Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Menyapih Anak Bisa Sebabkan Mastitis Lho, Hindari Penyebabnya yuk!

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 12 Dec 2020 09:09 WIB

Ibu menyusui
Menyapih Anak Bisa Sebabkan Mastitis Lho, Hindari Penyebabnya yuk!/ Foto: iStock

Mastitis menjadi salah satu masalah menyusui yang paling dihindari. Rasa sakitnya enggak hanya menyerang payudara saja, karena bisa membuat badan menggigil dan meriang.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri di payudara, Bunda. Bahkan ternyata, mastitis dialami 10 persen ibu menyusui. Pengobatan yang tepat sejak awal dapat membantu mencegah masalah menyusui, seperti saluran ASI tersumbat lho.

Bakteri yang masuk ke puting bisa beralih ke saluran ASI dan menyebabkan infeksi di jaringan payudara. Kondisi puting ibu yang pecah-pecah bisa menjadi penyebab bakteri mudah masuk.

"Ada bakteri di bagian tubuh kita. Saat menyusui, terkadang puting pecah-pecah dan ini bisa membuat bakteri masuk ke jaringan dan kelenjar susu," kata Tamika C. Auguste, MD, FACOG, Ob-Gyn di Rumah Sakit MedStar Washington, dilansir Parents.

Ibu yang mengalami mastitis akan mengalami demam, menggigil, hingga gejala mirip flu. Payudara ibu akan terasa lunak, bengkak, dan panas jika disentuh.

Mastitis pada ibu yang berhenti menyusui

Tahukah Bunda kalau mastitis bukan cuma dialami ibu menyusui lho. Masalah ini juga bisa dialami oleh ibu yang mulai menyapih. Payudara ibu yang berhenti menyusui mungkin akan menjadi lunak selama 5 sampai 10 hari. Selain itu, muncul pula benjolan yang bikin saluran ASI tersumbat.

Jika proses menyusui berhenti secara tiba-tiba, Bunda kemungkinan besar akan mengalami mastitis. Risiko ini bisa menurun jika menyapih dilakukan secara bertahap.

Perlu diingat ya, berhenti menyusui secara perlahan selama beberapa minggu, memungkinkan payudara beradaptasi dengan perubahan. Bukan cuma bisa mencegah mastitis dan pembengkakan payudara, cara ini juga memberi kesempatan ibu memeriksa apakah bayi juga dapat mengatasi perubahan tersebut.

Berhenti menyusui memang tidak mudah ya, Bunda? Apalagi jika ibu masih terus memproduksi ASI.

Risiko mastitis pada ibu menyapih atau berhenti menyusui bisa diatasi dengan memperhatikan kondisi tubuhnya. Selain itu, ibu harus melihat keadaan buah hatinya.

Bagaimana penanganan mastitis pada ibu yang berhenti menyusui? BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.

Simak juga cara memperbanyak ASI saat menstruasi, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner susu

Menyapih Anak Bisa Sebabkan Mastitis, Hindari Penyebabnya

Ibu menyusui

Menyapih Anak Bisa Sebabkan Mastitis Lho, Hindari Penyebabnya yuk!/ Foto: iStock

Mastitis bisa mengganggu proses menyapih bagi ibu yang mulai berhenti menyusui. Dikutip dari Being The Parents, jika kondisi ini semakin parah, maka sebaiknya Bunda mengeluarkan ASI dengan cara memompa atau memerah dengan tangan.

Dalam proses ini, kita harus memerah ASI dalam jumlah sedikit agar tubuh secara spontan memproduksi lebih sedikit ASI. Sebaliknya, jika banyak ASI yang dikeluarkan, stimulasi akan tinggi dan memengaruhi produksinya.

Selama proses berhenti menyusui, wanita umumnya mengalami kendala karena perubahan fisik, emosional, dan hormonal. Kondisi ini memang akan hilang seiring waktu, namun perlu mendapat perhatian.

Bila ini terjadi, dukungan anggota keluarga penting untuk membantu ibu terbebas dari stres. Tetapi, ikatan emosional dan fisik antara ibu dan bayi juga perlu dipertahankan bahkan setelah ibu berhenti menyusui.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda