menyusui
Teknik Mengosongkan Payudara agar Produksi ASI Optimal
Kamis, 01 Aug 2019 11:31 WIB
Jakarta -
Selain pengetahuan mengenai manfaat air susu ibu (ASI), faktor yang juga punya peranan penting untuk menyukseskan pemberian ASI eksklusif adalah kepercayaan diri ibu. Simak penuturan ahli ini, Bun.
Menurut rilis RS Pondok Indah yang diterima HaiBunda, hal-hal yang menurunkan kepercayaan diri ibu, seperti kerap bertanya apakah ASI-nya cukup, kenapa bayi terus menangis padahal sudah disusui, ataupun mengeluh karena puting payudaranya sakit dan lecet akibat proses menyusui bisa menurunkan produksi ASI. Padahal, kuantitas dan kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan mental ibu.
Diungkapkan dokter spesialis anak dan konselor laktasi RS Pondok Indah, dr.Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes, ibu menyusui harus selalu memiliki pemikiran dan afirmasi positif, juga harus selalu bahagia. Kebahagiaan itu akan memicu keluarnya hormon oksitosin yang melancarkan ASI.
"Kondisi Anda yang tenang, relaks, dan sabar, sangat disukai bayi saat dia ingin menyusu. Jadi, inilah kunci utama menyusui. Asal tahu saja, bayi bisa merasakan hal ini, lho. Jadi, hilangkan segala rasa khawatir, panik, serta pikiran-pikiran negatif selama menyusui," tutur dokter yang akrab disapa Farah ini.
Selain itu, menurut Farah, konsep ASI itu supply and demand. Begitu payudara kosong, maka ASI akan mengisinya lagi. Itu sebabnya, penting untuk mengosongkan payudara sesering mungkin. Caranya dengan menyusui sesering mungkin pula.
"Semakin sering disusui, maka ASI akan semakin terus diproduksi. Sebaliknya, semakin jarang dan semakin panjang interval waktu antara menyusui ke menyusui berikutnya, maka akan menyebabkan waktu pengisian ASI akan semakin lambat dan volume ASI berkurang," terangnya.
Kata Farah, ASI akan terproduksi dengan baik, jika pengosongan ASI di payudara juga baik. Pengosongan baik dapat terpenuhi jika bayi bisa melekat atau mengisap dengan baik di payudara.
"Posisi dan pelekatan bayi ke payudara menjadi kunci dasar kesuksesan menyusui dan produksi ASI," tuturnya.
Farah pun membagikan teknik mengosongkan payudara agar produksi ASI semakin optimal, yakni:
1. Selalu upayakan payudara terasa kosong sebelum memberikan ASI dari sisi lainnya.
2. Habiskan waktu sekitar 10 menit sebelum berpindah memberikan ASI dari payudara sisi lainnya.
3. Pastikan bayi menyusu di kedua payudara agar produksi ASI di kedua payudara seimbang.
4. Bila bayi terlihat kenyang sebelum ASI di payudara terasa kosong, lanjutkan dengan memompa payudara.
Bunda, simak juga yuk tips sukses Nadia Mulya memberi ASI eksklusif sambil bekerja, dalam video berikut:
(yun/muf)
Menurut rilis RS Pondok Indah yang diterima HaiBunda, hal-hal yang menurunkan kepercayaan diri ibu, seperti kerap bertanya apakah ASI-nya cukup, kenapa bayi terus menangis padahal sudah disusui, ataupun mengeluh karena puting payudaranya sakit dan lecet akibat proses menyusui bisa menurunkan produksi ASI. Padahal, kuantitas dan kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan mental ibu.
"Kondisi Anda yang tenang, relaks, dan sabar, sangat disukai bayi saat dia ingin menyusu. Jadi, inilah kunci utama menyusui. Asal tahu saja, bayi bisa merasakan hal ini, lho. Jadi, hilangkan segala rasa khawatir, panik, serta pikiran-pikiran negatif selama menyusui," tutur dokter yang akrab disapa Farah ini.
Selain itu, menurut Farah, konsep ASI itu supply and demand. Begitu payudara kosong, maka ASI akan mengisinya lagi. Itu sebabnya, penting untuk mengosongkan payudara sesering mungkin. Caranya dengan menyusui sesering mungkin pula.
"Semakin sering disusui, maka ASI akan semakin terus diproduksi. Sebaliknya, semakin jarang dan semakin panjang interval waktu antara menyusui ke menyusui berikutnya, maka akan menyebabkan waktu pengisian ASI akan semakin lambat dan volume ASI berkurang," terangnya.
![]() |
"Posisi dan pelekatan bayi ke payudara menjadi kunci dasar kesuksesan menyusui dan produksi ASI," tuturnya.
Farah pun membagikan teknik mengosongkan payudara agar produksi ASI semakin optimal, yakni:
1. Selalu upayakan payudara terasa kosong sebelum memberikan ASI dari sisi lainnya.
2. Habiskan waktu sekitar 10 menit sebelum berpindah memberikan ASI dari payudara sisi lainnya.
3. Pastikan bayi menyusu di kedua payudara agar produksi ASI di kedua payudara seimbang.
4. Bila bayi terlihat kenyang sebelum ASI di payudara terasa kosong, lanjutkan dengan memompa payudara.
Bunda, simak juga yuk tips sukses Nadia Mulya memberi ASI eksklusif sambil bekerja, dalam video berikut:
(yun/muf)