Jakarta -
Selama ini kerap dianggap bahwa menyapih adalah salah satu proses berat yang dialami oleh anak. Ia harus belajar untuk 'berpisah' dan lebih mandiri dari menyusui.
Tapi tahukah Bunda bahwa sulitnya momen ini juga menjadi beban bagi para ibu menyusui? Ya, bahkan ada kondisi yang disebut sebagai
post-weaning depression alias depresi setelah menyapih.
Dilansir
Parents, depresi setelah menyapih adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa sedih dan depresi yang dapat dialami ibu saat berhenti menyusui.
Kondisi ini rentan terjadi sebagai akibat dari fluktuasi hormon serta psikologis ibu sendiri.
"Gejalanya termasuk
mood mudah berubah-ubah, sering menangis, kelelahan, sulit fokus dan jadi tertutup," ungkap profesor psikiatri New York-Presbyterian Hospital, Weill Cornell Medical College, Gail Saltz, MD.
Sayangnya,Â
depresi setelah menyapih jarang terdiagnosis dengan baik dan bahkan sering diabaikan. Tak sedikit pula yang menganggap kondisi ini sangat berlebihan jika sampai dialami oleh ibu menyusui.
 Mom breastfeeds her baby at home/ Foto: iStock |
Menurut dokter spesialis kandungan David Goldstein, MD, depresi setelah menyapih sangat mungkin disebabkan oleh adanya perubahan kadar hormon oksitosin.
"Hormon ini berkaitan dengan ikatan dengan anak, sehingga muncul rasa kehilangan dan kesedihan yang lebih intens. Selain itu, penurunan hormon prolaktin juga dapat membuat perasaan menjadi mudah sedih," imbuh Goldstein.
Ingat ya, Bun, kondisi ini sangat wajar terjadi dan tak ada yang perlu ditutup-tutupi. Upayakan tetap berkomunikasi dengan Ayah atau anggota keluarga lain.
Jika perlu, lakukan juga konsultasi dengan ahli. Terutama jika diperlukan terapi obat-obatan atau mungkinÂ
hormon tambahan. Demikian dilansir
Very Well Family.
Simak juga cara selebriti menyapih anaknya dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(som/som)