Jakarta -
Menyusui ternyata dapat mengurangi angka kasus alergi dan asma pada anak-anak hingga usia 18 tahun. Hal ini diungkap oleh penelitian terbaru. Tak cuma menyusui, dalam penelitian tersebut juga membahas tentang manfaat persalinan normal.
David Hill, MD, PhD, dari Children's Hospital of Philadelphia, dan rekan-rekannya membandingkan catatan 158.422 anak untuk melihat bagaimana metode kelahiran dan praktik menyusui pengaruhi jumlah kondisi alergi yang dilaporkan oleh setiap anak muda selama 18 tahun.
Studi sebelumnya telah melihat efek menyusui atau metode kelahiran untuk satu kondisi. Hill mempresentasikan hasil dari penelitian - yang melihat eksem, alergi makanan, alergi, dan asma- di Pertemuan Ilmiah Tahunan American College of Allergy, Asthma & Immunology 2019 di Houston.
Setelah menyesuaikan ras dan jenis kelamin, tim peneliti melihat pengaruh bagaimana bayi dilahirkan (normal vs caesar) dan menyusui (disusui, diberi susu botol, atau kombinasi keduanya). Anak-anak yang dilahirkan normal memiliki tingkat alergi yang lebih rendah.
"Manfaat persalinan normal cukup luas," kata Hill dikutip dari
WebMD.
ilustrasi menyusui/ Foto: iStock |
Ada efek perlindungan bagi anak-anak yang dilahirkan normal. Menurut Hill, efek perlindungan kemungkinan ada hubungannya dengan microbiome.
"Saya pikir ada beberapa bukti yang cukup bagus sekarang untuk menunjukkan bahwa jalan lahir mungkin merupakan sumber pengenalan mikroba," ujar Hill.
Nah, sedangkan anak-anak yang diberi ASI eksklusif juga memiliki tingkat alergi dan asma yang lebih rendah. Lalu, untuk anak-anak yang diberi kombinasi ASI dan susu formula memiliki tingkat penurunan satu kondisi alergi tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan untuk dua atau tiga kondisi alergi.
Menyusui yang dikombinasikan dengan susu formula melindungi anak terhadap perkembangan kondisi alergi tunggal, tetapi untuk anak-anak yang mendapat dua kondisi alergi atau lebih, ASI eksklusif plus susu formula tidak berpengaruh.
Ya, mungkin ada berbagai alasan yang memungkin Bunda untuk tak menyusui secara eksklusif dan menambahkan susu formula. Hills sendiri mengungkap keluarganya tak bisa 100 persen memberikan ASI eksklusif.
"Sangat menyenangkan melihat bahwa bayi yang diberi ASI mendapat manfaat. Saya terkejut melihat manfaat ini," ujar Hills.
Dikutip dari
detikcom, pemerintah memang mewajibkan Bunda memberikan ASI eksklusif pada si buah hati. Kewajiban itu tertuang dalam pasal 6 Peraturan Pemerintah (PP) nomor 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif, yang ditetapkan pada 1 Maret 2012.
"Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya," bunyi peraturan tersebut.
Anjuran pemerintah itu dibuat berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Ya, Bunda disarankan menyusui selama enam bulan penuh, demi menghindari alergi dan menjamin kesehatan bayi yang optimal.
Simak juga video tentang bahaya bayi ASI mengalami sembelit:
(aci/som)