HaiBunda

MENYUSUI

Serba-serbi Peran Hormon Oksitosin dalam Proses Menyusui

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 17 Mar 2021 12:32 WIB
Ilustrasi menyusui/ Foto: iStock

Bagi ibu menyusui, rasa tenang dan bahagia diyakini memberi peran penting bagi kelancaran prosesnya. Nah, hal ini dipengaruhi oleh hormon oksitosin lho, Bunda.

Dikutip dari Very Well Family, hormon oksitosin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. Selain penting bagi proses menyusui, hormon ini juga memiliki banyak fungsi lain di tubuh manusia. 

Di antaranya termasuk meningkatkan relaksasi, menurunkan stres dan kecemasan, menurunkan tekanan darah, dan memperkuat kontraksi otot. Oksitosin juga merupakan hormon yang terlibat dalam hubungan sosial, ikatan, kepercayaan, dan cinta.


Saat melahirkan, hormon oksitosin bahkan diketahui turut berperan dalam menyebabkan rahim berkontraksi dan mendorong bayi keluar. Ya, hormon ini dikenal pula sebagai hormon keibuan.

Mengapa hormon oksitosin penting dalam proses menyusui?

Menyusui merangsang pelepasan oksitosin dari otak. Oksitosin memungkinkan bayi mendapatkan air susu ibu (ASI) dari payudara.

Hormon ini juga diketahui dapat memicu refleks let-down alias let-down reflex, yang membantu mempermudah proses menyusui. Berikut ulasan lengkap tentang manfaat hormon oksitosin bagi proses menyusui:

Memicu terjadinya let-down reflex

Saat bayi menyusu dan mulutnya menyentuh puting, sel saraf di payudara akan mengirimkan sinyal ke otak untuk melepaskan oksitosin. Kemudian, hormon oksitosin menyebabkan otot di sekitar kelenjar pembuat susu di payudara berkontraksi.

Saat kelenjar berkontraksi, mereka 'memeras' ASI ke dalam saluran susu. Saluran susu juga berkontraksi untuk mendorong ASI keluar dari puting. Pelepasan ASI ini disebut sebagai let-down reflex.

Ketika bayi terus menyusu, maka lebih banyak hormon oksitosin yang dilepaskan dan ASI pun akan terus mengalir keluar dari payudara.

Pelepasan oksitosin saat Bunda menyusui juga dapat membuat tubuh merasa mengantuk dan rileks. 

Mendekatkan bonding dengan bayi

Pelepasan oksitosin yang terjadi selama menyusui juga dapat membantu Bunda menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan bayi. Sebab, hormon oksitosin pun bertanggung jawab atas perasaan cinta terhadap Si Kecil.

Selama menyusui dan terjadi kontak skin-to-skin, ibu dan bayi sama-sama menghasilkan oksitosin. Maka dari itu, kontak fisik pun sering kali dianjurkan segera dilakukan setelah bayi lahir untuk membantu meningkatkan pelepasan oksitosin. 

Proses ini membantu bayi mencari dan menempel pada payudara, menciptakan keterikatan yang kuat, dan meningkatkan peluang keberhasilan inisiasi menyusui dini alias IMD.

Tanda-tanda pelepasan hormon oksitosin

Bagaimana Bunda bisa tahu jika oksitosin dalam tubuh sudah melakukan tugasnya? Berikut beberapa tanda yang bisa diperhatikan: 

  • Muncul sensasi kesemutan atau sedikit nyeri di payudara 
  • Kram di rahim saat menyusui
  • Mendengar bayi menelan susu dengan cukup saat sedang menyusu
  • Ada ASI yang merembes atau bocor dari payudara
  • Merasa senang dan rileks setelah menyusui 

Masalah terkait pelepasan hormon oksitosin

Beberapa kondisi dapat mengganggu pelepasan oksitosin, yang berujung pada kesulitan menyusui. Salah satunya jika Bunda merasa sakit setelah melahirkan melalui operasi caesar, yang juga dapat mengganggu pelepasan oksitosin.

Stres, kelelahan, ketakutan, dan cemas berlebihan juga diketahui dapat memengaruhi pelepasan hormon oksitosin. Pada akhirnya, proses let-down reflex pun jadi lebih sulit terjadi.

Begitu juga dengan kebiasaan buruk sehari-hari seperti minum minuman beralkohol dan merokok. Ini berpotensi dapat membuat proses menyusui jadi lebih sulit.

Bagaimana cara merangsang pelepasan hormon oksitosin?

Jika Bunda mengalami masalah dengan pelepasan oksitosin, ada beberapa cara untuk memicu produksi hormon tersebut. Beberapa di antaranya yaitu:

  • Peluk bayi sesering mungkin
  • Lihat foto bayi saat sedang tidak bersamanya
  • Rilekskan tubuh untuk mengurangi stres
  • Mandi air hangat atau oleskan kompres ke payudara
  • Lakukan kontak skin-to-skin langsung dengan bayi di dada 
  • Pijat payudara dengan lembut
  • Temukan tempat yang tenang dan nyaman, jauh dari gangguan
  • Hindari konsumsi alkohol dan merokok

Pastikan Bunda merasa nyaman supaya pelepasan hormon oksitosin bisa terjadi dengan lancar. Hindari hal-hal yang bisa memicu stres dan cemas berlebihan. 

Demikian ulasan tentang kaitan antara hormon oksitosin dan kelancaran menyusui. Apabila masih sulit untuk bisa mendapatkan let-down reflex atau produksi ASI terus menurun, jangan ragu segera berkonsultasi ke dokter laktasi ya, Bunda.

(som/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Terinspirasi Begadang Menyusui, Rinni Wulandari Jadi Ciptakan Banyak Karya Musik

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpisah Puluhan Tahun, Teman Sekolah Ini Kembali Dipertemukan dan Akhirnya Menikah

Mom's Life Annisa Karnesyia

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

7 Artis Pindah ke Luar Negeri Beralih Profesi, Jadi Psikolog hingga Tukang Las

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Kenali Pola Tidur Bayi 2 Bulan dan Membentuknya agar Ideal

Parenting Asri Ediyati

Alasan Indri Giana dan Ustaz Riza Jalani IVF lagi Meski Sudah Miliki 4 Anak, Ternyata..

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

3 Cara Menyendawakan Bayi Baru Lahir, Bunda Perlu Tahu

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Terpisah Puluhan Tahun, Teman Sekolah Ini Kembali Dipertemukan dan Akhirnya Menikah

7 Artis Pindah ke Luar Negeri Beralih Profesi, Jadi Psikolog hingga Tukang Las

Kenali Pola Tidur Bayi 2 Bulan dan Membentuknya agar Ideal

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK