Penyebab ASI Menggumpal dan Cara Mengatasinya

Mother is pouring milk from breast milk storage bags to baby bottle with measuring scale, Breast Pumping milk concept. selective focus.

3 Penyebab ASI Menggumpal, Ketahui Cara Mengatasinya yuk Bunda/Foto: Getty Images/iStockphoto

Penyebab ASI menggumpal dan cara mengatasinya perlu diketahui para busui. Apalagi, risiko ini bisa dialami kapan saja selama menyusui. Yuk, cari tahu lebih lanjut infonya, Bunda.

Menyusui dengan sukses tentu membutuhkan waktu dan usaha ya, Bunda. Terutama bagi Bunda yang memompa ASI dari waktu ke waktu. Setiap tetesnya tentu sangatlah berharga. Berbagai upaya pun dilakukan demi menyelamatkan setiap tetes ASI untuk buah hati.

Dalam perjalanannya, perjuangan menyusui pun tidak selalu mulus ya, Bunda. Berbagai permasalahan turut mewarnai di dalamnya. Tidak saja menyoal pasokan ASI tetapi juga permasalahan ASI yang menggumpal dan kerap dialami para busui di luar sana.

Hal ini memang dapat disebabkan berbagai faktor ya, Bunda. Apalagi, tekstur ASI memang kerap berubah-ubah dan tentunya membuat Bunda panik saat melihatnya. Termasuk ketika ASI mendadak jadi tampak menggumpal saat ingin diberikan ke bayi.

Penyebab ASI menggumpal

1. ASI mengendap

"Ketika ASI berlemak mengendap di dalam payudara dan tidak ditransfer dengan benar, memang bisa terlihat menggumpal," jelas Ashley Georgakopoulos, Konsultan Laktasi dan Motif Medical Lactation Director, seperti dikutip dari laman Romper.

2. Pelekatan buruk

Biasanya, kondisi tersebut juga dapat disebabkan pelekatan yang buruk atau lemahnya mengisap payudara

3. Teknik memompa ASI yang kurang tepat

ASI menggumpal juga bisa disebabkan teknik pemompaan yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Bunda pun sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi agar dapat dianalisis teknik pemompaan dan pemberian makan yang baik guna menyelesaikan masalah tersebut.

Apalagi, ASI menggumpal tidak saja dikaitkan dengan ketidaknyamanan tetapi juga menandakan beberapa masalah serius lainnya ya, Bunda. Seperti dikatakan Anne O'Connor IBCLC, bahwa ASI yang menggumpal merupakan ASI yang statis di payudara. Hal ini sering terjadi setelah pembengkakan yang berkepanjangan.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Pilihan Redaksi

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang penyebab ASI Bunda kental seperti puding.

[Gambas:Video Haibunda]

PENYEBAB ASI MENGGUMPAL DAN CARA MENGATASINYA

Baby bottle with breast pump attachement and empty bottle against a wood background

3 Penyebab ASI Menggumpal, Ketahui Cara Mengatasinya yuk Bunda/Foto: Getty Images/iStockphoto/yannp

Cara mengatasi ASI menggumpal

Saluran yang tersumbat dan mastitis merupakan rintangan umum bagi ibu menyusui yang dapat dikaitkan dengan jenis pembengkakan dan keduanya dapat menyebabkan ASI yang diperah terlihat menggumpal.

Sering kali, Bunda juga merasakan kesakitan dan ketidaknyamanan sebelum melihat ASI menggumpal tersebut sebagai sinyal ada sesuatu yang tidak beres dengan payudara dan proses menyusui yang dijalani.

Tetapi sayangnya, banyak busui tidak menyadari bahwa ada hal yang tiak beres sedang terjadi. Termasuk ASI yang menggumpal tersebut dapat menandakan bahwa ada saluran yang tersumbat atau mastitis sedang terjadi ya, Bunda.

Sejauh ini, ASI yang menggumpal tetap dianggap aman dan tetap dapat dikonsumsi buah hati. Jika Bunda merasa khawatir dengan ASI yang menggumpal tersebut, Bunda yang memerah ASI dapat menyaring ASIP terlebih dahulu agar bayi dapat nyaman mengonsumsinya.

Guna mengatasi ASI yang menggumpal secara lebih lanjut, Bunda dapat menggunakan teknik sederhana seperti:

Mengompres hangat payudara.
Memberikan pijatan ringan di payudara guna meringankan pembengkakan yang ada di payudara serta membuat payudara lebih rileks.
Memompa ASI atau menyusui bayi guna meringankan pembengkakan yang terjadi serta membuat ASI yang menggumpal perlahan teratasi.

Jika gejalanya masih aman dan berangsur membaik, lanjutkan perawatan rumahan tersebut ya, Bunda. Sementara, jika kondisinya semakin memburuk, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.