Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Radang Kelenjar Susu; Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 30 Jul 2021 15:55 WIB

Ilustrasi seorang wanita yang mengalami nyeri di bagian dadanya
Ilustrasi radang kelenjar susu/Foto: Thinkstock
Jakarta -

Radang kelenjar susu atau yang dalam dunia medis lebih dikenal dengan sebutan mastitis adalah peradangan yang terjadi ketika secara tidak sengaja area areola terinfeksi oleh bakteri yang dapat menyebabkan saluran keluar ASI tersumbat. Sehingga ASI tertumpuk di dalam puting payudara.

Umumnya mastitis dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

a. Prosedur pengosongan ASI di payudara yang tidak sempurna

Ketika Bunda sebagai seorang perempuan yang memiliki aktivitas yang padat, bukan tidak mungkin Bunda akan kelelahan sehingga tidak sempat mengosongkan payudara. Ini bisa menyebabkan radang kelenjar susu karena proses keluarnya ASI hanya berlangsung sebentar, sementara cairan di dalam payudara masih banyak.

Banner Mantan Driver Ojol Beli Rumah Rp1,6 MFoto: Mia Kurnia Sari

b. Frekuensi menyusui kurang intens dan waktunya pendek

Hampir sama dengan penyebab pertama, frekuensi menyusui yang sedikit dan waktu yang pendek, di mana hal ini umum terjadi ketika Bunda membawa bayi berpergian. Ini bisa membuat peradangan di area payudara, mengingat produksi ASI yang tertumpuk di dalam payudara masih cukup banyak.

c. Kulit puting dibiarkan lecet

Saat kulit puting lecet, bakteri yang ada di udara akan lebih mudah masuk dan menginfeksi kulit di sekitar areola. Dengan begitu, gejala yang umum dirasakan adalah puting yang membengkak, nyeri di area payudara, muncul sensasi panas seperti terbakar, dan demam.

d. Berhenti menyusui secara mendadak

Radang kelenjar susu juga dapat terjadi ketika Bunda dalam suatu kondisi terpaksa menghentikan kegiatan menyusui secara mendadak. Atau hanya menggunakan satu sisi payudara untuk menyusui.

Pengosongan payudara yang tidak sempurna hanya akan memicu munculnya gejala mastitis. Dan, apabila tidak diatasi segera akan menimbulkan penyumbatan pada jalur keluar ASI.

e. Penggunaan krim payudara atau pemakaian bra yang salah

Pemakaian bra saat menyusui akan berubah, Bun. Karena harus disesuaikan dengan kondisi payudara.

Biasanya bra untuk menyusui akan bersifat lebuh lembut di bagian puting. Jika Bunda salah memilih, maka puting malah bisa lecet dan menimbulkan radang.

Selain itu jika Bunda memilih menggunakan krim payudara, pastikan penggunaannya tidak berlebihan. Sebab, krim tersebut malah bisa-bisa malah meningkatkan risiko mastitis.

Setelah Bunda mengenali penyebab mastitis di atas, ada baiknya melakukan hal-hal berikut untuk menghindari risiko radang kelenjar susu di kemudian hari, yaitu;

1. Memastikan teknik menyusui yang dilakukan benar

Pastikan teknik menyusui yang Bunda lakukan, mulai dari memposisikan diri hingga posisi bayi, untuk menyusu sudah benar. Hal ini karena secara tidak langsung teknik menyusui akan memengaruhi asupan ASI yang masuk ke tubuh Si Kecil.

2. Memastikan payudara sudah kosong dari cairan ASI

Sering-seringlah menyusui dan pastikan payudara sudah benar-benar kosong dari ASI yang mengumpul di areola atau puting payudara.

3. Memastikan tubuh tidak kurang cairan atau nutrisi

Radang kelenjar susu bisa dihindari jika Bunda mengasup makanan bergizi, cukup istiraha , dan minum lebih banyak. Air putih jangan pernah kurang ya, Bun. (PK)

(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda