Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bolehkah Retinol Dipakai Ibu Menyusui? Cari Tahu juga Alternatif Skincare yang Aman

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 12 Jan 2023 09:41 WIB

Skincare Ibu Hamil
Foto: Getty Images/iStockphoto

Selama menyusui, banyak ibu mengeluhkan kulitnya yang kusam, jerawatan, dan tak lagi glowing. Biasanya nih, produk yang mengandung retinol sangat manjur mengatasi masalah tersebut. Permasalahannya, bolehkah retinol dipakai ibu menyusui ya, Bunda?

Retinol memang banyak diandalkan untuk mempertahankan kulit agar tetap awet muda, glowing, menangkal jerawat dan melawan kerutan. Retinol merupakan turunan dari vitamin A yang disebut-sebut ahli kulit sebagai cara efektif untuk menjaga kulit tetap bersih dan halus.

Karena retinol sangat manjur, bahan ini juga kontroverasial untuk digunakan selama kehamilan dan pasca persalinan. Lantas, apakah dibolehkan menggunakan retinol saat menyusui?

Bolehkah retinol dipakai ibu menyusui?

"Ada pendapat kontroversial tentang topik ini karena jumlah atau retinol yang diserap ke dalam aliran darah mungkin sangat minim," jelas Deanne Mraz-Robinson, M.D, dokter kulit di Westport.

"Namun yang kami tahu ialah bahwa penggunaan vitamin A sintetik (retinoid) oleh ibu selama kehamilan dan menyusui dapat mengakibatkan banyak efek pada anak. Karena itu, dokter kulit umumnya tidak menganjurkan penggunaan aktif saat menyusui," tambahnya seperti dikutip dari laman Very Well Family.

Jika Bunda pernah berjalan menyusuri lorong kecantikan di toko atau melihat counter perawatan kulit di department store, kemungkinan besar Bunda telah menemukan retinol baik dalam bentuk retinoid yang diresepkan atau sebagai retinol yang dijual bebas. 

"Retinol dan retinoid sering digunakan secara bergantian, tetapi ada perbedaannya," tambah Dr Mraz-Robinson. Retinoid termasuk turunan vitamin A yang diubah menjadi asam retinoat untuk meningkatkan tingkat pergantian sel kulit.

Adapun retinol diubah menjadi asam retinoat di dalam tubuh dengan mengikat reseptor asam retinoat yang ditemukan di kulit. Ketika reseptor ini bersentuhan dengan retinol dan mengubahkan menjadi asam retinoat, mereka dapat memengaruhi ekspresi gen dan menghasilkan perubahan signifikan pada penampilan kulit, merawat semuanya mulai dari jerawat hingga bekas luka hingga tanda-tanda penuaan.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 2 bahan skincare yang wajib dihindari busui:

[Gambas:Video Haibunda]



BOLEHKAH RETINOL DIPAKAI IBU MENYUSUI?

Concept of beauty procedure at home. Happy young adult african american woman holding pipette with anti wrinkle serum near eye, looking at mirror wearing in bathrobe, sitting at bathroom

Foto: Getty Images/iStockphoto/brizmaker

Fungsi retinol pada kulit

"Retinoid topikal memiliki efek komedolitik, artinya membantu mencegah dan mengobati pori-pori yang tersumbat, karena meningkatkan pergantian sel kulit dan mengurangi kecenderungan sel dan puing-puing keratin untuk menggumpal dan menyumbat pori-pori," kata Hadley King, M.D, dokter kulit di New York.

Selain itu, fungsinya juga mengurangi perubahan warna yang tersisa setelah jerawat dan karena meningkatkan pergantian sel kulit, ini dapat mengurangi waktu penyembuhan jerawat.

Di dalam kategori ialah retinol yang tersedia dalam produk perawatan kulit yang dijual bebas, sedangkan retinoid ialah segmen kekuatan resep dari kategori tersebut yang menawarkan konsentrasi bahan asam retinoid yang lebih tinggi.

Retinoid resep tersedia dalam kekuatan 0,005 persen hingga 1 persen dan retinol yang dijual bebas juga tersedia dalam kekuatan yang berbeda. Secara teori, semakin kuat kekuatannya, semakin mengesankan hasilnya. Kekuatan yang lebih tinggi seringkali memerlukan efek samping yang lebih keras, karena bahannya bisa sangat mengering. Ini dapat menyebabkan kulit mengelupas.

Banner 11 Resep Tanpa Minyak & Santan

Alasan busui tak boleh pakai retinol

Untuk alasan ini, mereka yang memiliki kulit sensitif mungkin mendapat manfaat dari penggunaan retinoid dengan kekuatan lebih rendah. Pemula retinol harus menambahkannya ke rutinitas mereka secara perlahan untuk membangun toleransi. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit sebelum memulai produk retinol.

Alasan mengapa Bunda tidak menggunakan retinol saat menyusui karena umumnya bahan ini dianggap tidak aman untuk digunakan saat hamil dan menyusui. Jadi, yang terbaik ialah menghindarinya terlebih dahulu.

Retinoid sistemik seperti isotretinoin dapat menyebabkan cacat lahir dan karena itu tidak direkomendasikan penggunaan retinoid apa pun selama kehamilan dan menyusui meskipun penyerapan sistemiknya minimal. 

Ketimbang memaksakan penggunaan retinol, Dr Rosmy Barrios merekomendasikan untuk memilih komponen lain dalam produk yang juga menutrisi wajah. Misalnya, asam AHA akan mengurangi kerutan kecil, melindungi dari jerawat, dan cocok untuk kulit kering, seperti dikutip dari laman Scarrymommy.

Alternatif aman selain retinol

Menurut Barrios, AHA ialah alternatif yang aman untuk kehamilan dan menyusui yang mendukung proses kolagen, memperbaiki kulit yang rusak akibat photoaging, mengangkat sel kulit mati, dan melembabkan, Namun, penting diingat bahwa bahan ini seperti halnya retinol membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar UV matahari sehingga sebaiknya digunakan pada malam hari. Jika menggunakan AHA pada siang hari, perlu juga dioleskan tabir surya.

Selain AHA, alternatif lainnya yang bisa digunakan yakni vitamin C. Ini dapat merangsang produksi kolagen, meningkatkan mikrosirkulasi dan membantu melindungi kulit dari efek antioksidan dan radiasi UV. Dengan kata lain, penggunaan vitamin C setiap hari mengurangi munculnya bintik-bintik pigmen, mencegah penuaan dini, menghaluskan kerutan, dan mengurangi lingkaran hitam di bawah atau, serta menghaluskan bekas jerawat.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

 

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda