Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ibu Baru Stres saat Menyusui? Tenang Bun, Simak Penyebab dan Solusinya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 12 Jul 2022 13:55 WIB

Happy mom and baby with a breastfeeding together in bedroom.
Ibu Baru Stres saat Menyusui? Tenang Bun, Simak Penyebab dan Solusinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/staticnak1983

Saat menjadi ibu untuk pertama kalinya, tak sedikit wanita yang kaget, bingung, bahkan berujung stres saat mulai menyusui. Hal ini wajar dan ada berbagai hal yang mungkin bisa menjadi penyebabnya, Bunda.

Yuk, cari tahu apa sih penyebab umum stres yang dialami ibu baru saat menyusui berikut ini.

Penyebab umum stres pada ibu baru saat menyusui 

Menjadi ibu baru mungkin menyita waktu dan energi bagi sebagian wanita. Tekanan tersebut pun tak mudah dilalui sehingga membuat ibu baru terserang stres.

Hal ini banyak terjadi kok, Bunda. Apalagi, waktu istirahat sangat minim dan waktu yang ada begitu terkuras untuk mengurus Si Kecil. Alhasil, beban pekerjaan yang dilakukan dan waktu diri sendiri yang minim membuat ibu baru cenderung stres saat menyusui. 

"Saat pertama kali menjadi seorang ibu, Anda mungkin akan memiliki keinginan besar untuk bisa menyusui dengan lancar dan memenuhi kebutuhan bayi. Sehingga, tak jarang banyak wanita malah merasa tertekan dan ketakutan ASI-nya tak akan mencukupi," ujar Amanda DeWeese, MPH, CPH, IBCLC, seorang konsultan laktasi, seperti dikutip dari laman Romper.

DeWeese menjelaskan bahwa hiperfokus ini justru dapat memengaruhi kondisi mental ibu baru secara keseluruhan yang malah memicu beberapa gangguan kesehatan seperti:

  • Sakit kepala
  • Kesulitan tidur
  • Tak mampu berkonsentrasi
  • Perubahan nafsu makan.

Tak hanya itu, kecemasan menyusui juga dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan mood dan kecemasan perinatal. Apalagi, jika seorang ibu berencana untuk menyusui bayinya secara eksklusif dan dia akhirnya harus melengkapi dengan susu formula atau bahkan beralih ke susu formula, ini dapat memicu gejala kecemasan dan depresi yang ekstrem.

Pertama dan terpenting, pahami bahwa ini terjadi pada banyak orang tua dan Bunda tidak sendirian. Perlu diketahui bahwa ibu baru sering merasakan tekanan yang sangat besar untuk membuat menyusui berhasil dan ketika tantangan atau kesulitan itu muncul, ibu sering merasa gagal dalam memberi makan anaknya.

Perasaan tekanan ekstrem ini ditambah dengan perasaan gagal dapat menyebabkan ibu baru merasa sangat cemas dan bahkan depresi. Ketika kondisi ini terjadi, ibu menyusui tidak akan dapat menghasilkan cukup ASI untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Hal ini kemudian membuat ibu baru merasa kesal dan tak jarang menyalahkan diri sendiri. 

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 5 kondisi ibu menyusui yang membutuhkan konselor laktasi.

[Gambas:Video Haibunda]



APA PENYEBAB STRES IBU BARU SAAT MENYUSUI?

Close up portrait of beautiful young mother asian carrying little baby girl in home and sunlight in the morning. Healthcare, love, relationship concept

Ibu Baru Stres saat Menyusui? Tenang Bun, Simak Penyebab dan Solusinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/x-reflexnaja

Pengaruh stres terhadap produksi ASI

Melansir Healthshots, Dr Madhu Goel, Obstetri dan Ginekologi di Fortis LaFemme, New Delhi, mengatakan stres sedianya dapat melepaskan oksitosin dalam tubuh dan mungkin ini akan memengaruhi ASI ibu menyusui.

"Ketika ibu baru stres dan tubuh melepaskan hormon stres, tingkat hormon bahagia yang dikenal sebagai oksitosin turun. Hal ini menyebabkan jumlah ASI  menjadi lebih rendah dan mungkin tidak memenuhi kebutuhan bayi. Hormon-hormon ini tidak hanya akan mempengaruhi tubuh, tetapi juga kualitas ASI sehingga kurang bergizi untuk bayi," katanya.

Karena itu, sangat penting bagi ibu baru untuk mengelola stres dan memastikan bahwa susu yang mereka berikan kepada bayi mereka sehat. 

Dr Goel menyarankan agar ibu baru menyelesaikan masalah ini dengan pasangannya. Jika Bunda pernah mengalami perbedaan masalah seperti gaya pengasuhan, cara merawat bayi, dan aspek lain dari menjadi orang tua baru, hal terbaik ialah mengomunikasikannya dan meluruskan semuanya bersama pasangan. Jika diperlukan, kunjungi terapis untuk bantuan lebih lanjut.

Banner Pengental ASI

Jauhi kompetisi dengan busui lain

Selain itu, Dr Goel juga menyarankan agar ibu baru dapat mengatasi perasaan kompetitif yang muncul. Tak ditampik, seringkali banyak teman-teman berbicara tentang pengalaman mereka dari membandingkan diri dengan orang lain dalam hal mengurus bayinya. 

Biasanya, hal tersebut cenderung membuat ibu baru stres karena akhirnya berpikir bahwa Bunda telah melakukan hal yang salah. Namun, sangat penting untuk memahami bahwa setiap ibu baru dan setiap bayi adalah unik. Mengambil nasihat dari rekan-rekan yang berpengalaman itu baik tetapi Bunda perlu mengatur rutinitas tersebut yang paling cocok dengan diri sendiri dan juga buah hati.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda