Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

8 Manfaat Susu Kedelai untuk Ibu Menyusui, Salah Satunya untuk Kesehatan Otak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 10 Nov 2021 17:52 WIB

Susu Kedelai
Ilustrasi Susu Kedelai untuk Ibu Menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Susu kedelai bisa menjadi alternatif minuman bernutrisi untuk Bunda menyusui yang alergi susu sapi. Banyak manfaat susu kedelai untuk ibu menyusui yang tak kalah dari susu lainnya lho.

Susu kedelai adalah minuman non-dairy nabati yang terbuat dari kedelai. Susu ini biasanya dikonsumsi sebagai pemenuhan asupan protein nabati untuk tubuh, Bunda.

Nutrisi susu kedelai

Nutrisi di susu kedelai cukup beragam. Susu kedelai banyak dijual bebas dengan jumlah kalori dan kandungan gula tambahan yang berbeda, Bunda.

Dilansir Web MD, dalam satu cangkir susu kedelai organik biasanya mengandung 100 kalori dan 4 gram lemak. Selain itu, terkandung pula 8 gram karbohidrat, 1 gram serat, dan 7 gram protein.

Susu kedelai juga menjadi sumber vitamin dan mineral, seperti vitamin A, B, kalium, kalsium, selenium, asam folat, dan kolin. Kandungan vitamin dan mineral ini banyak ditemukan di susu kedelai yang sudah difortifikasi, Bunda.

Susu kedelai juga mengandung isoflavon yang merupakan bagian dari fitoestrogen. Isoflavon dikenal baik untuk meningkatkan kesehatan.

Susu kedelai untuk ibu menyusui

Bunda boleh kok minum susu kedelai saat menyusui Si Kecil. Apalagi, bila Bunda sedang mencari asupan untuk memenuhi kebutuhan protein nabati ya.

Menurut Ohio State University, ibu menyusui setidaknya membutuhkan sekitar 71 gram protein setiap hari. Angka ini tak cuma dibutuhkan untuk tubuh, tapi juga selama proses menyusui.

"Selain itu, bayi yang menyusu juga membutuhkan protein dari ASI untuk perkembangannya," kata terapis okupasi Erica Jacques, mengutip Hello Motherhood.

Meski begitu, tak semua Bunda cocok minum susu kedelai selama menyusui. Ada beberapa bayi yang memiliki alergi kedelai lho.

Bayi yang memiliki alergi kedelai biasanya terlihat lebih rewel saat menyusu. Beberapa di antaranya bisa mengalami ruam yang parah.

Selain alergi, kandungan isoflavon di susu kedelai bisa menyebabkan penurunan fungsi tiroid. Senyawa tersebut dapat mempengaruhi produksi hormon tiroid. Namun, studi terkait hal ini masih harus dibuktikan lebih lanjut lagi.

Selama Bunda mengkonsumsi cukup yodium dalam diet harian, fungsi tiroid tidak akan terganggu. Tapi untuk berjaga-jaga, tak ada salahnya Bunda konsultasi dulu ke ahli gizi.

Portrait of a young attractive woman breastfeeding a child, holding on her hands, sitting. New born, bonding concept photo, horizontalIlustrasi Ibu Menyusui/ Foto: iStock

Manfaat susu kedelai untuk ibu menyusui

Susu kedelai bisa dikonsumsi selama menyusui sebagai camilan bersama makanan lain. Melansir dari berbagai sumber, berikut 7 manfaat susu kedelai untuk ibu menyusui:

1. Menjaga daya tahan tubuh

Susu kedelai kaya akan protein dan kandungan nutrisinya mirip dengan susu sapi rendah lemak. Dikutip dari Live Strong, susu kedelai mengandung sembilan asam amino esensial yang ditubuhkan tubuh selama menyusui.

Secara biologis, tubuh akan merakit asam amino menjadi protein baru, termasuk antibodi yang penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh. Protein ini juga dapat membangun jaringan dan enzim yang membantu sel menghasilkan energi.

2. Baik untuk kesehatan otak

Susu kedelai mengandung asam lemak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak Bunda dan Si Kecil. Asam lamak omega 3 ini merupakan lemak sehat yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan hanya bisa diperoleh dari makanan.

Nutrisi ini telah dikaitkan dengan penurunan risiko demensia pada penyakit Alzheimer. Meski masih perlu penelitian lebih lanjut, tapi secara umum kedelai adalah salah satu sumber asam lemak omega 3 non-hewani yang palin baik untuk tubuh.

3. Menjaga kesehatan tulang

Kandungan kalsium dan vitamin D di susu kedelai bisa menjaga kesehatan tulang, Bunda. Kalsium dibutuhkan untuk mempertahankan jaringan tulang yang padat dan kuat.

Dalam satu cangkir kedelai tanpa pemanis mengandung 301 miligram kalsium. Setidaknya ini berkontribusi hampir 30 persen terhadap pemenuhan asupan kalsium harian yang direkomendasikan dari 1.000 hingga 1.200 miligram menurut National Institutes of Health (NIH).

4. Pembentukan sel darah merah

Susu kedelai kaya akan zat besi. Seperti kita tahu, zat besi sangat penting untuk pembentukan sel darah merah. Kandungan zat besi ini juga dapat membantu memastikan bahwa semua jaringan di tubuh mendapatkan suplai oksigen yang dibutuhkan.

Satu porsi susu kedelai umumnya menyediakan 1,1 miligram zat besi. Asupan zat besi harian yang direkomendasikan untuk wanita adalah 18 miligram.

5. Menjaga kesehatan saraf

Nah, minum susu kedelai bisa membantu Bunda mendapatkan lebih banyak vitamin B kompleks, terutama sebagai sumber riboflavin (vitamin B2) dan vitamin B12. Kandungan vitamin B12 dalam susu kedelai bisa menjaga fungsi sel darah merah dan menjaga saraf tetap sehat.

Minum satu cangkir susu kedelai bisa meningkatkan kadar riboflavin sebesar 0,5 miligram, atau hampir 50 persen kebutuhan asupan harian yang direkomendasikan. Riboflavin ini juga bisa membantu sel-sel tubuh menghasilkan energi dan melindungi DNA dari kerusakan.

6. Menjaga kesehatan jantung

Senyawa di kacang kedelai dipercaya bisa melindungi jantung, Bunda. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Nutrition pada 2019, ditemukan bahwa kacang kedelai bisa menurunkan kadar LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat dalam tubuh.

Studi ini menganalisis 46 pria dan wanita dewasa dengan kadar kolesterol tinggi. Hasilnya ditemukan bahwa dengan mengonsumsi 25 gram protein kedelai per hari selama enam minggu, kadar LDL bisa turun sebesar 3 sampai 4 persen.

7. Mencegah paparan radikal bebas

Susu kedelai mengandung selenium, salah satu kandungan antioksidan yang baik untuk kesehatan. Selenium bisa melindungi Bunda dan Si Kecil dari paparan radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit kronis dan kerusakan sel tubuh.

Kandungan antioksidan ini juga dikenal bisa meningkatkan sistem imun tubuh. Selenium juga berperan penting menjaga metabolisme hormon tiroid dan sintesis DNA, serta melindungi tubuh dari stres oksidatif.

8. Merangsang produksi ASI

Kedelai dapat merangsang hormon oksitosin di dalam tubuh. Oksitosin dikenal dengan hormon cinta, sangat diperlukan untuk Bunda menyusui. Saat hormon oksitosin keluar, suasana hati Bunda akan lebih baik dan produksi ASI akan melimpah.

"Ibu mengonsumsi sangat baik konsumsi kedelai karena bisa memberikan efek rileks, sehingga merangsang hormon oksitosin yang berpengaruh pada produksi ASI," kata Dr. Lane Strathearn asisten Profesor pediatri di Baylor College of Medicine, dilansir Huffpost.

Simak juga 4 makanan yang perlu dihindari saat menyusui, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda