Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

4 Makanan yang Bisa Menghambat Produksi ASI, Hindari ya Bun!

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Aug 2021 17:31 WIB

Ibu menyusui makan
Ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock

Jakarta - Selama menyusui, mengonsumsi aneka makanan memang sah-sah saja ya Bunda, demi meningkatkan produksi ASI. Namun, tahukah Bunda bahwa ada beberapa jenis makanan yang bisa menghambat suplai ASI? 

Secara alamiah, sebagai seorang ibu kita pasti ingin melakukan yang terbaik agar bayi senantiasa aman dan sehat. Salah satu upayanya dengan mencukupi kebutuhan nutrisinya melalui ASI.

Meskipun tak ada makanan khusus yang diperlukan saat menyusui, ada baiknya Bunda tetap membuat menu harian yang lezat dan bernutrisi untuk mennjaga produksi ASI. Selain itu, Bunda juga menghindari beberapa jenis makanan yang disebut bisa menghambat produksi ASI. 

"Saat menyusui, Bunda mentransfer nutrisi melalui ASI ke bayi Bunda. Nutrisi penting itu akan membantu bayi Bunda bertumbuh dan sehat," ujar Tanya Tantry, MD, seorang ahli obstetri & ginekologi, seperti dikutip dari laman Flohealth.

Tantry menambahkan aktivitas menyusui memang dapat menguras tenaga sehingga Bunda mungkin perlu makan lebih banyak untuk menjaga tingkat energi. Seorang ibu rata-rata membutuhkan 2.000 hingga 2.500 kilokalori per hari. Dan, jumlah itu bertambah 500 kilokalori per hari jika sedang menyusui.

Memang, kebutuhan tubuh setiap Bunda berbeda satu sama lain. Sehingga, kalori tambahan yang dibutuhkan bisa sangat bervariasi antara satu Bunda dan lainnya. Banyak pula faktor yang memengaruhi kebutuhan kalori yang dibutuhkan selama menyusui, antara lain usia, tingkat aktivitas, indeks massa tubuh, dan frekuensi menyusui.

Misalnya, Bunda yang menyusui secara eksklusif perlu meningkatkan kalorinya lebih banyak daripada seseorang yang memilih kombinasi menyusui dan susu formula.

Saat melengkapi kebutuhan harian selama menyusui, sebisa mungkin Bunda memastikan kalori ekstra tersebut terpenuhi. Bunda bisa mendapatkannya dari makanan padat nutrisi seperti yogurt, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Jangan lupa, untuk senantiasa menghindari makanan penghambat ASI agar suplai ASI dapat maksimal.

Apa saja makanan yang bisa menghambat produksi ASI? Klik halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga video tentang 5 tips pola makan Bunda menyusui di bawah ini ya:

[Gambas:Video Haibunda]




4 MAKANAN PENGHAMBAT ASI YANG WAJIB DIHINDARI

ibu menyusui

Ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock

Melansir Healthline, berikut beberapa makanan penghambat ASI yang perlu dihindari ya, Bunda:

1. Ikan tinggi merkuri

Ikan merupakan sumber DHA dan EPA yang bagus, dua jenis asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak pada bayi dan sulit ditemukan di makanan lain. 

Meski demikian, beberapa ikan dan makanan laut juga dapat mengandung merkuri tinggi, logam yang bisa menjadi racun terutama pada bayi dan anak-anak yang lebih sensitif terhadap keracunan merkuri.

Paparan akut terhadap merkuri tinggi dapat secara permanen memengaruhi sistem saraf pusat pada bayi. Akibatnya, mereka mungkin mengalami keterlambatan atau gangguan dalam tumbuh kembangnya. Karenanya, ikan yang tinggi merkuri harus dihindari saat menyusui. Contohnya ikan marlin, ikan hiu, ikan makarel, dan ikan tuna.

2. Suplemen herbal

Pengguna bumbu dan rempah-rempah seperti jinten atau  basil untuk membumbui makanan dianggap aman selama menyusui. Namun, dalam hal suplemen herbal dan teh, ada beberapa kekhawatiran tentang keamanannya.

Sebaiknya, bicarakan dengan dokter jika ingin mengonsumsi asupan suplemen herbal selama menyusui sehingga kelangsungan menyusui tetap berjalan lancar.

3. Kafein

Kopi, soda, teh, dan cokelat merupakan sumber kafein yang umum. Saat Bunda mengonsumsinya, sebagian dari kafein itu bisa berakhir di ASI. Ini bisa menjadi masalah karena bayi sulit mencerna dan menghilangkan kafein. 

Akibatnya, sejumlah besar kafein dari waktu ke waktu dapat menumpuk di sistem bayi Bunda dan menyebabkan iritabilitas dan kesulitan tidur. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ibu yang menyusui dianjurkan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 300 mg kafein per hari yang setara dengan dua atau tiga cangkir kopi. Karena minuman energi sering kali mengandung vitamin dan herbal tambahan.

Selain kafein dalam jumlah tinggi, ibu menyusui disarankan untuk menghindari produk tersebut kecuali mendapatkan persetujuan dokter.

4. Makanan olahan 

Untuk meningkatkan kebutuhan nutrisi menyusui, sangat penting bagi Bunda untuk makan makanan sehat dan alami. Karena makanan olahan umumnya tinggi kalori, lemak tidak sehat, dan gula tambahan namun rendah serat vitamin dan mineral, disarankan untuk membatasi asupannya sebanyak mungkin.

Penelitian awal menunjukkan bahwa pola makan ibu menyusui dapat memengaruhi pola makan anaknya di kemudian hari. Secara khusus, penelitian pada hewan telah menemukan bahwa rasa yang diberikan bayi melalui ASI dapat memengaruhi preferensi makanan mereka saat mereka tumbuh dewasa.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda