Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Perubahan Warna ASI, yang Mana Paling Bagus untuk Si Kecil?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 01 Oct 2022 07:10 WIB

ASI Perah
Perubahan Warna ASI, yang Mana Paling Bagus untuk Si Kecil?/Foto: Getty Images/iStockphoto

Perubahan warna ASI kerap ditemui para ibu menyusui. Hal itu wajar karena warna air susu ibu (ASI) ternyata bermacam-macam, Bunda. 

Warna ASI baru akan terlihat saat ibu menyusui  memompa ASI atau membekukannya di freezer. Tentu ada Bunda yang menemukan ASI-nya berwarna putih, menjadi kuning, bahkan hijau. Apa perubahan warna pada ASI ini normal?

Hamil dan menyusui tentu akan memberikan beberapa perubahan. ASI pun akan berubah rasa sedari hamil dan menyusui. Pakar kesehatan laktasi Shannon K. Laughlin-Tommaso, MD mengatakan faktor hormonal pada ibu hamil akan sangat berpengaruh pada rasa ASI.

"ASI akan tetap bernutrisi, namun rasanya mungkin akan sedikit berbeda. Pada sebagian anak, hal ini dapat memengaruhi pada kebiasaan menyusunya," kata Laughlin-Tommaso seperti dikutip laman Mayo Clinic.

Perubahan warna ASI

Tak hanya rasa, produksi ASI biasanya juga menurun selama kehamilan. Ini disebabkan tingkat progesteron secara bertahap meningkat selama kehamilan. 

Situs KellyMom menuliskan, salah satu teori penyebab penurunan suplai ASI selama kehamilan (Flower 2003) adalah bahwa progesteron membuat alveolus permeabel, atau 'bocor' sehingga tidak dapat menyimpan ASI dengan baik. 

Saat lahir, kadar progesteron turun drastis memungkinkan prolaktin mengambil alih. Prolaktin membuat alveolus impermeabel sehingga produksi ASI kembali berlebih. 

Warna ASI dapat berubah saat tubuh beralih dari memproduksi kolostrum ke susu transisi ke susu matang. ASI bisa berubah dari warna kuning atau oranye menjadi putih atau kebiruan. Namun perubahan warna tersebut bukannya karena ada masalah, itu hanya ada hubungannya dengan komposisi susu yang berubah.

Dilansir laman Parents, kebanyakan busui memiliki ASI yang berwarna putih atau bahkan biru muda. Warna itu dianggap normal. Warna ASI Bunda mungkin akan berbeda dengan busui lainnya. 

Jenis ASI juga memengaruhi warnanya. Misalnya saja kolostrum, yakni ASI pertama yang diproduksi kelenjar susu. Kolostrum biasanya kental dan berwarna kuning, meskipun ada juga yang bening dan cair.  

"Ada warna normal untuk ASI," kata Hali Shields, doula kelahiran dan postpartum bersertifikat, pelatih kesehatan dan kebugaran bersertifikat dewan nasional, dan konselor pendidikan laktasi bersertifikat. 

Menurutnya warna ASI yang kebiruan, kuning, krem, oranye semuanya normal dan aman untuk bayi. Jadi, Bunda jangan khawatir dulu jika warna ASI-nya bukan putih. 

Untuk penjelasan mengenai perubahan warna ASI ini, silakan klik halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang tips memilih ukuran botol susu seusai usia:

[Gambas:Video Haibunda]




PERUBAHAN WARNA ASI

ASI Perah

Perubahan Warna ASI, yang Mana Paling Bagus untuk Si Kecil?/ Foto: iStock

Menyusui ketika hamil ternyata tetap dapat memberikan ASI bernutrisi yang dibutuhkan anak. Namun, ASI yang dihasilkan cenderung lebih sedikit saat usia kehamilan semakin besar.

Pada laman Pregnancy Birth Baby dituliskan bahwa kandungan ASI akan berubah saat Bunda mulai memproduksi kolostrum, dan rasanya mungkin berbeda.

Perubahan ini mungkin menyebabkan anak yang lebih besar menyapih dengan sendirinya di beberapa titik selama kehamilan Bunda. Ini sering terjadi sekitar kehamilan 5 bulan.

Banner Ciri Janin di Perut

Dan kolostrum itu pencahar alami, jadi jangan khawatir jika anak yang lebih besar fesesnya lebih cair daripada biasanya.

Arti warna ASI

1. ASI berwarna kuning

Ada beberapa alasan ASI berwarna kuning. Bunda yang mulai menyusui kemungkinan besar mengeluarkan cairan yang kental dan berwarna kuning yang disebut kolostrum.

Makanan yang busui konsumsi juga bisa mengubah warna ASI menjadi kuning seperti yang mengandung beta-karoten, seperti wortel, labu, dan ubi jalar. ASI perah yang dibekukan terkadang juga terlihat sedikit kuning.

2. Warna putih

ASI akan berwarna putih ketika sudah bertransisi dari kolostrum dan menjadi matang—atau mencapai tahap akhir produksi susu. "ASI yang matang biasanya berwarna putih, kuning muda, atau memiliki semburat biru," kata Shields.

Bahkan terkadang ASI terlihat seperti susu skim. Namun, meskipun ASI matang biasanya berwarna putih, juga dapat berubah warna tergantung pada diet dan dari makanan yang busui makan.

3. Warna biru atau hijau

ASI berubah menjadi biru tidak perlu dikhawatirkan, Bunda. ASI biru biasanya karena merupakan ASI matang, atau foremilk, yang lebih encer dan mengandung lebih sedikit lemak daripada susu putih, hindmilk. Bayi itu minum foremilk di awal menyusu dan hindmilk di akhir.

Sedangkan ASI hijau bisa dari sayuran hijau tua, seperti kangkung atau bayam, dan pewarna makanan hijau.

4. Warna merah muda, merah, atau oranye

Ada beberapa alasan ASI berubah warna menjadi merah muda, merah, atau oranye. Demi Lucas, Konsultan Laktasi Bersertifikat Dewan Internasional dan koordinator perawatan pasien di The Lactation Network, mengatakan susu merah muda, sering disebut sebagai susu stroberi, terjadi jika ada darah.

Ini biasanya akibat retakan di dalam dan/atau di sekitar puting, serta kerusakan di dalam saluran. "Air susu ibu neon merah muda cerah bisa menjadi tanda infeksi bakteri," tambah Lucas.

Untuk ASI merah bisa dari pewarna makanan, atau bisa juga darah dari akibat payudara yang luka saat menyusui atau memompa.

Rusty pipe syndrome, yang tidak berbahaya, juga merupakan kondisi yang bisa menyebabkan ASI berwarna merah. Kondisi ini terjadi ketika darah lama yang tertinggal di dalam saluran susu akibat pembengkakan pembuluh darah payudara dikeluarkan.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda