Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Tips Menyapih Tanpa Sebabkan Payudara Bengkak dari Ahli Laktasi

Hilda Irach   |   HaiBunda

Senin, 14 Dec 2020 13:52 WIB

Young mother breastfeeding her baby boy in the bedroom. Belgrade, Serbia
3 tips menyapih tanpa rasa sakit/Foto: iStock

Menyapih adalah masa-masa dimana si kecil berhenti menyusui. Menyapih boleh dilakukan pada anak usia 1 tahun, namun paling baik pada usia 2 tahun sesuai anjuran WHO.

Bunda pasti bingung kenapa sampai dua tahun?  Dokter laktasi atau konselor menyusui Elizabeth Margaretha, mengatakan bahwa dalam beberapa penelitian disebutkan  bahwa waktu tersebut ialah dimana anak-anak sudah mulai bisa diajari, memiliki karakteristik sendiri dan si kecil sudah mulai bisa mandiri. "Itu akan diterapkan supaya si kecil tidak kolokan atau manja," ujar Elizabeth dikutip dari akun YouTube miliknya pada Jumat (11/12/2020).

Jadi, jika si kecil sudah berusia 2 tahun ke atas dan masih menyusu, mengakibatkan anak akan ketergantungan sama ibunya nih, Bunda. "Dan ini yang tidak diharapkan oleh WHO juga, dari penelitian mengatakan bahwa itu tidak baik," tutur Elizabeth.

Kendati demikian manfaat ASI tidak berhenti sampai usia 2 tahun saja, Bunda. Manfaat ASI masih bisa Bunda berikan sampai si kecil berusia 7 tahun. "Terutama jika Bunda memiliki bayi, ASI yang dipompa masih bisa diberikan kepada kakaknya yang umur 5 tahun, misalnya," Tambahnya.

Namun, sebelum mulai menyapih. Beberapa tips dari Elizabeth ini harus Bunda perhatikan agar sukses menyapih tanpa rasa sakit dan sebabkan payudara bengkak:

1. Pantang membohongi

Kebanyakan para Bunda memilih membohongi anak agar si kecil mau berhenti menyusu. Padahal  membohongi tidak boleh dilakukan lho, Bunda. 

Justru sebaiknya, Bunda harus menjelaskan mengapa si kecil harus berhenti menyusu. Dan bukan berarti  langsung melarangnya begitu saja tanpa memberikan pengertian apa-apa.

Menurut Elizabeth, hal yang harusnya dilakukan para Bunda adalah memberikan pengertian dan pengajaran untuk si kecil kenapa harus berhenti menyusu di payudara ibunya. "Bunda bisa menyebutkan bahwa dia sudah besar, udah ada giginya, sudah bisa makan," ujar Elizabeth.

Jadi jangan diberi  bau-bauan atau rasa-rasa pahit ya, Bunda.  "Karena hal itu akan membuatnya menjadi trauma, jangan sampai breast feeding itu memberikan kenangan yang buruk untuknya," imbuh Elizabeth.

Lalu, bagaimana tips menyapih selanjutnya? Baca di halaman berikut yuk.

Simak yuk cara para Bunda seleb menyapih anak dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner susu



Tips Menyapih dari Ahli Laktasi

Young mother breastfeeding at home, bonding with baby child toddler

Ilustrasi menyusui/ Foto: iStock

2. Sounding setiap malam

Menyapih biasanya membuat kedekatan antara Bunda dan anak menjadi renggang. Mengutip dari Daily Mail, menyusui melepaskan oksitosin atau yang disebut hormon cinta pada ibu dan anak. Sehingga berperan dalam keterikatan emosional antara Bunda dan si kecil.

Nah, kalau Bunda berhenti menyusui, hormon oksitosin yang dihasilkan tentu berkurang. Hal ini tentu membuat keterikatan emosional antara Bunda dan si kecil juga jadi berkurang. Namun, Bunda jangan khawatir. Bunda bisa melakukan sounding setiap malam.

Sounding disini maksudnya adalah ketika si kecil tidur, yang biasanya meminta menyusu, nah di waktu ini Bunda bisa memberikan pengertian kepadanya.

Lalu Bunda bisa mengalihkan perhatian si kecil dengan memegang tangannya saat tidur, memeluk, atau menyentuh wajah. "Ini supaya skin to skin tetap ada, meskipun dia berhenti menyusu, anak tetap dekat dengan Bunda," ujar Elizabeth.

3. Keluarkan ASI sedikit demi sedikit

Kesalahan yang umumnya sering dilakukan oleh para Bunda saat menyapih adalah memberhentikan kegiatan mengeluarkan ASI begitu saja. Padahal, hal itu hanya akan membuat payudara membengkak lho, Bunda.

"Tubuh itu akan mengikuti frekuensi menyusu anak. Jika  Bunda  meski sudah menyapih dan tidak memompa payudara sama sekali, maka ASI dapat menumpuk dan menyebabkan payudara menjadi bengkak bahkan terinfeksi," lanjut Elizabeth.

Meskipun si kecil tidak lagi menyusu, Bunda harus mengeluarkan ASI sedikit-sedikit. Dengan seperti itu tubuh pun akan beradaptasi. "Jadi jangan biarkan bengkak, ujung-ujungnya bisa kenan abses," tutur Elizabeth

Tetap keluarkan perlahan-lahan ya, Bunda. Keluarkan sedikit demi sedikit untuk mengurangi rasa sakit dan meringankan tekanan.  Jangan memompa payudara sekaligus, karena hanya akan memperbanyak produksinya.

 


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda