Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Cara Menyapih Anak Tanpa Drama, Bunda Sudah Tahu Belum?

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Kamis, 15 Jul 2021 18:15 WIB

Cropped shot of an attractive young woman carrying her sleeping daughter through the living room on Christmas morning
Ilustrasi cara menyapih anak/ Foto: Getty Images/mapodile

Perjalanan menyusui si Kecil yang penuh cerita, penuh drama namun penuh kenangan manis akhirnya harus diakhiri juga saat Si Kecil berusia dua tahun nih, Bunda. Apakah Bunda sudah mempersiapkan Si Kecil untuk perpisahan ini? 

Banyak Bunda yang sudah mengkhawatirkan mengenai proses menyapih ini dari jauh-jauh hari. Ada juga Bunda yang masih didera dilema antara ingin menyapih Si Kecil tepat waktu saat dia berusia 2 tahun, atau membiarkan saja sampai Si Kecil ingin berhenti sendiri.

Nah, apakah Bunda sudah mempersiapkan diri dan Si Kecil untuk menghadapi momen tersebut? Jika Bunda masih bingung bagaimana caranya menyapih Si Kecil tanpa ada drama dan tanpa membuat Si Kecil merasa sedih, berarti Bunda wajib menyimak info lengkapnya di bawah ini, Bunda. Yuk simak cara menyapih anak tanpa drama seperti dilansir dari Healthline berikut ini 

Komunikasikan apa yang sedang terjadi

Anak-anak usia balita mungkin belum mampu mengungkapkan pikirannya dalam kalimat yang kompleks, tetapi Bunda jangan khawatir, mereka sangat mengerti kok, apa yang Bunda coba untuk sampaikan. 

Biarkan mereka tahu bahwa akhir sudah dekat. Beri tahu mereka betapa bangganya Bunda tentang proses pertumbuhan mereka, tentang apa saja pencapaian yang sudah mereka lalui, apa yang telah mereka pelajari, dan apa yang dapat mereka lakukan. Jelaskan bahwa seiring pertumbuhan anak, mereka tidak perlu lagi menyusui. Tekankan semua hal hebat yang dapat mereka lakukan bahkan tanpa perlu menyusui langsung ke Bunda dan betapa menyenangkannya mereka tumbuh dewasa.

Tentu saja, tidak semua balita siap untuk pembicaraan semacam ini. Jika percakapan tentang masa depan ini tampaknya menimbulkan reaksi negatif atau kecemasan, tidak apa-apa untuk menunda diskusi ini. Alih-alih, tetap fokus pada hal positif dan tunggu sampai mereka sedikit lebih tua dan suasana sedikit mereda sebelum Bunda berbicara tentang berhenti menyusui.

Jangan merasa Bunda perlu terburu-buru. Berikan waktu untuk menyesuaikan dengan pemikiran tersebut. Menyapih bekerja lebih baik (baik untuk respons emosional mereka maupun kesehatan Bunda) bila dilakukan secara bertahap. Meskipun Bunda mungkin tidak menyusui sesering dulu, penurunan perlahan membantu menghindari pembengkakan, saluran tersumbat, dan mastitis.

Jangan menawarkan, jangan menolak

Mungkin Bunda memiliki jadwal waktu menyusui yang teratur, atau Bunda mungkin masih menyusui sesuai permintaan dan saat Si Kecil mencari kenyamanan atau ketenangan. Tapi coba deh, daripada Bunda langsung ke tempat menyusui yang seperti biasa dilakukan pada pagi hari, cobalah untuk menunggu sebentar untuk melihat apakah Si Kecil ingat dan meminta untuk menyusui.

Jika mereka minta menyusui, silakan, tetapi jika mereka lebih tertarik bermain dengan kucing atau mencoba sereal baru yang baru saja Bunda beli, maka lakukanlah. Jadwal menyusui Bunda yang tadinya begitu padat, bisa jadi menurun drastis hanya dengan membiarkan hal-hal baru menggantikan sesi menyusui lho.

Persingkat sesi menyusui

Seringkali balita sibuk sepanjang hari tetapi suka melakukan sesi menyusui yang lama sebelum tidur siang dan waktu tidur untuk bersantai. Sekali lagi, bicarakan dengan Si Kecil tentang apa yang terjadi, dan batasi berapa lama sesi menyusui ini akan berlangsung.

Untuk menghindari bolak-balik mengecek jam tentang kapan sesi menyusui akan selesai, Bunda bisa mengatur timer. Perubahan pada durasi dan rutinitas bisa saja berubah jadi seperti ini: menyusui selama 15 menit, membaca buku favorit, lalu menidurkannya. Setelah satu atau dua minggu, kurangi waktu menjadi 10 menit, diikuti dengan buku dan lagu, lalu tidur.

Bunda dapat terus mengurangi waktu menyusui secara perlahan, menggantinya dengan aktivitas lain yang disukai Si Kecil. Begitu dia tahu bahwa dia masih akan mendapatkan perhatian penuh dari Bunda, dia cenderung lebih mudah melepaskan kebiasaan menyusunya.

Batasi waktu dan tempat untuk menyusui

Mungkin biasanya Bunda akan menyusui dimana saja kapan saja sesuai keinginan Si Kecil. Cobalah untuk mulai membatasi hal ini.

Bunda bisa mulai dengan hanya menyusui di rumah untuk sementara, lalu berikutnya dikurangi jadi hanya di kamar tidur. Balita dengan FOMO (Fear of Missing Out) atau takut ketinggalan apa yang sedang terjadi di luar sana, biasanya tidak suka mengetahui dunia sedang terjadi di luar sana tanpa mereka, jadi mereka cenderung akan menyusui lebih cepat agar bisa kembali aktif lagi di luar kamar.

Bunda juga bisa membatasi waktunya. Contohnya, Bunda bisa memberi tahu Si Kecil bahwa waktu tidur adalah untuk dia, Bunda, dan menyusui. Mereka dipersilakan untuk menyusu sebelum tidur, tetapi sudah tidak akan menyusu lagi di sisa waktu sepanjang malam.

Kemungkinan Si Kecil akan menolak hal ini jika menyusui semalaman telah menjadi bagian dari rutinitas Si Kecil dan Bunda. Jika demikian, pertimbangkan untuk membangunkan sang Ayah jika saat tengah malam Si Kecil terbangun agar Ayah yang menemani Si Kecil tidur kembali, agar tidak ada kesempatan bagi Si Kecil untuk minta menyusu lagi.

Selain cara-cara yang terbilang perlahan di atas, ada juga cara lain yang mungkin lebih keras untuk menyapih Si Kecil. Beberapa hal yang bisa dilakukan bisa Bunda simak seperti dilansir dari Healthlink BC berikut ini.

Beberapa Bunda lebih suka menyapih anak mereka secara tiba-tiba dari payudara. Pendekatan ini mungkin paling cocok untuk balita yang menyusui kurang dari tiga kali sehari.

Saat menyapih tiba-tiba, pilihlah waktu ketika Bunda tidak mengantisipasi perubahan besar lainnya dalam kehidupan Bunda atau balita dan ketika Bunda memiliki waktu ekstra untuk dihabiskan bersama anak Bunda.

Katakan 'tidak', dan tawarkan gangguan

Cobalah membaca buku sambil menggendong Si Kecil di pangkuan Bunda. Ini memberikan kontak dekat yang diinginkan anak Bunda. Atau sarankan jalan-jalan, naik sepeda roda tiga, atau jalan-jalan ke taman bermain atau kotak pasir.

Membuat payudara Bunda kurang tersedia untuk menyusui

Biarkan orang lain merawat balita Bunda selama beberapa hari. Anak Bunda harus tinggal dengan pengasuh terpercaya, seperti pasangan, kakek-nenek, atau anggota keluarga lainnya. Karena Bunda tidak tersedia untuk menyusui, Si Kecil akan menyesuaikan diri dengan pengasuh lain dan seiring waktu akan menerima bahwa menyusui tidak diperlukan. Jika Bunda pergi kurang dari seminggu, Si Kecil mungkin meminta untuk disusui lagi ketika Bunda kembali, tetapi akan sering menerima penolakan tanpa terlalu banyak mengeluh.

Demikian beberapa cara menyapih tanpa drama ya, Bunda. Yuk coba dipersiapkan untuk menyapih Si Kecil nantinya.

 

 

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda