Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ini Manfaat dan Efektivitas Vaksin Sinovac untuk Ibu Menyusui

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Kamis, 22 Jul 2021 14:54 WIB

Doctors wearing PPE uniforms white gloves are inoculating the arm muscles to prevent COVID 19.
Ilustrasi ibu menyusui/Foto: Getty Images/isayildiz

Jakarta - Saat menyusui, Bunda memberikan nutrisi yang terbaik untuk bayi melalui air susu ibu (ASI). Jadi, apa pun yang Bunda konsumsi akan turut berpengaruh pada tubuh bayi. Termasuk ketika Bunda harus mengonsumsi obat atau mendapatkan vaksin. 

Untuk melindungi Bunda dan si Kecil dari virus COVID-19 yang kini sedang mewabah bukan saja di Tanah Air dan dunia, perlu mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksin COVID-19.  Namun apakah vaksin ini terbilang aman untuk ibu menyusui dan si Kecil? Lalu vaksin apa yang paling tepat dan efektif? Simak terus penjelasannya yuk Bunda.

Hingga kini, ada lima vaksin yang telah memperoleh izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sudah teruji keamanannya. Adapun lima vaksin tersebut yakni Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer. Kelima vaksin COVID-19 ini dirancang dengan teknik yang berbeda sehingga menghasilkan efektivitas yang berbeda pula. 

Banner Mantan Driver Ojol Beli Rumah Rp1,6 MBanner Mantan Driver Ojol Beli Rumah Rp1,6 M/ Foto: Mia Kurnia Sari

Sinovac merupakan salah satu vaksin yang sudah tersebar luas di Indonesia. Vaksin ini sudah dinyatakan aman untuk diberikan kepada ibu menyusui. Vaksin Sinovac juga dinyatakan efektif untuk ibu menyusui layaknya perempuan dewasa lainnya. 

Seperti dilansir dari laman resmi World Health Organization (WHO), efektivitas vaksin diharapkan serupa pada wanita menyusui seperti pada orang dewasa lainnya. WHO merekomendasikan penggunaan vaksin COVID-19 Sinovac-CoronaVac pada wanita menyusui sama seperti pada orang dewasa lainnya. Selain itu, WHO pun tidak merekomendasikan penghentian menyusui setelah vaksinasi. 

Dosis vaksin Sinovac untuk ibu menyusui

WHO merekomendasikan penggunaan vaksin Sinovac-CoronaVac yaitu 2 dosis masing-masing 0,5 ml yang diberikan secara berjangka. Pemberian vaksin interval 2-4 minggu antara dosis pertama dan kedua. Disarankan, semua individu yang divaksinasi menerima dua dosis.

Jika dosis kedua diberikan kurang dari 2 minggu setelah dosis pertama, dosis tidak perlu diulang. Jika pemberian dosis kedua tertunda lebih dari 4 minggu, harus diberikan sedini mungkin.

Efektivitas vaksin Sinovac untuk ibu menyusui

Hingga kini, WHO tidak dapat membandingkan vaksin secara langsung karena perbedaan pendekatan yang diambil dalam merancang studi masing-masing. Tetapi secara keseluruhan, semua vaksin yang telah masuk daftar penggunaan darurat WHO dinilai sangat efektif dalam mencegah penyakit berbahaya dan rawat inap akibat COVID-19.

Untuk tahu keamanan vaksin Sinovac untuk busui, klik halaman selanjutnya ya Bunda.

Simak juga video tentang apakah anak di bawah 12 tahun bisa mendapatkan vaksin:

[Gambas:Video Haibunda]




MANFAAT VAKSIN SINOVAC UNTUK IBU MENYUSUI

Doctors wearing PPE uniforms white gloves are inoculating the arm muscles to prevent COVID 19.

Ilustrasi vaksin/oto: Getty Images/iStockphoto/Worayuth Kamonsuwan

Keamanan vaksin Sinovac untuk ibu menyusui

WHO telah menilai data berupa kualitas, keamanan, dan kemanjuran vaksin secara menyeluruh dan telah merekomendasikan penggunaannya untuk orang berusia 18 tahun ke atas. Sinovac telah berkomitmen untuk terus mengirimkan data tentang keamanan, kemanjuran, dan kualitas dalam uji coba dan peluncuran vaksin yang sedang berlangsung pada populasi yang lebih luas.

Manfaat vaksin COVID-19 untuk ibu menyusui dan bayinya

Ibu menyusui yang sudah mendapatkan vaksin dapat memberikan antibodi kepada bayinya melalui ASI. Pada beberapa penelitian ditemukan antibodi COVID-19 pada ASI ibu yang sudah divaksin dan telah terpapar COVID-19. 

"Kami memiliki banyak bukti antibodi, yang disebut IgA dan IgG, yang terdeteksi dalam kadar tinggi pada ASI setelah tujuh hari setelah dosis awal. Ini sangat menarik dan penting, karena antibodi inilah yang membantu mencegah infeksi dari virus corona pada bayi," kata Henry C. Lee, M.D., dokter anak yang berpraktik di New York dikutip dari laman Parents, Rabu (21/7).

Terkait dengan efek samping, setiap orang akan mengalami respons tubuh yang berbeda usai mendapatkan vaksin. Jadi jangan khawatir karena efek sampingnya terbilang cukup ringan seperti pegal pada lengan, demam ringan, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot atau sendi.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda