Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Pro dan Kontra Memerah Payudara Pakai Pompa ASI Elektrik

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Jumat, 17 Jan 2020 17:15 WIB

Penggunaan pompa ASI elektrik untuk memerah payudara masih menimbulkan pro dan kontra. Terlebih jika bayi tidak mendapat ASI dari menyusu langsung di payudara.
Pro dan Kontra Memerah Payudara Pakai Pompa ASI Elektrik/ Foto: iStock
Jakarta - Menyusui adalah salah satu aspek terpenting dari peran sebagai ibu. Saat ini, kita dapat menyusui bayi dengan normal, atau menggunakan pompa ASI manual maupun pompa ASI elektrik. Nah, untuk penggunaan pompa ASI elektrik sendiri rupanya ada pro dan kontranya nih, Bunda.

Menurut pakar laktasi Sally Page-Goertz, gaya hidup dan preferensi pribadi adalah faktor terpenting yang harus dipertimbangkan ketika memilih pompa ASI. Menelusuri pilihan adalah kunci untuk menghindari kesalahan, entah karena perkara harga mahal atau mungkin penggunaan yang menyakitkan.


"Apakah Anda memilih manual atau elektrik, beberapa pompa benar-benar luar biasa dan yang lain tidak berharga," kata Page-Goertz, dilansir WebMD.

Penggunaan pompa ASI elektrik sendiri biasanya digunakan ketika ibu menyusui berada pada kondisi seperti berikut:

1. Ibu yang melahirkan bayi prematur

Wanita yang mengalami komplikasi dalam kehamilan mereka, atau berisiko tinggi melahirkan dini, akan baik jika menggunakan pompa ASI elektrik. Karena bayi prematur dengan berat badan rendah mungkin terlalu lemah untuk menyusu.

2. Ibu bekerja

Kebanyakan ibu mengambil cuti hamil selama beberapa bulan setelah melahirkan. Namun, ada beberapa yang mungkin harus mulai bekerja segera setelah melahirkan. Untuk itu, mereka perlu memerah ASI untuk bayinya sepanjang hari ditinggal bekerja.

3. Punya bayi kembar

Untuk ibu yang punya bayi kembar, menyusui bisa sangat melelahkan. Karena itu, ibu dengan bayi kembar dapat mengeluarkan ASI lebih banyak dalam waktu lebih singkat dengan pompa ASI elektrik.

4. Produksi ASI berlebih

Beberapa ibu menyusui memiliki lebih banyak pengeluaran ASI dari yang dibutuhkan. Jadi, mereka dapat memerah ASI dan menyusui bayinya nanti dengan ASI yang sudah diperah.

5. Memiliki sedikit waktu untuk menyusui

Sangat mudah bagi para bunda yang tinggal di rumah, dengan jadwal kerja yang fleksibel untuk merawat bayi mereka. Namun, bunda dengan jadwal kerja yang sibuk memiliki lebih sedikit waktu untuk menyusui bayi maupun memerah ASI. Di saat seperti ini, Bunda bisa bergantung pada pompa ASI elektrik.

Di samping itu, ketika Bunda sudah memutuskan untuk menggunakan pompa ASI elektrik, ada hal yang mesti Bunda ingat, di antaranya:

Pro dan Kontra Memerah Payudara Pakai Pompa ASI ElektrikPro dan Kontra Memerah Payudara Pakai Pompa ASI Elektrik/ Foto: iStock


1. Pilihlah pompa ganda

Model dengan pompa ganda dapat memompa ASI dari kedua payudara secara bersamaan. Ini tentunya bisa menghemat waktu. Selain itu, dapat meningkatkan produksi ASI karena semakin banyak payudara dipompa, semakin banyak ASI yang dihasilkan.

2. Pompa elektrik yang mudah digunakan dan dibersihkan

Pilih pompa yang mudah dibersihkan dan disanitasi setelah digunakan. Selain itu, pompa ASI elektrik dengan vakum yang bekerja baik akan membuat Bunda merasa lebih mudah dan nyaman ketika memerah ASI. Selain itu, model yang mudah untuk dirakit juga jadi pertimbangan bagus untuk dibeli.

3. Pertimbangkan kecepatan pompa

Cari pompa payudara listrik yang akan memompa lebih banyak ASI dalam waktu yang lebih singkat. Kualitas yang baik akan mengubah kecepatan dengan sentuhan tombol.

4. Carilah pompa ASI yang mudah dibawa

Jika kita adalah seorang ibu yang sering keluar atau harus pergi bekerja, pilih pompa yang portabel dan mudah dibawa-bawa. Banyak pompa ASI elektrik yang sudah dilengkapi dengan kantong es tempat menyimpan ASI, atau dengan pengisi daya yang bisa dipasang di dalam mobil.

Pertimbangan lain yang mesti Bunda pikirkan sebelum memutuskan membeli pompa ASI elektrik adalah terkait pro dan kontra atau keuntungan dan kerugiannya. Berikut ini beberapa keuntungan dan kerugian penggunaan pompa ASI elektrik yang HaiBunda rangkum dari Parenting Firstcry.


Keuntungan menggunakan pompa ASI elektrik:

1. Untuk ibu yang mempunyai sedikit waktu, pompa ASI elektrik terbukti bermanfaat. Dibandingkan dengan yang manual, pompa payudara elektrik membutuhkan lebih sedikit waktu untuk mengeluarkan ASI secara efektif.

2. Pada pompa ASI elektrik, ada model pompa payudara ganda yang bekerja secara bersamaan dalam memompa ASI. Selain menghemat waktu, ini juga membuat persediaan ASI semakin meningkat.

3. Untuk ibu yang perlu memompa ASI secara teratur atau setiap hari dapat melakukannya tanpa banyak usaha.

4. Pompa ASI elektrik memiliki berbagai jenis model sebagai pilihan, seperti pompa ganda dan pompa standar rumah sakit.

5. Sangat mudah untuk membersihkan pompa ASI elektrik. Mereka juga sering dilengkapi dengan kantong uap dan tisu microwave.

Efek samping menggunakan pompa ASI elektrik:

Selain berbagai manfaat yang didapat, ada juga efek samping dari penggunaan pompa ASI elektrik untuk memerah payudara Bunda. Di bawah ini adalah beberapa efek samping dari penggunaan pompa ASI listrik.

1. Memberi ASI dalam botol kepada bayi dapat menyebabkan bayi tidak terpapar puting susu, dan ia bisa mengalami bingung puting.

2. ASI yang dikeluarkan melalui pompa dapat terkontaminasi dan menyebabkan bahaya kesehatan yang parah pada bayi.

3. Bunda mengalami puting lecet. Kerusakan pada puting dapat disebabkan karena ukuran flens yang salah atau karena kecepatan pompa terlalu tinggi atau terlalu lambat.

4. Semua proses pembersihan dan sanitasi setelah penggunaan pompa menghabiskan banyak waktu dan energi.

Dikatakan dr.Asti Praborini, Sp.A, IBCLC, kalau tidak menyusu langsung, Rini menyarankan agar bayi diberikan ASI menggunakan sendok. Karena kalau lewat botol dan dot, dikhawatirkan bayi akan sulit menyusu langsung di payudara Bunda lagi.

"Jika memberikan ASI menggunakan botol, bayi sudah mendapat kenikmatan dari botol, sehingga bisa mengakibatkan bayi tidak mau menyusu dengan ibunya. Ini bisa memengaruhi produksi ASI," urai Rini.


Simak juga drama ASI Eriska Rein dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda