Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

7 Dampak Produksi ASI Bunda Berlebih, Malah Bisa Bikin Bayi Rewel

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 04 May 2021 09:17 WIB

Newborn baby crying in mother hands
7 Tanda Produksi ASI Berlebih yang Terlihat pada Perilaku Bayi/ Foto: iStock

Jika kekurangan ASI bisa menjadi masalah, maka kelebihan produksinya pun bisa berdampak pada bayi. Produksi ASI berlebih memang dapat dialami Bunda selama masa menyusui.

Kondisi ini biasanya normal terjadi selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Seiring berjalannya waktu, suplai ASI akan menyesuaikan kebutuhan bayi.

Meski begitu, kelebihan ASI juga bisa terus terjadi selama proses menyusui. Bila tak ditangani dengan baik, ASI berlebih bisa berdampak pada Bunda dan si Kecil.

"Memproduksi ASI dalam jumlah berlebih mungkin terdengar seperti sebuah berkah, namun jumlah ASI yang berlebihan dapat menyebabkan kesulitan menyusui dan menimbulkan masalah bagi Anda dan bayi," kata dokter obgyn Meredith Shur, MD, dilansir Very Well Family.

Pasokan ASI berlebih bisa menyebabkan payudara bengkak hingga mastitis pada Bunda. Selain itu, suplai yang banyak dan tidak dikeluarkan dengan baik dapat membuat saluran ASI justru tersumbat.

Pada bayi, kelebihan produksi ASI dapat mengganggu proses menyusui. Setiap kali menyusu, pertama kali si Kecil akan mendapatkan foremilk atau susu rendah lemak.

Dalam prosesnya, foremilk dapat berubah menjadi susu tinggi lemak yang disebut hindmilk. Nah, hindmilk inilah yang bisa bikin bayi kenyang saat menyusu.

Ketika ASI yang diproduksi berlebih, si Kecil bisa saja tidak akan mendapatkan hindmilk dengan baik. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan cukup ASI untuk tumbuh kembang.

"Ketika ASI terlalu banyak, bayi mungkin sudah kenyang hanya dengan mendapatkan foremilk saja, sehingga dia sudah berhenti menyusui sebelum mendapat hindmilk," kata Shur.

Masalah lain yang bisa muncul yakni bayi akan memiliki refleks let-down yang kuat. Jika aliran ASi terlalu kuat dan cepat, maka sulit baginya untuk menyusu dengan benar. Si Kecil juga bisa tersedak, muntah, hingga kesulitan bernapas.

Produksi ASI berlebih memang tak cuma bisa dirasakan Bunda saja ya. Kita bisa melihatnya dari perilaku bayi yang menyusu. Seperti apa tanda-tandanya?

Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga cara memperbanyak ASI saat menstruasi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


TANDA BAYI KELEBIHAN ASI

Ibu menyusui

7 Tanda Produksi ASI Berlebih yang Terlihat pada Perilaku Bayi/ Foto: iStock

Tanda kelebihan ASI pada Bunda bisa dilihat dari perubahan perilaku bayi saat menyusui. Dikutip dari Buku Pintar ASI dan Menyusui oleh F.B.Monika, berikut 7 tandanya:

1. Bayi sering rewel dan menangis di antara waktu menyusu hingga sulit tidur nyenyak.

2. Pertambahan berat badan bayi tidak optimal karena tidak dapat menyusu dengan baik.

3. Feses buang air besar cenderung berwarna hijau dan berbentuk cairan. Terkadang dapat disertai busa, lendir, atau darah.

4. Bayi cenderung menggigit puting Bunda saat menyusu.

5. Si Kecil kadang tersedak atau batuk saat menyusu.

6. Badan bayi terasa tegang, tidak nyaman, sering melepaskan payudara Bunda, dan kadang dia berteriak saat menyusu.

7. Durasi menyusu lebih pendek, sering gumoh, bersendawa di antara waktu menyusu, dan ASI menyemprot saat dia melepaskan payudara Bunda.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda