Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah Boleh Berhubungan Intim Setelah Masa Ovulasi?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 31 Jul 2025 21:40 WIB

Ilustrasi suami istri
Apakah Boleh Berhubungan Intim Setelah Masa Ovulasi?/Foto: Getty Images/eggeeggjiew
Jakarta -

Ovulasi adalah fase dalam siklus menstruasi ketika ovarium melepaskan sel telur atau ovum. Setelah sel telur meninggalkan ovarium, ia bergerak menuju tuba fallopi dan menunggu untuk dibuahi oleh sperma.

Dalam siklus menstruasi rata-rata 28 hari, ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum dimulainya periode menstruasi berikutnya. Waktu pastinya bervariasi. Panjang siklus setiap individu mungkin lebih panjang atau lebih pendek.

Kita, para perempuan mungkin merasa terbantu untuk melacak siklus menstruasi menggunakan aplikasi di ponsel atau kalender. Ini dapat membantu kita menentukan kapan ovulasi kemungkinan besar terjadi.

Kebanyakan orang akan mengalami menstruasi 14 hingga 16 hari setelah ovulasi, terlepas dari panjang siklus keseluruhan mereka.

Berapa lama ovulasi berlangsung? Sel telur hanya bertahan hidup 12 hingga 24 jam setelah ovulasi. Jika sperma tidak membuahi sel telur, tubuh akan menyerapnya kembali. Sebaliknya, tidak seperti sel telur, sperma dapat bertahan hidup selama beberapa hari di dalam tubuh.

Cara mengetahui masa ovulasi

Menentukan ovulasi bisa jadi sulit. Mengutip dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa metode yang digunakan orang untuk melacak siklus menstruasi mereka dan memperkirakan kapan ovulasi terjadi. Karena setiap metode memiliki kekurangannya masing-masing, sebaiknya gunakan lebih dari satu metode untuk mendapatkan jawaban yang paling akurat. Berikut beberapa metodenya:

  • Siklus menstruasi. Ovulasi terjadi di sekitar titik tengah siklus jika memiliki siklus 28 hari (hari ke-14). Namun, siklus "normal" adalah antara 21 dan 35 hari, jadi ini berarti ovulasi hanya terjadi pada siklus menstruasi .
  • Metode kalender. Orang yang menggunakan metode kalender untuk memprediksi ovulasi, menganalisis siklus menstruasi selama enam bulan untuk menentukan masa subur mereka.
  • Lendir serviks. Tepat sebelum ovulasi, lendir serviks  berubah menjadi bening dan licin (seperti putih telur). Konsistensi ini memudahkan sperma berenang untuk bertemu sel telur .
  • Suhu basal tubuh. Suhu tubuh sedikit meningkat selama ovulasi (biasanya sekitar 0,5 hingga 1 derajat).
  • Alat tes ovulasi. Alat tes ovulasi bekerja serupa dengan tes kehamilan di rumah karena  buang air kecil pada strip indikator di rumah . Alat ini bekerja dengan mendeteksi LH (hormon luteinisasi) dalam urine.

Apakah boleh berhubungan intim setelah masa ovulasi?

Jawabannya tergantung, Bunda. Jika Bunda dalam program kehamilan, berhubungan seksual setelah ovulasi bisa menjadi kurang efektif.

Dilansir Fertility Center, sebuah studi prospektif besar dari University of North Carolina, yang melibatkan total 564 perempuan yang menjalani 1.332 siklus menstruasi lengkap, menemukan bahwa berhubungan seksual dari lima hingga sembilan hari setelah ovulasi atau tiga hingga sembilan hari sebelum akhir siklus menstruasi secara signifikan menurunkan kemungkinan hamil. Periode waktu ini juga dikenal sebagai jendela peri-implantasi.

Secara spesifik, pasangan yang berhubungan seksual pada dua hari atau lebih selama jendela peri-implantasi memiliki kemungkinan 40 persen lebih rendah untuk hamil dibandingkan dengan pasangan yang tidak berhubungan seksual selama periode yang sama.

Jika Bunda sedang menunda atau KB, maka berhubungan intim setelah masa ovulasi lebih aman ketika sebelum ovulasi. Pembuahan hanya dapat terjadi maksimal 24 jam setelah berovulasi. Hal ini karena sel telur tidak dapat bertahan lebih dari sehari setelah dilepaskan.

Jika  melakukan hubungan seks tanpa kondom dua hari setelah ovulasi, sel telur kemungkinan besar tidak akan dapat bertahan hidup saat sperma mencapai tuba fallopi.

Lebih jelasnya lagi, mengutip laman Parents, berikut peluang untuk hamil setelah berhubungan intim sebelum, sesaat, dan setelah ovulasi:

  • Satu hari sebelum ovulasi: 21% hingga 35%
  • Pada hari ovulasi: 10% hingga 33%
  • Satu hari setelah ovulasi: 0% hingga 11%
  • Dua hari setelah ovulasi: 0% hingga 9%

Semoga informasinya dapat membantu ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda