menyusui
5 Tips Sukses Menyusui bagi Ibu Bekerja
Senin, 16 Dec 2019 08:19 WIB
Jakarta -
Pengalaman Bubun setelah melahirkan anak pertama, sempat cemas enggak bisa memberi ASI eksklusif saat harus kembali bekerja. Bunda merasakan hal serupa?
Ya, menyusui eksklusif menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu bekerja. Seperti yang Bubun alami, ternyata enggak mudah menyetok ASI perah (ASIP) karena si kecil sangat kuat menyusu. Tapi, Bubun bertekad memberi ASI eksklusif karena itu penting banget bagi tumbuh kembang si kecil.
Seperti dijelaskan dalam situs resmi badan kesehatan dunia (WHO), "Menyusui adalah cara yang tidak ada bandingannya untuk menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat."
Sebagai rekomendasi kesehatan masyarakat global, WHO menganjurkan, ibu harus menyusui bayi secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan. Tujuannya agar bayi mencapai pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan optimal.
Nah, bagi ibu bekerja yang ingin memberi ASI eksklusif, simak tips sukses berikut ini, dikutip dari buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal.
1. Persiapkan diri sebelum masuk kerja
Susun jadwal dalam mempersiapkan pemberian ASI eksklusif, serta mulai menabung ASI kira-kira dua minggu sebelum kembali bekerja. Caranya, perah ASi setiap 3 jam sekali, usahakan tanpa mengganggu waktu menyusui bayi. Semakin sering ASI diperah, tubuh Bunda akan semakin banyak memproduksi.
Selain itu, persiapkan diri Bunda dengan melakukan relaksasi selama 10 - 15 menit sebelum memerah ASI. Jangan lupa kebutuhan gizi Bunda harus cukup dan hindari stres karena bisa memengaruhi produksi ASI.
2. Latih kemampuan memerah ASI
Bunda bisa melatih diri untuk memerah ASI dengan menggunakan tangan, pompa manual, atau pompa elektrik. Latihan ini dapat dilakukan mulai saat ASI keluar pertama kali dan payudara terasa penuh.
3. Hindari stres
Luangkan waktu untuk mengonsumsi makanan bergizi saat Bunda bekerja, yang bisa menambah kualitas ASI. Hindari stres karena beban fisik dan mental, yang bisa menghambat ASI sehingga mengganggu kualitas dan kuantitasnya.
4. Sempatkan menyusui langsung
Sebelum berangkat kerja, luangkan waktu sejenak untuk menyusui langsung si kecil. Dengan begitu, ikatan batin antara ibu dan bayi akan tetap terjalin meski sibuk bekerja. Waktu yang tepat memberikan ASI langsung adalah saat hendak berangkat kerja, pulang kerja, dan saat bayi akan tidur malam hari.
5. Persiapkan ASI perah (ASIP)
Di tempat kerja, Bunda usahakan memerah ASI sebanyak 2 - 3 kali. Sesuaikan dengan jadwal kerja dan waktu luang atau istirahat. Beri catatan hari, tanggal, dan jam saat ASI diperah pada wadah penyimpanan ASIP. Catatan ini penting untuk mengecek tanggal kedaluarsa ASI.
Bunda, simak juga penjelasan dokter tentang bahaya bayi ASI mengalami sembelit, dalam video berikut:
(muf/muf)
Ya, menyusui eksklusif menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu bekerja. Seperti yang Bubun alami, ternyata enggak mudah menyetok ASI perah (ASIP) karena si kecil sangat kuat menyusu. Tapi, Bubun bertekad memberi ASI eksklusif karena itu penting banget bagi tumbuh kembang si kecil.
Baca Juga : 7 Tips Sukses Menyusui Usai Operasi Caesar |
Seperti dijelaskan dalam situs resmi badan kesehatan dunia (WHO), "Menyusui adalah cara yang tidak ada bandingannya untuk menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat."
Sebagai rekomendasi kesehatan masyarakat global, WHO menganjurkan, ibu harus menyusui bayi secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan. Tujuannya agar bayi mencapai pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan optimal.
![]() |
Nah, bagi ibu bekerja yang ingin memberi ASI eksklusif, simak tips sukses berikut ini, dikutip dari buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal.
1. Persiapkan diri sebelum masuk kerja
Susun jadwal dalam mempersiapkan pemberian ASI eksklusif, serta mulai menabung ASI kira-kira dua minggu sebelum kembali bekerja. Caranya, perah ASi setiap 3 jam sekali, usahakan tanpa mengganggu waktu menyusui bayi. Semakin sering ASI diperah, tubuh Bunda akan semakin banyak memproduksi.
Selain itu, persiapkan diri Bunda dengan melakukan relaksasi selama 10 - 15 menit sebelum memerah ASI. Jangan lupa kebutuhan gizi Bunda harus cukup dan hindari stres karena bisa memengaruhi produksi ASI.
2. Latih kemampuan memerah ASI
Bunda bisa melatih diri untuk memerah ASI dengan menggunakan tangan, pompa manual, atau pompa elektrik. Latihan ini dapat dilakukan mulai saat ASI keluar pertama kali dan payudara terasa penuh.
3. Hindari stres
Luangkan waktu untuk mengonsumsi makanan bergizi saat Bunda bekerja, yang bisa menambah kualitas ASI. Hindari stres karena beban fisik dan mental, yang bisa menghambat ASI sehingga mengganggu kualitas dan kuantitasnya.
4. Sempatkan menyusui langsung
Sebelum berangkat kerja, luangkan waktu sejenak untuk menyusui langsung si kecil. Dengan begitu, ikatan batin antara ibu dan bayi akan tetap terjalin meski sibuk bekerja. Waktu yang tepat memberikan ASI langsung adalah saat hendak berangkat kerja, pulang kerja, dan saat bayi akan tidur malam hari.
5. Persiapkan ASI perah (ASIP)
Di tempat kerja, Bunda usahakan memerah ASI sebanyak 2 - 3 kali. Sesuaikan dengan jadwal kerja dan waktu luang atau istirahat. Beri catatan hari, tanggal, dan jam saat ASI diperah pada wadah penyimpanan ASIP. Catatan ini penting untuk mengecek tanggal kedaluarsa ASI.
Bunda, simak juga penjelasan dokter tentang bahaya bayi ASI mengalami sembelit, dalam video berikut:
(muf/muf)