Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

7 Tantangan Menyusui yang Paling Sering Dialami Busui beserta Solusinya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 24 Nov 2021 20:37 WIB

ilustrasi menyusui
Ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock

Jakarta - Baik sudah berpengalaman maupun belum, setiap Bunda pastinya menemukan beragam tantangan saat menjalani proses menyusui Si Kecil. Adanya masalah saat menyusui biasa terjadi kok Bunda, terutama di masa awal menyusui

Menurut Pat Sterner, seorang konsultan laktasi di Mount Sinai Medical Center di New York, Bunda memang perlu menyelaraskan tubuh dalam berbagai teknik dan gaya dengan tubuh bayi agar posisi menyusui terasa pas.

"Menyusui harus menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi ibu dan bayi. Jika tidak, penting untuk mengidentifikasi masalah sejak dini dan membuat perubahan apa pun yang diperlukan," ujar Sterner seperti dikutip dari laman WebMd.

Sterner menyebut ada banyak masalah menyusui yang umum terjadi. Beberapa di antaranya mencakup puting sakit, pelekatan yang kurang sempurna, hingga infeksi.

"Banyak ibu menyadari bahwa puting mereka tidak hanya terasa sakit setelah setiap kali menyusui, tetapi juga memerah," kata Sterner.

Pelekatan sedianya memang menjadi cara agar mulut bayi terhubung ke payudara dengan tepat. Bila dilakukan dengan benar, bayi akan membuka mulutnya sangat lebar dan mengambil banyak jaringan payudara. Ini artinya. puting berada jauh di belakang mulut bayi tempat langit-langit keras dan lunak bertemu.

Ketika puting berada tepat di bagian belakang, tidak ada yang terjepit sehingga tidak menyebabkan rasa sakit atau nyeri pada puting.

Solusinya, masukkan jari Bunda ke sudut mulut bayi untuk membuka pelekatan segera setelah merasakan sakit lalu coba pelekatan kembali. Idealnya, bayi harus memasukkan setidaknya 1 inci areola ke mulut.

Banner pola makan rumahanBanner pola makan rumahan/ Foto: HaiBunda/Mia

Melansir Lactation Network, ada banyak masalah menyusui yang paling umum terjadi. Namun berikut ini yang paling sering dialami ibu menyusui. 

1. Suplai ASI rendah

Masalah semacam ini biasanya berasal dari aktivitas menyusui yang jarang atau tidak efektif dalam dua minggu pertama setelah melahirkan. Jika tujuan Bunda menghasilkan cukup ASI agar sukses menyusui, apa yang Bunda lakukan pada dua minggu pertama sangat penting untuk keberhasilan laktasi.

Mulailah menyusui lebih awal, dalam waktu 1 jam setelah melahirkan jika memungkinkan. Jika ada alasan di luar kendali Bunda yang dapat mencegahnya, pastikan untuk berkomunikasi dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan rencana menyusui yang baik.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga yuk video tentang 3 dampak bingung puting pada Si Kecil di bawah ini ya.

[Gambas:Video Haibunda]




7 MASALAH MENYUSUI YANG PALING UMUM DIALAMI PARA BUNDA

Ilustrasi menyusui

Ilustrasi bayi menyusu/Foto: Getty Images/iStockphoto/kdshutterman

2. Tidak fokus pada bayi saat menyusui

Jangan menunggu beberapa menit atau jam saat bayi lapar. Jika bayi menunjukkan isyarat lapar, inilah saatnya untuk menyusu. Penting untuk bayi dapat menyusu tanpa dibatasi oleh waktu. Dengan sendirinya, bayi akan terbiasa dengan rutinitas kok, Bunda.

3. Menyusui yang menyakitkan

Sering kali masalah ini disebabkan oleh adanya infeksi, nyeri menyusui atau nyeri dengan pemompaan yang menandakan ada sesuatu yang tak beres. 

Beruntung, hal ini dapat diatasi dengan cepat meskipun beberapa ibu menyusui mungkin terus mengalami ketidaknyamanan dalam jangka panjang.  Berkonsultasilah pada ahli laktasi jika memungkinkan. Jangan membiarkan rasa sakit tersebut berlama-lama. Karena, sebagian besar rasa sakit memiliki penyebab dan solusi yang dapat dilakukan.

4. Memperkenalkan dot terlalu dini

Penelitian menunjukkan bukti bahwa penggunaan dot terlalu dini dapat menyebabkan masalah menyusui seperti memperlambat penambahan berat badan bayi dan suplai ASI yang rendah. 

Kekhawatirannya ialah bahwa isyarat lapar ditutupi oleh dot. Misalnya, jika bayi yang menangis saat disusui ditenangkan dengan dot, hal ini dapat mengakibatkan lebih sedikit menyusui, mengurangi stimulasi dan pengosongan payudara serta berpotensi menyebabkan berkurangnya suplai ASI.

5. Berpikir bahwa menyusui hanyalah tentang makanan

Menyusui tidak semuanya tentang makan dan nutrisi. Dan, jika Bunda berasumsi demikian, masalah seperti frustrasi pada frekuensi menyusui dan kebingungan tentang hubungan menyusui dapat muncul. 

Ingatlah bahwa menyusui tidak sekadar memberi makan ya, Bunda. Lebih dari itu, menyusui merupakan bagian penting dari hubungan koneksi ibu dan anak, di luar memberikan nutrisi untuk Si Kecil. Dengan menyusui, intensitas kedekatan akan terjaga satu sama lain.

6. Pemompaan yang jarang

Untuk Bunda yang bekerja atau beraktivitas sesekali, menyetok ASIP di freezer sangatlah penting. Bunda pun perlu konsisten melakukannya dengan jadwal yang teratur. 

Setidaknya, Bunda perlu memompa delapan sesi per hari dengan setidaknya satu sesi di malam hari. Durasi memompa ASI setidaknya 15 menit per sesi dan tidak lebih dari 30 menit per sesi. Hal ini dilakukan agar pasokan ASI tetap terjaga dan kebutuhan ASI buah hati terpenuhi dengan baik ya, Bunda.

7. Menunggu sebelum mencari bantuan atau dukungan laktasi

Mintalah bantuan laktasi yang kredibel untuk membantu masalah menyusui. Dengan begitu, Bunda mendapatkan dukungan dari orang yang berpengalaman serta mendapatkan dukungan dari lingkungan yang mendukung proses menyusui Bunda.

Nah, jangan sampai masalah menyusui yang paling umum terjadi ini terus dibiarkan ya, Bunda. Segera mencari solusi dan hubungi konselor laktasi jika masalah menyusui semakin parah.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda