menyusui
Bolehkah Meremas Payudara saat Menyusui untuk Lancarkan ASI?
Senin, 26 Dec 2022 07:52 WIB
Kita lanjutkan ya Bunda.
4. Letakkan tangan cukup jauh di belakang puting dan areola sehingga Bunda tidak mengganggu pelekatan bayi tetapi cukup dekat untuk memberikan tekanan lembut pada kelenjar susu di payudara.
5. Hindari menggeser ibu jari atau jari di sepanjang payudara dan jangan menekan terlalu kuat sehingga menjadi tidak nyaman atau muncul nyeri. Begitu ASI mulai mengalir lagi, akibat kompresi payudara, bayi akan mulai menelan lagi. Pertahankan tekanan saat bayi masih mengisap dan menelan lalu lepaskan tekanan dan istirahatkan tangan bayi saat berhenti.
6. Ulangi kompresi sampai tidak ada aktivitas menelan. Setelah bayi berhenti mengisap payudara pertama secara aktif bahkan dengan kompresi, tawarkan payudara lainnya dan ulangi.
Jika menyusui berjalan dengan baik dan bayi mendapatkan cukup ASI dan berat badan bertambah, Bunda tidak perlu khawatir menggunakan kompresi payudara. Namun, jika Bunda memiliki persediaan ASI yang sedikit, bayi yang berat badannya tidak bertambah atau bayi yang mengantuk, kompresi payudara bisa sangat berguna untuk memaksimalkan asupan ASI bayi.
Oh ya, Bunda, kompresi payudara dapat membantu beberapa kondisi bayi seperti bayi yang berat badannya tidak bertambah dengan cepat. Ini dikarenakan kompresi payudara dapat membantu mengalirkan lebih banyak ASI.
Kemudian, kompresi payudara juga bermanfaat saat bayi rewel dimana mungkin mereka kesal karena ASI tidak keluar secepat yang mereka inginkan. Dan juga, kompresi payudara bisa diandalkan saat bayi perlu sering atau lama menyusu, puting sakit karena jumlah waktu yang dihisap bayi saat menyusu, pada kondisi saluran tersumbat berulang atau mastitis dan lainnya, seperti dikutip dari laman Healthline.
Nah, pada kondisi seperti di atas, Bunda pun dapat mempraktikkan langsung kompresi payudara guna mengalirkan ASI lebih banyak.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.