Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Obat Keputihan Ibu Menyusui, Salah Satunya Daun Jambu Biji

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 27 Nov 2020 07:06 WIB

Young mother, breastfeeding her newborn baby boy, tender, care, love, positive emotions. Isolated image, black background, Motherhood concept, family concept
Obat Keputihan Ibu Menyusui, Salah Satunya Daun Jambu Biji/ Foto: iStock

Keputihan tak hanya dialami ibu saat hamil, tapi juga ketika menyusui. Keputihan bisa membuat kondisi ibu menjadi tidak nyaman, Bunda.

Menurut psikolog kesehatan dan perawat, Debra Rose Wilson, Ph.D, keputihan bisa dikatakan normal terjadi pada wanita. Kondisi ini berhubungan dengan fungsi tubuh yang sehat.

Salah satu contohnya, pengeluaran cairan meningkat karena ovulasi atau menyusui. Selain itu, penggunaan pil KB, olahraga, dan stres juga bisa menyebabkan keputihan, Bunda.

Namun, ada jenis keputihan tertentu yang dapat mengindikasikan infeksi. Keputihan ini masuk dalam kategori tidak normal bila dilihat dari bentuknya. Bila keputihan semakin parah, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

"Keputihan yang tidak normal mungkin berwarna kuning atau hijau dengan konsistensi tebal atau berbau tidak sedap," kata Wilson, dilansir Healthline.

Infeksi jamur atau bakteri biasanya menjadi penyebab keputihan yang tidak normal. Beberapa keputihan ini tidak memerlukan perawatan, sementara yang lain perlu penanganan medis.

Keputihan pada ibu menyusui biasanya terjadi setelah melahirkan. Kondisi ini sering disebut lochia.

Saat menyusui, pengeluaran cairan keputihan dapat meningkat. Ini biasanya ditandai dengan pendarahan merah tua yang berubah menjadi merah muda atau cokelat berair, sebelum menjadi warna kuning.

Lochia umumnya berhenti selama empat hingga enam minggu setelah melahirkan. Namun, beberapa ibu menyusui melaporkan peningkatan jumlah cairan keputihan ini.

Keputihan pada ibu menyusui bisa diatasi dengan penggunaan obat. Jika Bunda memeriksakan kondisi ke dokter, biasanya akan diresepkan obat untuk mengatasi keputihan.

Selain obat dari dokter, pengobatan herbal juga bisa mengatasi masalah keputihan lho. Apa saja obatnya? Klik NEXT untuk tahu 3 obat keputihan yang bisa Bunda gunakan ya.

Simak juga cara memperbanyak ASI saat menstruasi, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Elon MuskFoto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Obat Keputihan Ibu Menyusui

Young mother, breastfeeding her newborn baby boy, tender, care, love, positive emotions. Isolated image, black background, Motherhood concept, family concept

Obat Keputihan Ibu Menyusui, Salah Satunya Daun Jambu Biji/ Foto: iStock

Mengutip berbagai sumber, berikut 3 obat keputihan pada ibu menyusui:

1. Daun jambu biji

Daun jambu biji adalah pengobatan rumahan yang bisa menghentikan keputihan berwarna kuning kehijauan dengan bau tak sedap. Bunda cukup siapkan 30 gram daun jambu biji dan 1 liter air.

Panaskan air hingga mendidih lalu matikan api kompor. Masukkan daun jambu biji dan diamkan selama 3 sampai 5 menit. Saring air rebusan dan gunakan untuk mencuci area genital 2 hingga 3 kali dalam sehari.

Daun jambu biji efektif mengatasi keputihan yang disebabkan oleh Trikomoniasis dan Kandidiasis. Pengobatan ini juga dipercaya aman dan tidak menimbulkan efek samping.

2. Daun sirih

Daun sirih dikenal sebagai antiseptik alami yang efektif membunuh kuman, bakteri, dan mikroorganisme yang dianggap sebagai penyebab keputihan. Penelitian medis menemukan bahwa daun sirih mengandung zat yang efektif menyembuhkan luka, infeksi, menghentikan pendarahan, dan membunuh mikroorganisme parasit.

Untuk mengatasi keputihan, siapkan 10 lembar daun sirih dan 2,5 liter air. Rebus daun sirih dalam air sampai mendidik. Gunakan air rebusan untuk mencuci vagina setelah buang air kecil untuk mencegah keputihan.

Sementara untuk menyembuhkan keputihan, Bunda bisa mencuci vagina dengan air sirih sebanyak tiga kali sehari. Penggunaan air sirih akan mengurangi infeksi, membunuh mikroorganisme parasit, dan menjadikan area vagina lebih steril.

3. Obat antijamur dan antiseptik

Penggunaan obat antiseptik dan antijamur sebaiknya digunakan sesuai petunjuk dan resep dokter ya. Beberapa obat mungkin tidak dianjurkan karena bisa memengaruhi proses menyusui.

Beberapa obat jamur yang bisa digunakan untuk mengatasi keputihan di antaranya fluconazole, terconazole, dan miconazole. Penggunaan obat jamur bisa digunakan jika keputihan disebabkan infeksi ragi seperti candidiasis.

Nah, untuk obat antiseptik, dokter biasanya memberikan antibiotik. Obat antibiotik yag diberikan juga berbeda-beda tergantung jenis bakteri yang menyebabkan keputihan.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda