MENYUSUI
Waspadai Mastitis, Salah Satu Penyebab Ibu Menyusui Menggigil Kedinginan
Nanie Wardhani | HaiBunda
Selasa, 31 May 2022 07:10 WIBTubuh Bunda mengalami transformasi yang luar biasa selama kehamilan dan setelah melahirkan Si Kecil. Salah satu perubahan yang dirasakan oleh banyak ibu menyusui yang baru melahirkan adalah menggigil kedinginan.
Namun apa sih sebenarnya penyebab ibu menyusui menggigil kedinginan? Salah satu penyebab ibu menyusui menggigil kedinginan yang paling umum dan sering terjadi adalah karena ibu menyusui mengalami mastitis. Yuk Bunda simak penjelasan mengenai mastitis yang sering kali menjadi penyebab ibu menyusui menggigil kedinginan berikut ini.
Apa itu mastitis?
Dikutip dari What to Expect, mastitis adalah infeksi jaringan payudara yang ditandai dengan nyeri, payudara bengkak, dan gejala seperti flu termasuk menggigil kedinginan. Diperkirakan hingga 10 persen ibu menyusui akan menghadapi serangan mastitis selama periode menyusui.
Risiko mastitis paling tinggi selama enam minggu pertama pascapersalinan, tetapi dapat terjadi kapan saja saat menyusui. Infeksi biasanya hanya memengaruhi satu payudara, meskipun ada kemungkinan mastitis di kedua payudara sekaligus.
Apa yang menyebabkan mastitis?
Mastitis terjadi ketika bakteri berbahaya terperangkap di jaringan payudara, memicu infeksi. Paling sering mastitis terjadi ketika saluran susu di payudara tersumbat dan tidak terkuras saat menyusui.
Mastitis juga dapat berkembang ketika kuman (baik dari permukaan kulit Bunda atau mulut bayi) masuk ke payudara melalui celah di puting susu atau melalui salah satu saluran susu. Bakteri kemudian berkembang biak, menyebabkan infeksi.
Setiap Bunda menyusui dapat mengalami mastitis. Namun ada beberapa faktor yang mungkin membuat Bunda lebih rentan terkena mastitis, seperti:
Terlalu lama jarak antara sesi menyusui.
Jika Bunda melewatkan waktu menyusui yang biasa dapat menyebabkan pembengkakan, yang kemudian dapat menyebabkan saluran tersumbat.
Pelekatan atau posisi menyusui yang buruk
Keduanya dapat mempersulit Si Kecil mengosongkan payudara secara memadai, yang akhirnya dapat menyebabkan penyumbatan.
Memiliki puting yang pecah-pecah
Retak, luka atau kulit terbuka memudahkan bakteri masuk ke jaringan payudara Bunda.
Mengenakan bra yang ketat
Bra yang terlalu ketat memberi tekanan ekstra pada payudara dan meningkatkan risiko penyumbatan.
Pernah mengalami mastitis di masa lalu
Para ahli tidak mengerti mengapa, tetapi memiliki mastitis sekali membuat Bunda rentan untuk mengalaminya lagi.
Apa saja gejala mastitis?
Gejala mastitis yang umumnya terjadi diantaranya:
- Pembengkakan
- Nyeri dan kemerahan yang tampak jelas sebagai masalah standar dengan infeksi payudara
- Payudara terasa hangat saat disentuh
- Demam dan gejala mirip flu lainnya
- Menggigil kedinginan yang terkadang bisa datang tiba-tiba
- Merasa lelah yang bahkan lebih dari kelelahan ibu pemula biasa
- Lemas dan umumnya lemah
- Ada sensasi nyeri atau terbakar saat menyusui
Mastitis vs. saluran tersumbat: Bagaimana membedakannya?
Mastitis sering berkembang dari saluran yang tersumbat, sehingga gejala mastitis cenderung lebih intens daripada saat saluran tersumbat.
Saluran yang tersumbat dan mastitis dapat menyebabkan benjolan yang keras, lunak, atau nyeri di payudara. Jika Bunda memiliki saluran yang tersumbat, rasa sakit akan terbatas di sekitar benjolan. Tetapi dengan mastitis, seluruh payudara kemungkinan akan terasa sakit dan bengkak. Payudara juga akan terlihat merah dan terasa hangat saat disentuh.
Tidak seperti saluran tersumbat, mastitis biasanya memengaruhi seluruh tubuh Bunda. Bunda akan mengalami gejala seperti flu termasuk demam, menggigil kedinginan, dan perasaan lemah atau lelah secara umum.
Bisakah Bunda terus menyusui jika sedang menderita mastitis?
Bukan hanya bisa, justru Bunda harus terus menyusui saat terkena mastitis meskipun akan terasa cukup menyakitkan saat menjalaninya. Dengan sering menyusui, atau kira-kira sebanyak 8 hingga 12 kali dalam periode 24 jam akan menguras payudara, membersihkan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Oleskan kompres hangat ke payudara sebelum menyusui untuk mendorong aliran ASI. Jika menyusui terasa menyakitkan, Bunda bisa menyusui dari payudara yang lain dan biarkan susu dari payudara yang terinfeksi mengalir ke handuk atau kain.
Jika bayi Bunda tidak benar-benar menguras payudara Bunda atau Bunda akan jauh dari bayi selama lebih dari beberapa jam, pompalah agar ASI tetap mengalir.
Bagaimana cara mencegah mastitis?
Berita buruknya adalah tidak ada cara yang sangat mudah untuk menjamin Bunda tidak akan terkena mastitis. Namun berita bagusnya, ada banyak langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko sebanyak mungkin, berikut di antaranya:
Pastikan bayi memiliki pelekatan dan posisi yang baik
Jika Bunda mengalami masalah pelekatan atau kesulitan menemukan posisi yang cocok, konsultan laktasi dapat membantu memecahkan masalah dan menemukan solusi terbaik.
Merawat puting yang sakit
Merawat puting yang sakit dan pecah-pecah dengan mengoleskan krim lanolin alami dapat membantu mengurangi risiko mastitis.
Lebih sering menyusui
Pada bulan-bulan awal, Bunda harus menyusui sebanyak 8 hingga 12 kali dalam periode 24 jam. Pastikan dia mengosongkan payudara pertama sepenuhnya sebelum menawarkan sisi lainnya. Jika Bunda jauh dari bayi lebih lama atau dia tidur selama menyusui, pompa secara teratur untuk mencegah penumpukan.
Segera obati jika ada penyumbatan
Jika penyumbatan diabaikan, akan berkembang menjadi mastitis
Jika Bunda merokok, berhentilah
Merokok tampaknya meningkatkan risiko mastitis, hanya satu alasan lagi untuk menghentikan kebiasaan buruk Bunda yang satu ini.
Konsultasi dengan dokter
Mastitis berulang terkadang dapat terjadi jika antibiotik yang Bunda minum tidak menghilangkan infeksi. Dokter dapat menguji ASI Bunda untuk mengetahui kuman apa yang menyebabkan mastitis dan antibiotik mana yang akan melakukan pekerjaan terbaik untuk menghilangkannya.
Jika Bunda mulai merasakan nyeri payudara disertai gejala mirip flu, segera hubungi dokter ya, Bunda. Serangan mastitis tidak pernah menyenangkan, tetapi mengambil tindakan untuk mengobatinya dengan cepat akan membantu mencegah kondisi yang lebih buruk.
Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.