menyusui

5 Cara Alami Melancarkan ASI, Tak Perlu Pakai Booster Mahal Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 06 Mar 2022 06:30 WIB

Jakarta -

Beberapa minggu pertama setelah melahirkan menjadi periode penentuan dalam keberhasilan menyusui. Untuk itu, Bunda perlu memastikan kualitas dan kuantitas ASI yang baik ya.

Tak sedikit para Bunda memutuskan berhenti menyusui dalam beberapa bulan pertama. Salah satu alasan paling umum adalah ASI tak lancar atau khawatir tak mencukupi kebutuhan Si Kecil.

Sebenarnya, Bunda enggak perlu khawatir lho. Ada cara alami yang bisa dilakukan untuk melancarkan ASI tanpa menggunakan booster mahal. Metode ini dapat diterapkan segera saat Bunda pertama kali menyusui Si Kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berikut lima cara alami melancarkan ASI yang mudah dicoba di rumah:

1. Menyusui lebih sering

Semakin sering Bunda menyusui, semakin banyak ASI yang dihasilkan. Jadi, biarkan bayi yang memutuskan kapan harus berhenti menyusu.

Menyusui bayi baru lahir bisa dilakukan 8-12 kali sehari. Hal ini dapat membantu membangun dan mempertahankan produksi ASI.

Perlu diketahui, hormon yang memicu produksi ASI akan dilepaskan saat bayi menyusu. Selain itu, refleks let-down juga akan terjadi.

Refleks let-down adalah ketika otot-otot di payudara berkontraksi dan mengeluarkan ASI, dimulai setelah bayi mulai menyusu di payudara Bunda.

Baby bottle with breast pump attachement and empty bottle against a wood backgroundTips melancarkan ASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto/yannp

2. Pumping di antara waktu menyusui

Di antara waktu menyusui, Bunda dapat melakukan pumping payudara. Cara ini dapat membantu melancarkan ASI secara alami.

Cobalah pumping setiap kali Bunda memiliki sisa ASI setelah menyusui dan bayi melewatkan waktu makannya. Pumping juga dapat dilakukan saat bayi mulai menyusu ASI dari botol dot.

Teknik pumping dapat dilakukan 30 sampai 60 menit setelah menyusui, atau setidaknya satu jam sebelum menyusui. Bila bayi menyusu setiap empat jam, Bunda bisa pumping setiap dua jam di antara waktu menyusui.

3. Menyusui di kedua payudara

Biasakan bayi menyusu di kedua payudara ya, Bunda. Biarkan dia menyusu dari payudara pertama sampai terlihat mulai melambat atau berhenti, sebelum menawarkan payudara yang kedua.

Stimulasi menyusui dari kedua payudara dapat membantu meningkatkan produksi ASI karena bayi bisa menyusu dalam waktu lama. Jangan lupa memompa ASI dari kedua payudara secara bersamaan untuk meningkatkan kualitas ASI.

4. Cukup tidur dan hindari stres

Selama menyusui, pastikan Bunda cukup tidur dan tidak stres. Kedua hal ini bisa menjadi pemicu produksi ASI menurun. Coba atur waktu tidur Bunda bersamaan dengan jam tidur anak. Bunda juga perlu me time untuk meredakan stres ya.

Bila perlu, Bunda bisa meminta bantuan Ayah untuk menjaga Si Kecil untuk memaksimalkan waktu tidur dan me time.

5. Minum air mineral

beautiful young woman holding a glass of waterTips melancarkan ASI/ Foto: Getty Images/elenaleonova

Kebutuhan cairan Bunda menyusui berhubungan dengan produksi ASI lho. Konsumsi cairan yang cukup dapat membantu memberikan dorongan dalam melancarkan ASI.

Asupan cairan ini juga akan menyediakan cadangan air bagi Bunda dan bayi. Bila tak cukup mendapatkan cairan, Bunda bisa mengalami dehidrasi yang ditandai dengan sakit kepala, lemas, hingga konstipasi.

Kebutuhan cairan selama menyusui sekitar 2,8 liter atau 12 gelas air per hari. Sediakan air mineral ini di dekat Bunda di setiap waktu menyusui.

Pastikan untuk minum segelas air mineral sebelum dan sesudah menyusui atau jangan menunggu sampai haus. Pilih air mineral yang jelas mengandung mineral esensial yang penting untuk tubuh seperti Le Minerale. Kemasannya terjamin lebih higienis karena menggunakan galon yang selalu baru, bukan galon bekas yang dicuci ulang.

Nah, selain kebersihan air mineral yang terjamin, tutup Galon Le Minerale juga rapat dan kedap udara lho, Bun! Ini artinya air mineral di dalamnya terjamin dari kontaminasi debu dan kotoran. Apalagi kemasan galon nya juga bebas BPA, jadi dijamin aman untuk dikonsumsi Bunda, anak-anak dan seluruh anggota keluarga.

Seperti kita ketahui ya, Bunda, BPA atau Bisphenol-A adalah zat kimia yang banyak digunakan untuk membuat kemasan plastik keras dan tidak mudah hancur. Penggunaan zat kimia BPA ini sangat berbahaya, karena BPA dapat menyebabkan kanker, diabetes, gangguan otak serta perilaku pada anak, hingga peningkatan risiko penyakit jantung.

Mulai sekarang, yuk jaga kesehatan Bunda dan keluarga dengan mengonsumsi air mineral berkualitas yang terjamin lebih bersih dan lebih aman!

Simak juga tips melancarkan ASI lain dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT