Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Penyebab, Ciri-ciri & Cara Mengatasi Payudara Sakit Akibat Mastitis

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 02 Jul 2021 11:32 WIB

happy family photo of mother and daughter breastfeeding her baby
Mengatasi mastitis/ Foto: iStock

Jakarta - Risiko mastitis seringkali sulit dihindari para Bunda pada masa menyusui. Hal inilah yang kerap dikhawatirkan karena mastitis sangatlah menyiksa dan membuat tidak nyaman proses menyusui.

Mastitis merupakan peradangan payudara yang disebabkan oleh infeksi. Biasanya, risiko ini dapat terjadi pada ibu menyusui (busui) meskipun mastitis sering terjadi selama 6 bulan pertama menyusui.

Ketika serangan mastitis terjadi, biasanya para busui merasa sangat tidak nyaman. Apalagi, ketika baru melahirkan di mana keadaan tubuh masih kelelahan dan ditambah pula dengan payudara nyeri dan bengkak. Rasanya tentu nano nano ya, Bunda. Bisa menggigil dan demam kalau tidak segera mendapat penanganan dokter.

Tetapi, Bunda tidak perlu khawatir ketika serangan mastitis terjadi. Sebab, mastitis tidak akan menghalangi Bunda untuk menyusui buah hati. Faktanya, menyusui biasanya akan membantu membersihkan infeksi tersebut. Dalam kondisi ini, menyusui tidak akan membahayakan bayi Bunda, seperti dikutip dari laman Uofmhealth.

Banner Reaksi Anak UASBanner Reaksi Anak UAS/ Foto: Mia Kurnia Sari

Mastitis sendiri paling sering terjadi dikarenakan bakteri yang masuk ke payudara melalui puting. Ini biasanya terjadi ketika Bunda menyusui memiliki puting yang pecah-pecah atau sakit. Selain itu, rentang menyusui terlalu lama dan tidak mengosongkan payudara dengan benar juga dapat menyebabkan risiko mastitis terjadi.

Gejala mastitis biasanya dimulai dengan rasa menyakitkan di satu payudara. Biasanya, akan muncul kemerahan atau payudara terasa hangat saat disentuh. Bunda juga mungkin akan merasakan demam, kedinginan, dan nyeri di seluruh tubuh.

Tanda-tanda mastitis yang semakin parah termasuk di antaranya pembengkakan, nyeri kelenjar getah bening di ketiak, detak jantung cepat, dan gejala seperti flu yang semakin parah. Tak hanya itu, Bunda juga perlu waspada karena serangan mastitis ini dapat menyebabkan abses payudara yang terasa seperti benjolan keras dan nyeri.

Klik di halaman selanjutnya untuk informasi lebih lanjut ya, Bunda. 

Citra Kirana juga pernah alami mastitis di awal kelahiran bayinya. Simak ceritanya dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




PERAWATAN TEPAT SAAT ALAMI MASTITIS

Menyusui

Mengatasi mastitis/ Foto: iStock

Perawatan Tepat Saat Bunda Alami Mastitis

Melansir dari Cleveandclinic, ketika mastitis menyerang Bunda akan merasakan salah satu payudara Bunda terasa seperti terbakar. Kelihatannya juga akan bengkak dan merah, serta keras. 

"Biasanya gejalanya akan terasa cukup cepat. Bunda mungkin merasa baik-baik saja suatu hari dan kemudian hari berikutnya merasa seperti baru saja ditabrak bus," ujar Ashley Simpson, seorang ahli bedah payudara.

Simpson merekomendasikan untuk melakukan kompres hangat pada payudara yang sakit, mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk membantu mengatasi ketidaknyaman akibat mastitis, dan melanjutkan menyusui untuk menjaga suplai ASI tetap mengalir meskipun sangat tidak nyaman.

Bunda juga dapat menggunakan bantuan pompa ASI untuk memastikan bahwa payudara benar-benar kosong. Biasanya, Bunda akan mulai melihat perbaikan gejalanya dalam waktu 48 jam setelah mengonsumsi antibiotik. 

Tetapi, jika masih terasa parah gejala yang Bunda rasakan, Simpson merekomendasikan agar Bunda segera menemui dokter untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda