Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Benarkah Minum Susu Kedelai saat Menyusui Sebabkan Perut Kembung pada Bayi?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 19 Dec 2021 08:15 WIB

Newborn baby crying in mother hands
Ilustrasi bayi kembung/Foto: Getty Images/damircudic

Jakarta - Minum susu kedelai memang dipercaya dapat melancarkan ASI. Tetapi nih, tak jarang ada ibu menyusui yang beranggapan susu kedelai juga bisa menyebabkan perut kembung pada bayi. Hmm, benar enggak sih, Bunda? Jadi galau deh!

Berbicara mengenai susu kedelai, memang manfaatnya tak diragukan lagi ya, Bunda. Ada banyak manfaat potensial dari mengonsumsi susu kedelai saat menyusui.

Meski demikian nih, Bunda, di luar manfaatnya yang sangat baik saat menyusui, ada juga risiko yang perlu Bunda tahu terkait mengonsumsi produk kedelai saat menyusui. Termasuk dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada Si Kecil. 

Ya, sebenarnya ketidaknyamanan perut atau perut kembung memang umum terjadi pada bayi baru lahir. Tetapi, biasanya akan membaik setelah usia dua bulan. Tetapi tak jarang, orang tua menyalahkan pola makan ibu menyusui meskipun sebenarnya tidak banyak bukti bahwa apa yang ibu menyusui makan akan memengaruhi bayinya.

Satu-satunya peringatan yang perlu diwaspadai yakni hanyalah susu. Sebab, biasanya banyak bayi yang sensitif terhadap konsumsi susu yang ibu minum. Tidak ada tes untuk hal tersebut memang, tetapi biasanya bayi mungkin menampakkan perut kembung dan tidak nyaman saat menyusu.

Bahkan, beberapa bayi juga mengalami diare parah dan berlendir. Sekitar 20 persen bayi yang sensitif terhadap susu sapi dan susu kedelai yang dikonsumsi Bundanya. 

Banner Kampung Miliuner CilacapBanner Kampung Miliuner Cilacap/ Foto: Mia Kurnia Sari

"Karena itu, sangat disarankan bagi para busui untuk mencoba diet bebas susu dan kedelai selama dua minggu untuk melihat perbaikan pada Si Kecil," seperti dikatakan Dr Dina Kulik, Founder and Director of Kidcrew di Toronto.

Kemudian nih, Bunda, jika bayi kembung, mudah tersinggung, menolak menyusu atau kurang tidur, cobalah untuk menghindari susu kedelai atau susu sapi agar bayi kembali nyaman, seperti dikutip dari laman Todaysparent.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Saksikan juga video tentang resep puding susu kedelai di bawah ini ya:

[Gambas:Video Haibunda]




APAKAH BUSUI YANG MINUM SUSU KEDELAI SEBABKAN PERUT KEMBUNG PADA BAYI?

Minum Susu Bisa Bikin Langsing? Ini Faktanya

Ilustrasi minum susu kedelai/Foto: Getty Images/iStockphoto/Akarawut Lohacharoenvanich

Jika menghentikan konsumsi susu kedelai atau susu sapi tak memberikan perubahan pada Si Kecil, ada baiknya Bunda segera berkonsultasi pada dokter mengenai hal tersebut. Bunda juga dapat memijat perut atau menggerakkan kaki dengan gerakan sepeda sehingga membantu bayi yang kembung lebih nyaman.

Bunda pun perlu memerhatikan apakah bayi Bunda memiliki potensi alergen atau tidak sebelum Bunda mengonsumsi susu kedelai. Jika bayi yang disusui mengalami perut kembung atau gejala seperti iritasi kulit, pilek, diare atau sembelit, artinya bayi tersebut memiliki kepekaan atau alergi terhadap makanan tertentu.

Alergen yang paling umum ialah susu sapi, susu kedelai, telur, dan kacang tanah. Biasanya, gejala akan muncul pada bayi sekitar empat sampai 24 jam setelah menyusui dengan susu yang mengandung makanan tersebut, seperti dikutip dari laman Hellomotherhood.

Untuk itu, jika Bunda mencurigai adanya alergi makanan, Bunda mungkin perlu menghilangkan makanan tersebut termasuk susu kedelai dari asupan harian. Dan, periksakan Si Kecil ke dokter anak untuk perawatan lebih lanjut terkait alergi makanan pada bayi tersebut.

Hal terpenting, tetap kedepankan faktor keamanan dan kesehatan Si Kecil ya, Bunda. Sebagai penggantinya, Bunda dapat mencari booster ASI selain susu kedelai agar pencernaan bayi tetap nyaman. Terutama saat Si Kecil menampakkan gejala tak nyaman pada perutnya. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda