KEHAMILAN
Benarkah Pengunaan Alat Kontrasepsi Sebabkan Risiko Kanker Payudara?
Amrikh Palupi | HaiBunda
Kamis, 28 Nov 2024 21:40 WIBBeberapa perempuan memilih untuk menunda kehamilan lantaran belum siap memiliki anak. Salah satu caranya adalah menggunakan alat kontrasepsi. Namun pemilihan alat kontrasepsi yang tidak cocok bisa berdampak pada kesehatan. Bahkan, belakangan ramai disebut-sebut bahwa alat KB dapat meningkatkan risiko kanker.
Dikutip laman CNN Internasional, sebuah studi baru menemukan bahwa pemasangan alat kontrasepsi hormonal IUD memicu risiko kanker payudara yang lebih tinggi. Namun para ahli menyebut risiko secara keseluruhan masih rendah dan dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengkonfirmasi hasil yang lebih jelas.
Penelitian terbaru di jurnal medis JAMA, menganalisis catatan kesehatan ribuan wanita Denmark berusia 15 hingga 49 tahun selama bertahun-tahun. Sebagian perempuan di sana, menggunakan alat kontrasepsi IUD dan tidak menggunakan kontrasepsi hormonal jenis apa pun.
Di antara lebih dari 150.000 wanita, secara keseluruhan terdapat sekitar 1.600 diagnosis kanker payudara baru. Namun terdapat risiko 40 persen lebih tinggi di antara perempuan yang menggunakan IUD atau sekitar 14 diagnosis tambahan untuk setiap 10.000 perempuan.
Menurut peneliti, risiko terjadinya kanker payudara tidak meningkat seiring dengan lamanya penggunaan IUD. Bertolak belakangan dengan penelitian sebelumnya, yang menemukan hubungan serupa antara kontrasepsi hormonal dan kanker payudara.
Data baru ini secara khusus mengidentifikasi risiko yang terkait dengan penggunaan IUD, dan temuan tersebut sejalan dengan peningkatan risiko yang terkait dengan pil kontrasepsi oral.
Pada penelitian sebelumnya, American College of Obstetricians and Gynecologists telah mempublikasikan hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dan risiko kanker payudara. Penelitian tersebut mengeluarkan nasihat pentingnya membantu perempuan dalam mempertimbangkan potensi risiko dibandingkan manfaatnya penggunaan alat kontrasepsi.
"Wajar jika orang melihat penelitian seperti ini dan merasa panik atau khawatir, karena peningkatan risiko terkena kanker jenis apa pun mengkhawatirkan,” kata Direktur komunikasi misi dan pendidikan untuk Susan G. Komen Breast Cancer Foundation, Kelsey Hampton, yang tidak terlibat dengan penelitian baru.
Kelsey Hampton mengatakan sebenarnya tidak ingin masyarakat takut melihat temuan data dari penelitiannya. Ia hanya menunjukkan data yang benar.
"Kami tidak ingin masyarakat melihat data ini dan merasa takut. Kami ingin mereka tahu bahwa ini hanyalah lebih banyak bukti dan informasi yang dapat mereka gunakan untuk berdiskusi dengan dokter mereka," tuturnya.
Sementara Eleanor Bimla Schwarz, profesor kedokteran di Universitas California, San Francisco mengatakan manfaat IUD jauh lebih besar daripada risikonya. Data baru ini, tidak boleh mengubah cara berpikir perempuan tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia bagi mereka.
"Ini melaporkan risiko yang sangat kecil, yaitu satu dalam seribu untuk didiagnosis menderita kanker payudara, yang tidak sama dengan kematian akibat kanker payudara," kata Schwarz, yang juga dokter kepala penyakit dalam umum di RSUD San Francisco General.
"Risiko tersebut jauh lebih rendah dibandingkan risiko sehari-hari lainnya yang sering dihadapi perempuan dan berdampak pada risiko kanker payudara mereka," imbuhnya.
Selain sangat efektif dalam mencegah kehamilan, IUD hormonal juga dapat membantu mengurangi perdarahan dan kram. Terdapat bukti lain bahwa IUD hormonal dapat menurunkan risiko kanker endometrium pada wanita.
"Saya pikir kita harus menempatkan pembicaraan ini dalam konteksnya. Diagnosis kanker payudara tidak sama dengan kematian akibat kanker payudara, dan kami tidak memiliki penelitian yang menunjukkan penggunaan segala bentuk kontrasepsi hormonal benar-benar meningkatkan risiko kematian akibat kanker payudara," tutur Schwarz.
Ahli onkologi dan kepala pasien di American Cancer Society, Dr. Arif Kamal, mencatat bahwa penelitian baru ini tidak memperhitungkan seberapa sering wanita menerima mammogram. Wanita yang menggunakan IUD bisa lebih sering berinteraksi dengan dokter sehingga lebih mungkin melakukan pemeriksaan yang mengarah pada diagnosis.
Namun bagi wanita yang berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara atau khawatir tentang potensi risiko penggunaan alat kontrasepsi hormonal, penting untuk mengetahui bahwa ada pilihan lain. Termasuk IUD tembaga yang sama efektifnya dan tidak terkait dengan kontrasepsi hormonal.
"Tidak ada pendekatan yang bisa diterapkan untuk semua orang. Risiko seseorang terkena kanker payudara dan kecemasan atau kekhawatiran yang mendasarinya terhadap kanker payudara harus menjadi dasar keputusan yang dibuat antara seorang wanita dan dokternya tentang tindakan yang benar untuk dilakukan," kata Kamal.
Meski demikian, Kamal menyebut banyak faktor gaya hidup lain yang dapat dikontrol wanita untuk mengurangi risiko kanker payudara. Seperti lebih banyak berolahraga dan membatasi asupan alkohol.
Begitulah penjelasan tentang alat KB meningkatkan risiko kanker payudara atau tidak ya Bun. Semoga informasinya bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Kaitan Usia dengan Kesuburan & Ketahui Penyebab Infertilitas pada Wanita Menurut Dokter
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Ini Waktu Tepat Pakai KB setelah Melahirkan agar Tidak Kebobolan Hamil
5 Alat Kontrasepsi untuk Cegah Kehamilan, Simak Kekurangannya Juga Bun
Pelayanan KB Masa Pandemi, Haruskan Ke Faskes untuk Kontrol?
Cara Aman Mencegah Kehamilan untuk Ibu Menyusui
TERPOPULER
Kisah Cinta Nadine Chandrawinata & Dimas Anggara, Awalnya Minta Foto saat Ketemu di Mall
Ketahui 5 Penyebab Bumil Meninggal Setelah Operasi Caesar & Cara Mencegahnya
Anak 3 Tahun Bisa Kalahkan AI dalam Kecerdasan Visual, Bikin Para Peneliti Terkejut
7 Penyebab Keluar Flek Cokelat Sebelum Haid dan Cara Mengatasinya
Potret Fay Nabila, Mantan Dancer Cilik yang Kini Tengah Jalani LDR dengan Suami
REKOMENDASI PRODUK
10 Obat Anak untuk Mengatasi Susah Buang Air Besar
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Skincare Anak 8 Tahun yang Aman dan Cara Memilihnya yang Tepat
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Calming Rub Cream untuk Bantu Redakan Batuk Pilek hingga Kembung
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
Ngopi Santai ala Bunda Kekinian? Coba 5 Rekomendasi Kopi Susu Ini
PritadanesREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Eyebrow Pomade, Tahan Lama dan Bikin Alis Terlihat Lebih Natural
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Sekolah Beri Hadiah Rp2,2 M untuk Murid yang Diterima di Kampus Top, Tuai Kecaman
7 Penyebab Keluar Flek Cokelat Sebelum Haid dan Cara Mengatasinya
Anak 3 Tahun Bisa Kalahkan AI dalam Kecerdasan Visual, Bikin Para Peneliti Terkejut
Ketahui 5 Penyebab Bumil Meninggal Setelah Operasi Caesar & Cara Mencegahnya
Kisah Cinta Nadine Chandrawinata & Dimas Anggara, Awalnya Minta Foto saat Ketemu di Mall
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Hasil Tangkapan Kerang Laut Langsung Dikupas-Direbus Warga Setempat
-
Beautynesia
Simak Deretan Bahan Aktif Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan
-
Female Daily
Dari Lip Butter sampai Harmonica, Ternyata Ini Isi Tas Jenna Ortega!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto: Yura Yunita Menjelma Jadi Mahadewi, Pakai Selendang 50 Meter
-
Mommies Daily
Bertahan dalam Pernikahan Demi Anak, Ini Alasan dan Dampaknya!