Menjaga kesehatan selama kehamilan adalah kunci untuk memastikan Bunda dan Si Kecil tetap sehat. Dengan mengetahui tensi normal ibu hamil dan cara menjaga tekanan darah tetap stabil, Bunda dapat menjalani kehamilan dengan tenang dan nyaman.

Jangan ragu untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada pertanyaan atau kekhawatiran mengenai kesehatan selama kehamilan. Semoga informasinya membantu!

 

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda