Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Benarkah Kekurangan Vitamin D saat Hamil Dapat Meningkatkan Risiko Anak Autisme? Ini Faktanya Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 07 Sep 2024 12:20 WIB

Ilustrasi Vitamin Ibu Hamil
Ilustrasi Vitamin D Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Makidotvn
Jakarta -

Asupan vitamin D dibutuhkan sepanjang kehamilan, Bunda. Kekurangan vitamin ini selama hamil telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kekurangan vitamin D umum terjadi pada ibu hamil di beberapa populasi, dan telah ditemukan bahwa hal tersebut terkait dengan peningkatan risiko preeklamsia, diabetes melitus gestasional, kelahiran prematur, dan kondisi spesifik pada jaringan lainnya.

Selain masalah kesehatan pada ibu, kekurangan vitamin D juga disebut bisa berdampak buruk pada perkembangan otak janin. Banyak orang bahkan mengaitkannya dengan kejadian autisme pada anak.

Lantas, benarkah kekurangan vitamin D saat hamil dapat meningkatkan risiko anak autisme ya, Bunda?

Simak penjelasan lengkap dari Bubun berikut ini yuk!

Kekurangan vitamin D saat hamil dan autisme

Perlu diketahui, autisme atau gangguan spektrum autisme (ASD) merupakan sekelompok kondisi yang beragam yang terkait dengan perkembangan otak. Anak dengan autisme memiliki ciri yang khas, yakni memiliki kesulitan dalam interaksi sosial dan komunikasi.

Dalam ulasan di jurnal Frontiers in Psychiatry tahun 2019 dijelaskan, analisis literatur telah menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D selama kehamilan berperan dalam mengondisikan perkembangan dan fungsi sistem saraf. Studi yang dilakukan secara in vitro dan pada hewan percobaan telah menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat dikaitkan dengan kelainan struktural dan fungsional sistem saraf yang dapat diamati pada pasien gangguan spektrum autisme.

Selain itu, telah dilaporkan juga bahwa kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat menjadi faktor risiko perkembangan gangguan spektrum autisme pada keturunan setelahnya, dan anak-anak dengan gangguan spektrum autisme memiliki kadar vitamin D serum yang jauh lebih rendah dibandingkan anak-anak normal.

Namun, data penelitian tersebut belum cukup mendukung hipotesis bahwa vitamin D mungkin merupakan faktor yang berkontribusi terhadap etiologi gangguan spektrum autisme.

Penelitian sebelumnya yang diterbitkan di British Journal of Psychiatry Open tahun 2017 juga pernah membahas isu ini, Bunda. Menurut studi, anak-anak yang lahir dari ibu yang memiliki kadar vitamin D rendah dalam darah saat hamil memiliki risiko autisme lebih dari dua kali lipat. Penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 4.000 anak di Belanda, di mana hanya 68 anak yang didiagnosis autisme pada usia 6 tahun.

Tetapi lagi-lagi, penelitian ini masih terlalu kecil untuk menarik kesimpulan pasti tentang hubungan antara vitamin D dan autisme.

Ilustrasi Vitamin Ibu HamilIlustrasi Vitamin D Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Makidotvn

Penelitian terbaru tentang kaitan vitamin D dan autisme

Para ilmuwan terus mengembangkan studi untuk menemukan kaitan kekurangan vitamin D saat hamil dengan autisme pada anak. Studi terbaru pun terbit di Research in Autism Spectrum Disorders pada Maret 2024. Hasil studi menemukan bahwa suplemen vitamin D dan multivitamin ibu selama kehamilan dikaitkan secara signifikan dengan penurunan risiko gangguan spektrum autisme.

"Suplemen multivitamin ibu hamil berpotensi meredakan gejala dan kemampuan personal-sosial pada anak-anak (dengan gangguan spektrum autisme)," kata tim penulis studi.

"Mengurangi risiko gangguan spektrum autisme dan gejala nya pada keturunan merupakan pertimbangan kebijakan kesehatan masyarakat, yang dapat dicapai melalui pemberian vitamin D dan multivitamin selama hamil."

Penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk mengetahui peran nutrisi ibu hamil dalam etiologi dan gejala autisme, serta mekanisme molekuler yang mendasarinya.

Kebutuhan vitamin D saat hamil

Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak yang sebagian besar diperoleh dari konsumsi susu atau jus yang difortifikasi, minyak ikan, dan suplemen makanan. Sumber vitamin D juga bisa didapatkan dari paparan sinar matahari, Bunda.

American Pregnancy Association (APA) menjelaskan bahwa vitamin D memiliki peran dalam mendukung fungsi imunitas tubuh, pembelahan sel yang sehat, serta kesehatan tulang. Vitamin ini secara khusus diperlukan untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor.

"Vitamin D berperan dalam mendukung perkembangan tulang bayi yang sehat. Kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan preeklamsia pada kehamilan," tulis APA dalam laman resminya.

Menurut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), ibu hamil membutuhkan asupan vitamin D sebanyak 600 unit internasional (IU) per hari. Dosis yang sama juga direkomendasikan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

Kekurangan vitamin D saat hamil dapat diketahui melalui pemeriksaan darah, Bunda. Jika kadarnya di bawah normal, dokter mungkin akan meresepkan suplemen vitamin D selama hamil.

Demikian studi terkait vitamin D saat hamil dan kaitannya dengan autisme pada anak. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda