KEHAMILAN
Kisah Bunda Melahirkan dalam Kondisi Koma Usai Alami Morning Sickness Parah
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Selasa, 14 Jan 2025 15:00 WIBAtlanta McIntyre tak pernah menyangka akan melahirkan anak keduanya dalam keadaan koma. Bunda 29 tahun ini mengalami koma setelah didiagnosis morning sickness parah atau mengalami hiperemesis gravidarum.
Awalnya, McIntyre yang mengalami muntah terus-menerus tak menyadari potensi komplikasi kehamilan yang dihadapinya. Ia muntah begitu banyak hingga dokter mengatakan bahwa cairan muntah itu telah masuk ke paru-parunya dan menyebabkan pneumonia.
Kondisi McIntyre pun semakin parah hingga mengalami koma yang diinduksi. Dokter pun harus melakukan tindakan persalinan segera setelah McIntyre mengalami koma. Saat itu, usia kehamilannya masih 29 minggu.
"Saya ingin membicarakannya karena saya merasa bahwa selama kehamilan, hal itu dianggap sebagai morning sickness biasa. Itu dimulai dengan cukup normal," kata perempuan asal Inggris ini kepada Wales Online, dilansir Manchester Evening News.
"Bau-bauan membuat saya merasa mual, tetapi kondisi ini terus berlanjut hingga pada titik di mana setelah delapan minggu, ini terjadi setiap kali saya makan. Setelah 14 minggu, saya makan makanan cair. Saya tidak bisa menelan apa pun dan harus keluar masuk rumah sakit setiap minggu karena dehidrasi dan pusing."
Morning sickness parah yang dialami McIntyre ini sampai membuat berat badannya turun lebih dari 1,2 kilogram (kg) selama kehamilan.
Alami pneumonia dan harus melahirkan dalam kondisi koma
Morning sickness yang dialami McIntyre tak kunjung berhenti. Hingga akhirnya ia tersedak karena muntah begitu banyak. Dokter pun terpaksa melakukan induksi koma karena ia sudah mengalami pneumonia.
"Mereka mengatakan saya tersedak muntahan dan itu berakhir di paru-paru saya. Jadi saya akhirnya terkena pneumonia aspirasi. Saya tidak bisa bernapas sendiri. Saya tidak ingat apa pun sebelum mengalami koma. Namun saya terbangun beberapa hari kemudian dan diberi tahu bahwa saya telah melahirkan bayi," ungkapnya.
Anak kedua McIntyre yang berjenis kelamin perempuan dan diberi nama Poppy lahir sekitar 20 jam setelah sang Bunda ditempatkan dalam kondisi koma. Tindakan persalinan dilakukan lantaran detak jantung bayinya menurun dengan cepat, Bunda.
"Detak jantungnya turun menjadi sangat rendah dan begitu cepat, sehingga mereka memutuskan untuk melahirkannya saat saya dalam kondisi koma," ungkap McIntyre.
"Dari apa yang saya dengar, mereka bilang ke pasangan saya, 'Jika kita tidak melahirkannya sekarang, kamu bisa kehilangan keduanya.'"
Setelah koma, ingatan McIntyre kabur. Tetapi, dia masih ingat sedikit tentang proses persalinan anaknya.
"Saya samar-samar ingat mereka mengatakan bahwa saya telah melahirkan bayi ini," katanya.
McIntyre baru bisa bertemu dengan putrinya sekitar satu setengah minggu kemudian. Namun, ia belum bisa untuk menyentuhnya lantaran masih mengidap pneumonia, Bunda.

Morning sickness parah atau hiperemesis gravidarum