Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Penting! Syarat dan Cara Mendapatkan Donor ASI di Masa Pandemi COVID-19

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 01 Aug 2021 19:45 WIB

Mother is pouring milk from breast milk storage bags to baby bottle with measuring scale,  Breast Pumping milk concept. selective focus.
Bunda, Ini Syarat dan Cara Mendapatkan Donor ASI di Masa Pandemi COVID-19/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Pekan Menyusui Sedunia kembali diperingati di tanggal 1 Agustus. Perlindungan untuk ibu yang menyusui eksklusif kini menjadi sorotan.

Di masa pandemi ini, menyusui eksklusif menjadi salah satu cara untuk melindungi bayi dari COVID-19. Kandungan ASI telah terbukti memberikan perlindungan anak dari sakit serta memenuhi asupan nutrisinya.

Sayangnya, tak semua Bunda bisa menyusui eksklusif buah hatinya. Penyebabnya bisa karena indikasi medis atau terpapar COVID-19 dengan gejala berat. Beberapa bayi juga tak mendapatkan ASI eksklusif setelah lahir karena sang Bunda meninggal dunia usai terpapar COVID-19.

Dalam kondisi tersebut, donor ASI umumnya dicari dan dibutuhkan untuk memenuhi asupan bayi baru lahir. Donor ASI bisa diberikan oleh pendonor yang bersedia memberikan ASI-nya.

Meski begitu, proses mencari donor ASI enggak boleh sembarangan ya. Bunda dan keluarga perlu membuat pertimbangan yang matang terkait ASI yang akan diterima bayi.

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) mengungkapkan bahwa donor ASI sifatnya hanya sementara. Keluarga penerima donor perlu mendapatkan pendampingan dari konselor menyusui, terutama bila situasi memungkinkan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI pada bayinya.

Proses mencari pendonor pun harus tepat. Jika ibu meninggal dan tidak bisa menyusui bayinya, maka keluarga harus mengetahui dengan detail identitas dan status kesehatan pendonor ASI.

"Kalau misalnya terjadi ibu melahirkan ini meninggal dunia, permintaan donor ASI bisa dilakukan kepada keluarga, sehingga termonitor asal ASI, seperti apa pendonor ASI-nya. Kita nantinya bisa mengetahui status kesehatannya dan jangan lupa melakukan flash heating (untuk ASI)," kata Wakil Ketua Umum AIMI Farahdibha Tenrilemba, dalam Konferensi Pers Perayaan Kampanye Pekan Menyusui Sedunia (PMD) via Zoom, belum lama ini.

Nah, berikut syarat pendonor ASI seperti yang disarankan oleh AIMI:

  1. Pendonor ASI dipastikan dalam keadaan sehat dan sudah melalui skrining Hepatitis B dan C, HIV, CMV, Sifilis, seperti layaknya orang yang akan mendonorkan darah.
  2. ASI perlu melewati pemeriksaan dan pemanasan sebelum dapat diberikan kepada bayi.

Mencari donor ASI di Indonesia mungkin tak mudah. Lalu bagaimana dan dimana kita bisa mendapatkannya?

Simak juga 3 penyebab produksi ASI menurun, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


CARA MENDAPATKAN DONOR ASI

ASI Perah

Bunda, Ini Syarat dan Cara Mendapatkan Donor ASI di Masa Pandemi COVID-19/ Foto: iStock

Indonesia hingga kini belum memiliki lembaga resmi yang memfasilitasi donor ASI, Bunda. AIMI menyarankan Bunda yang ingin menjadi pendonor atau keluarga yang mencari donor ASI untuk menghubungi fasilitas kesehatan yang sudah biasa menerima, memeriksa, dan menggunakan donor ASI.

Donor ASI idealnya memang dilakukan dengan prinsip hati-hati. Di Indonesia, aturan tentang donor ASI ini sudah masuk di dalam Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.

Dalam pasal 11 ayat 1 dijelaskan bahwa pemberian ASI eksklusif bisa dilakukan oleh pendonor ASI. Syaratnya, ibu bayi tidak dapat memberikan ASI eksklusif karena indikasi medis, ibu tidak ada, atau terpisah dari bayinya.

Sementara itu, dalam pasal 11 ayat 2 disebutkan bahwa syarat untuk donor ASI, yakni:

  1. Permintaan ibu kandung atau keluarga bayi yang bersangkutan.
  2. Identitas, agama, dan alamat pendonor ASI diketahui dengan jelas oleh ibu dan keluarga dari bayi penerima ASI.
  3. Persetujuan pendonor ASI setelah mengetahui identitas bayi yang diberikan ASI.
  4. Pendonor ASI dalam kondisi kesehatan baik dan tidak mempunyai indikasi medis.
  5. ASI tidak diperjualbelikan.

(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda