
menyusui
Pompa ASI Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Benarkah? Ini Faktanya
HaiBunda
Kamis, 09 Feb 2023 10:41 WIB

Menggunakan pompa ASI untuk mendapatkan ASIP Si Kecil tentu sudah umum digunakan, terutama bagi para Bunda menyusui yang bekerja. Dengan menggunakan pompa ASI, Bunda bisa mengumpulkan dan menyetok ASI perah sehingga kecukupan asupan bayi pun bisa terpenuhi.
Namun, ada yang menyebut bahwa pompa ASI bisa menjadi penyebab kanker payudara, benarkan? Simak fakatanya berikut ini yuk Bunda.Â
Pompa ASI jadi penyebab kanker payudara?
Berbicara mengenai kanker payudara, hampir satu dari delapan wanita akan mengembangkan beberapa bentuk kanker payudara dalam hidupnya. Bunda yang menyusui atau memompa ASI mungkin menemukan bahwa mereka lebih sadar akan kesehatan payudara mereka daripada di titik lain dalam hidupnya karena perubahan cepat yang terjadi pada payudara saat menyusui.
Meskipun Bunda mungkin tahu bahwa menyusui atau memompa dapat memberikan manfaat perlindungan bagi kesehatan ibu dan bayi, ada fakta penting lainnya yang harus diperhatikan terkait dengan menyusui dan kanker payudara.Â
Susan Hover, seorang surgical oncologist di Moffitt Cancer Center mengatakan bahwa ada berbagai faktor risiko pengembangan kanker payudara, banyak di antaranya tidak dapat dikendalikan oleh wanita. Mengenai faktor risiko reproduksi, menyusui telah terbukti mengurangi risiko kanker pada wanita, kata Dr Susan Hoover, seperti dikutip dari laman Moffit.
"Satu studi yang sangat besar menunjukkan penurunan 4,3 persen dalam risiko relatif perkembangan kanker payudara untuk setiap 12 bulan seorang wanita menyusui," kata Hoover. Ulasan besar lainnya menunjukkan risiko 14 persen lebih rendah pada wanita yang pernah menyusui jika dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menyusui.
Hoover mengatakan ini mungkin sebagian karena fakta bahwa saat menyusui, seorang wanita mungkin mengalami keterlambatan dalam siklus menstruasinya, yang pada gilirannya mengurangi paparan estrogen seumur hidupnya. Hormon seperti estrogen telah dikaitkan dengan peningkatan risiko perkembangan kanker payudara.
Tinjauan baru-baru ini terhadap lebih dari 40 studi mengungkapkan penurunan 30 persen dalam risiko kanker ovarium ketika membandingkan wanita yang menyusui dengan mereka yang tidak.
![]() |
Pompa ASI tidak sebabkan kanker payudara
Ketika menyusui, seorang wanita akan memiliki siklus ovulasi yang lebih sedikit yang dianggap mengurangi risiko potensi kesalahan seluler dan genetik yang dapat menyebabkan kanker ovarium. Hoover menambahkan, bahwa seperti kanker payudara, semakin lama seorang wanita menyusui, semakin rendah risikonya.
Meskipun seorang wanita dapat terkena kanker payudara dalam hidupnya termasuk saat menyusui atau memompa ASI, tidak ada peningkatan risiko yang diketahui selama waktu tersebut. Karena, wanita mungkin lebih tertarik pada perubahan yang terjadi di payudara mereka selama masa menyusui, dan mereka mungkin lebih memperhatikan tanda-tanda peringatan kanker.
Pada umumnya, payudara ibu menyusui akan terasa 'penuh' akibat produksi ASI atau bahkan saluran ASI yang tersumbat. Namun, benjolan yang tidak mengecil atau hilang setelah sekitar satu minggu sebaiknya diperiksakan ke dokter.
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari menyusui, Bunda sebaiknya harus melakukannya secara eksklusif, setidaknya selama enam bulan, menurut the American Institute for Cancer Research dan WHO. Ini artinya bayi hanya akan menerima ASI, tidak ada air, cairan atau makanan padat lainnya.Â
Bukti menunjukkan bahwa manfaat kesehatan dan pengurangan risiko kanker menjadi signifikan pada enam bulan ke depan. Dan, ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi selama ini untuk tumbuh dan tetap sehat.
Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Untuk menjaga pasokan ASI agar tetap berlimpah saat dipompa, bunda menyusui bisa mengonsumsi ASI booster lho. Bunda mau beli produk ini? Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
Saksikan juga yuk video tentang 5 mitos soal kanker payudara:
POMPA ASI JADI PENYEBAB KANKER PAYUDARA, BENARKAH? INI FAKTANYA
Pompa ASI Jadi Penyebab Kanker Payudara, Benarkah? Ini Faktanya/Foto: Getty Images/iStockphoto
Manfaat menyusui bayi untuk tubuh Bunda
Setelah enam bulan, Bunda bisa menyediakan setidaknya setengah dari kebutuhan gizi anak. Jadi, Bunda bisa memperkenalkan makanan seperti sereal bayi, buah-buahan, dan sayuran secara bertahap. Namun, Bunda harus tetap menyusui, seperti dikutip dari laman Mdanderson.
Menyusui selama enam bulan tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan anak, tetapi semakin lama Bunda melakukannya, semakin banyak pula perlindungan yang diterima terhadap kanker payudara dan ovarium.
Dalam sebuah studi oleh The Collaborative Group on Hormonal Factors di Breast Cancer, para peneliti menemukan bahwa setiap 12 bulan seorang wanita yang menyusui, risiko kanker payudaranya menurun sebesar 4,3 persen. Studi tersebut membandingkan ibu yang menyusui dengan mereka yang tidak. Ditemukan juga periode waktu 12 bulan bisa dengan satu anak atau sebagai total untuk beberapa anak.
Selain itu, peneliti Australia menemukan bahwa wanita yang menyusui selama lebih dari 13 bulan memiliki kemungkinan 63 persen lebih kecil untuk mengembangkan kanker ovarium jika dibandingkan wanita yang menyusui kurang dari tujuh bulan.
Wanita yang menyusui banyak anak selama lebih dari 31 bulan dapat mengurangi risiko kanker ovarium hingga 91 persen dibandingkan wanita yang menyusui kurang dari 10 bulan.
Manfaat ASI untuk anak saat dewasa
Menyusui tidak hanya mengurangi peluang Bunda terkena kanker, tetapi juga anak Bunda. Bukti menunjukkan bahwa itu dapat membantu mencegah anak kelebihan berat badan atau obesitas di kemudian hari. Menjadi gemuk membuat seseorang berisiko terkena banyak kanker. Ini termasuk di antaranya kanker pankreasi, endometrium, esofagus, rectal, dan ginjal.
Menyusui juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak. Antibodi Bunda akan berpindah dari ASI ke anak. Ini membantu menurunkan risiko infeksi telinga Si Kecil, serta masalah sistem pernapasan dan pencernaan. Plus, penelitian menunjukkan semakin lama seorang anak disusui, semakin rendah kemungkinannya terkena alergi.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.Â
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Deteksi Dini Kanker Payudara Ditanggung BPJS, Ini Cara & Syaratnya

Menyusui
Amankah Penderita Kanker Payudara Menyusui Bayi? Ini Kata Dokter

Menyusui
Kenali Perbedaan Tumor Payudara Jinak & Ganas, Busui Perlu Tahu

Menyusui
4 Jenis Tes Kesehatan Payudara dan Kisaran Biayanya, Simak Bun

Menyusui
Cara Bedakan Benjolan Payudara Akibat Masalah Menyusui dan Kanker


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda