Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

5 Tips Lancar Melakukan Tandem Breastfeeding

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Jun 2020 09:05 WIB

Young mother breastfeeding her baby boy in the bedroom. Belgrade, Serbia
5 Tips Lancar Melakukan Tandem Breastfeeding/ Foto: Getty Images/iStockphoto/NoSystem images
Jakarta -

Punya dua anak yang sama-sama masih dalam usia menyusu tidaklah mudah ya. Bunda harus melakukan tandem breastfeeding demi memenuhi kebutuhan keduanya.

Tandem breastfeeding berarti menyusui dua anak secara bersamaan. Tandem breastfeeding bisa dilakukan kalau si kakak masih dalam usia menyusu dan jumlah ASI mencukupi.

Metode menyusui aman kok untuk dilakukan, Bunda. Menurut konselor laktasi, dr Sylvia Haryeny, IBCLC, asalkan kondisi Bunda sehat dan mengonsumsi makanan yang bernutrisi.

"Jadi tandem nursing dilakukan kalau memang si kakaknya masih usia menyusu, kemudian ASI ibunya mencukupi. Sebenarnya sih mencukupi saja ya. Karena semakin banyak yang menyusu kan produksi ASI makin banyak. Itu sih disarankan bisa tandem nursing memang," kata Sylvia.

Nah, supaya tandem breastfeeding berjalan lancar, ada beberapa yang bisa Bunda lakukan. Dilansir Parents, ini 5 tips supaya tandem breastfeeding berjalan lancar.

1. Minum banyak air dan banyak asupan kalori

Menyusui dua anak menuntut fisik Bunda untuk tetap sehat dan bugar. Nutrisi, asupan cairan, serta kalori juga semakin meningkat, Bunda.

"Rata-rata menyusui membutuhkan tambahan 500 kalori per hari," kata dokter kandungan Christie Sterling, MD.

Jadi, Bunda perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti biji-bijian dan sayuran. Selain itu, jangan lupa untuk mengasup cairan setidaknya 2,5 liter setiap hari ya.

2. Biarkan bayi baru lahir menyusu lebih dulu

Selama minggu awal setelah melahirkan, payudara menghasilkan ASI berupa kolostrum yang sangat berguna bagi bayi baru lahir. Biarkan si adik menyusu lebih dahulu dari kakaknya.

Setelah beberapa minggu, ini tak selalu harus dilakukan. Tapi, pastikan ASI cukup untuk si adik karena ia hanya mendapatkan nutrisi dari sana dan belum mengenal makanan.

3. Siapkan kalau batita lebih sering menyusu

Ketika Bunda hamil, batita mungkin akan menyusui hanya dua kali sehari. Nah, setelah adiknya lahir, batita ingin ikut menyusu ketika melihat bayi juga menyusu.

Ini mungkin akan terasa sulit bagi Bunda, terlebih lagi adanya perubahan hormon, kurang tidur, dan pemulihan setelah persalinan.

4. Berempati

Memiliki bayi baru lahir di rumah adalah pengalaman yang sangat emosional bagi semua orang. Tapi, mungkin ini lebih sulit bagi batita yang belum bisa paham sepenuhnya.

Ketika tandem breastfeeding, si kakak tiba-tiba harus belajar bersabar. Ia harus menunggu adiknya selesai menyusu dulu.

Nah, saat seperti inilah Bunda membutuhkan rasa empati. Tidak hanya untuk anak, tapi juga untuk diri sendiri.

5. Pedulikan diri sendiri

Tandem breastfeeding membutuhkan banyak upaya, tidak hanya secara fisik, tapi juga emosional. Pasti ada hari-hari setelah melahirkan merasa jengkel.

Nah, kalau Bunda ingin melakukan tandem breastfeeding, harus perhatikan kebutuhan diri sendiri juga ya. Bunda harus memerhatikan prioritas utama diri sendiri.

"Ini berarti memprioritaskan hal dasar; tidur, nutrisi, dan hidrasi. Kesejahteraan ibu lebih penting bagi kesejahteraan anak-anaknya daripada ASI-nya," kata Sterling.

Semoga membantu!

Lihat juga tips memperbanyak ASI ketika menstruasi di video berikut ini, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda