HaiBunda

KEHAMILAN

Mengenal KB Steril Vasektomi dan Tubektomi, Efektif Cegah Kehamilan hingga 99,9%

dr. Ilham Utama Surya, Sp.OG   |   HaiBunda

Jumat, 23 Aug 2024 16:41 WIB
KB steril efektif 99,9 persen cegah kehamilan/ Foto: Getty Images/Atstock Productions
Jakarta -

Ada berbagai macam jenis kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan. Salah satu adalah KB steril, Bunda.

KB steril merupakan satu metode kontrasepsi yang paling efektif dari semua metode yang ada. Efektivitasnya lebih dari 99,9 persen dalam mencegah kehamilan.

KB steril dibagi menjadi dua jenis, yakni vasektomi untuk pria dan tubektomi pada perempuan.


Sebelum menjelaskan lebih detail, Bunda dan Ayah perlu ketahui dulu tentang bagaimana kehamilan bisa terjadi dan upaya untuk mencegahnya. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya!

Proses terjadinya kehamilan

Sel sperma berbeda dengan sel tubuh lainnya, khususnya untuk jumlah kromosom. Dalam proses terjadinya kehamilan, sel sperma akan berjalan melewati beberapa saluran, seperti vas deferens, lalu vesikula seminalis, dan organ untuk berhubungan intim.

Kemudian, sperma yang sudah bercampur dengan cairan semen akan masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan. Sperma akan mencari jalan untuk bertemu sel telur, dengan melewati leher rahim, rongga rahim, lalu masuk ke saluran telur yang bernama tuba falopi.

Nah, di tuba falopi, sel telur yang sudah mengalami pematangan akan menunggu sperma membuahinya. Sperma yang berhasil membuahi sel telur akan membentuk embrio, hingga terjadilah kehamilan.

Namun, proses bertemunya sperma dan sel telur ini dapat dicegah dengan KB steril, yakni vasektomi dan tubektomi.

KB steril vasektomi pada pria

Vasektomi merupakan prosedur minimal atau operasi kecil yang bersifat permanen untuk memotong atau mengikat saluran vas deferens. Tujuannya agar sperma yang berasal dari testis tidak dapat menghantarkan sperma ke sel telur. Melalui prosedur ini, sperma tidak akan keluar, sehingga pembuahan tidak terjadi.

Pada vasektomi, kantung vesikula seminalis tetap memproduksi cairan semen, yang berfungsi untuk menghantarkan sperma. Tetapi, sel sperma tidak dapat keluar (di-blok) karena saluran vas deferens sudah dipotong atau diikat.

Perlu diketahui, sperma memiliki jangka waktu hidup atau usia yang singkat. Jika sperma tidak digunakan untuk membuahi sel telur, maka lama-kelamaan akan dibuang atau diserap kembali oleh tubuh.

Vasektomi bisa dilakukan oleh semua pria, kecuali mereka yang memiliki gangguan pembekuan darah. Meski hanya prosedur kecil, metode vasektomi dapat menimbulkan luka yang sulit sembuh pada pria yang mengidap masalah pembekuan darah.

Sejauh ini, tidak ada syarat khusus untuk vasektomi dari pemerintah. Namun, vasektomi sebaiknya menjadi pilihan terbaik bagi pasangan suami istri yang sudah memiliki cukup anak.

Efek samping atau kompilasi vasektomi

Vasektomi termasuk kontrasepsi yang minim efek samping atau komplikasi. Berikut beberapa efek samping atau komplikasi yang mungkin terjadi:

  1. Pendarahan terus-menerus
  2. Infeksi yang ditandai dengan demam tinggi, kemerahan di area luka, dan keluar nanah
  3. Luka sulit sembuh

Kapan bisa kembali berhubungan intim setelah vasektomi?

Seorang pria sebaiknya tidak langsung untuk berhubungan seksual setelah menjalani prosedur vasektomi. Ia disarankan untuk menunggu sampai luka bekas vasektomi sembuh dan kering, yang biasanya membutuhkan waktu sekitar satu minggu.

Bila penyembuhan luka bagus, pria bisa langsung berhubungan intim kembali. Namun, jika mengalami tanda-tanda infeksi atau komplikasi, maka sebaiknya segera periksa ke dokter. Kontrol ke dokter juga disarankan untuk dilakukan setelah operasi untuk memastikan tidak adanya infeksi pada luka.

KB steril tubektomi pada perempuan

KB steril tubektomi adalah metode kontrasepsi pada perempuan untuk mencegah fertilisasi atau pembuahan. Melalui metode ini, diharapkan sperma dan sel telur tidak bertemu, sehingga tidak terjadi kehamilan.

Tubektomi dilakukan dengan memotong atau mengikat saluran telur kanan dan kiri dengan cincin khusus, Bunda.

Waktu tatalaksana tubektomi

Tatalaksana tubektomi dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu, yakni:

1. Setelah persalinan normal

Tubektomi dapat dilakukan segera setelah persalinan normal, biasanya dalam waktu dua hari. Prosedur yang digunakan adalah mini laparotomi, yakni membuat sayatan kecil sekitar 3 sampai 4 sentimeter (cm), sehingga kedua saluran tuba (tuba falopi) dapat diakses untuk dipotong dan diikat dengan cincin.

Melakukan tubektomi setelah persalinan normal adalah waktu terbaik karena rahim masih besar, sehingga akses untuk menemukan saluran tuba menjadi lebih mudah.

2. Setelah waktu nifas

Tindakan tubektomi yang dapat dilakukan setelah masa nifas adalah mengikat saluran tuba, sehingga sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur. Prosedur tubektomi setelah nifas dilakukan dengan Laparoskopi Oklusi Tuba Anestesi Lokal (LOTAL).

Dokter akan menggunakan alat khusus untuk masuk ke dalam perut melalui sayatan kecil. Lalu, dokter akan melakukan identifikasi kedua saluran tuba dan menembakkan cincin untuk mengikat kedua saluran tersebut.

3. Saat operasi caesar

Tubektomi juga dapat dilakukan saat Bunda melahirkan melalui operasi caesar. Pada saat operasi, dokter dapat sekaligus melakukan tindakan pemotongan dua saluran tuba yang menghubungkan uterus dan ovarium.

Tubektomi pilihan kontrasepsi aman untuk Bunda

Tubektomi tidak akan mengganggu fungsi seksual seorang perempuan. Prosedur ini juga tak akan mengubah siklus haid bulanan karena tidak memengaruhi hormon. Bunda dapat kembali berhubungan seksual setelah luka sembuh dengan peluang hamil yang sangat kecil.

Bunda yang sedang menyusui juga tidak perlu khawatir karena tubektomi tidak dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Produksi ASI dipengaruhi oleh nutrisi ibu dan hormon, yakni hormon prolaktin dan oksitosin.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Persiapan dan Tips Melahirkan Normal

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Siti KDI Ungkap Alasan Cerai dari Pria Turki, Sebut Ada Perbedaan Budaya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara

Kehamilan Annisa Karnesyia

5 Potret Artis Indonesia Blasteran Pulang Kampung ke Negara Ayah, Yuki Kato ke Jepang

Mom's Life Amira Salsabila

300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keluarga Ini Pilih Tinggal di Hotel Selamanya daripada Beli Rumah Meski Berkecukupan, Alasannya...

Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya

Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara

300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan

5 Potret Artis Indonesia Blasteran Pulang Kampung ke Negara Ayah, Yuki Kato ke Jepang

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK