Jakarta -
Menyusui menjadi salah satu fase terberat yang harus dialami sebagian Bunda, Wajar adanya kalau kemudian ibu
menyusui jadi lebih emosional.
Kalau enggak segera ditangani bisa berujung stres dan depresi. Pernah merasakannya?
Proses panjang menyusui menuntut fisik sehat, dan juga emosi yang selalu positif. Tapi ada kalanya, depresi yang dipicu faktor hormonal terkadang muncul selama proses menyusui.
Saat menyusui sebenarnya ada dua hormon yang signifikan diproduksi, yakni prolaktin dan oksitosin. Kedua hormon tersebut bekerja sama untuk menghasilkan ASI, menjaga pasokan ASI sesuai kebutuhan si kecil. Serta menguatkan bonding antara Bunda dan buah hati dalam hubungan emosional.
Penyebab ibu menyusui depresi/ Foto: iStock |
Namun sayangnya, peningkatan mood positif selama menyusui dari efek produksi oksitoksin tidak mendapatkan respons positif dari ibu menyusui. Justru, tak sedikit ibu menyusui mengalami peningkatan stres.
Artinya, kenaikan oksitosin justru menjadi kontraproduktif bagi stabilitas suasana hati. Akibatnya, beberapa ibu menyusui jadi mengalami depresi, kecemasan, mudah marah, tidak hangat, dan imbas negatif lainnya, seperti dikutip dari laman Kid Spot.
Kondisi tersebut memang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, permasalahan itu bisa memicu depresi dan dapat membuat mereka merasa gagal jadi seorang ibu.
"Bagi ibu yang menderita depresi pascapersalinan, kesulitan menyusui bisa terasa seperti masalah hidup dan mati. Para ibu merasa telah gagal total sebagai seorang ibu" kata Tamar Gur, MD, Ph.D, seorang ahli kesehatan dan psikiater reproduksi di The Ohio State University Wexner Medical Center, seperti dikutip dari laman Self.
Ahli lainnya, Julie Lamppa, APRN, seorang bidan bersertifikat mengatakan bahwa dukungan dari orang-orang di sekitar, serta penyedia medis sangatlah diperlukan dalam menghadapi fase tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Lamppa menyarankan agar kekhawatiran tersebut dapat diproses dan dikelola dengan cara yang rasional.
"Bunda mungkin khawatir dengan si kecil tidak mendapatkan ASI yang cukup, namun Bunda dapat menenangkan ketakutan tersebut dengan mengetahui bahwa bayi Bunda merasa kenyang setelah menyusui dengan keberadaan popok basah yang banyak. Ini akan menjadi pengalaman positif yang dapat meredakan kecemasan tersebut,"katanya.
Jika kegelisahan dan depresi selama menyusui tetap muncul, ada baiknya
ibu menyusui segera mencari bantuan dengan mencari teman curhat untuk meluapkan berbagai permasalahannya. Tak hanya itu,
ibu menyusui juga sebaiknya menjaga waktu istirahat dengan baik. Sebab, kurang tidur dapat membuat kesehatan fisik dan psikis ibu menyusui terganggu.
Kalau permasalahan belum juga tuntas, penting bagi Bunda untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis lainnya, untuk mendapatkan penanganan terbaik yang membuat suasana fisik dan hati lebih sehat.
Simak juga makanan yang bisa memperbanyak produksi ASI!
(rap/rap)