Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Sudah Masuk Kerja tapi Bayi Maunya Menyusu Langsung? Ini Solusinya Bun

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 15 Feb 2023 09:10 WIB

Ibu bekerja menyusui
Sudah Masuk Kerja tapi Bayi Maunya Menyusu Langsung? Ini Solusinya Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Orbon Alija

Sudah masuk kerja tapi bayi maunya menyusu langsung (direct breastfeeding/DBF), bikin Bunda bekerja galau deh. Hmm, bagaimana ya solusinya dengan kondisi tersebut, Bunda? 

Kembali bekerja setelah cuti memang menjadi momen yang berat banget untuk dilewati ibu menyusui. Inginnya sih, tetap menyusui bayi secara langsung, tapi apa daya karena kontrak kerja juga menuntut untuk segera dipenuhi. Kalau sudah begini, rasanya dilema banget ya, Bunda.

Ya, meski kondisi tersebut tidaklah mudah dilalui, Bunda memang mau tak mau tetap perlu menyeimbangkan kedua rutinitas tersebut. Bekerja iya, menyusui pun tetap prioritas. Mungkin akan banyak tantangan saat menjalaninya ya, Bunda. Tetapi percayalah bahwa mengatur ritme tersebut pada akhirnya dapat dilalui secara bersamaan dengan baik.

Tips lancar menyusui untuk Bunda pekerja

Ada banyak cara agar Bunda tetap terus menyusui bayi meskipun tidak secara langsung ya, Bunda. Ini memang tidak mudah dan tidak dapat berlangsung dadakan ya, Bunda. Karena, hal ini tergantung pada usia bayi dan seberapa sering mereka menyusu di siang hari. 

Bunda bisa menyusui di pagi dan sore hari. Kemudian, Bunda juga dapat memeras ASI di siang hari atau di malam hari. Keluarga ataupun pengasuh di rumah dapat melatih bayi untuk memberikan ASI perah tersebut. Ada baiknya, melatih bayi untuk minum ASI perah dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelum Bunda kembali bekerja sehingga mereka terbiasa dengan ritme tersebut.

Dari pihak Bunda, perencanaan sebelum kembali bekerja sebaiknya juga dipersiapkan dengan baik. Perencanaan ke depan akan membantu Bunda terus menyusui ketika Bunda kembali bekerja. Mulailah memberi bayi ASI perah sesekali sejak usia sekitar 6 minggu. Ini akan memuat mereka merasa nyaman mengonsumsi ASI perah dengan sendirinya, seperti dikutip dari laman Hse.

Ada baiknya, Bunda jangan memberikan sendiri ASI perah tersebut kepada Si Kecil. Biarkan Ayah atau anggota keluarga di rumah yang membantu pemberian makanan tersebut jika memungkinkan. Ini akan membantu bayi terbiasa mengambil ASI dari orang lain dan tidak dari Bunda. Selain itu, pemberian ASI perah dari botol juga dapat membantu bayi yang disusui terbiasa minum dari botol.

Jika Bunda berencana mengambil cuti lebih dari 6 bulan, mungkin cara tersebut tidaklah diperlukan. Coba dan biasakan bayi untuk minum ASI dari botol atau cangkir sebelum Bunda kembali bekerja. Bayi yang lebih besar dapat mengonsumsi ASI perah dari cangkir ataupun wadah pengganti lainnya.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Untuk mendapatkan ASI berlimpah bisa diupayakan dengan mengonsumsi ASI booster nih. Bunda mau beli produk ini? Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Saksikan video tentang 6 tips memerah ASI bagi Bunda pekerja.

[Gambas:Video Haibunda]




BIKIN BUNDA BEKERJA GALAU, SUDAH MASUK KERJA TAPI BAYI MAUNYA DBF, INI SOLUSINYA

Ibu bekerja menyusui

Sudah Masuk Kerja tapi Bayi Maunya Menyusu Langsung? Ini Solusinya Bun/Foto: iStockphoto

Sebulan sebelum Bunda kembali bekerja, mulailah memperkenalkan pemberian ASI perah. Gunakan pipet, sendok, spuit, cup feeder, atau media lainnya untuk memberikan ASI perah pada bayi. Bunda juga perlu melatih diri untuk mempersiapkan ASI perah sebanyak mungkin guna membangun stok ASI lebih baik.

Dua minggu sebelum kembali bekerja, mulailah meninggalkan bayi dengan pengasuh atau keluarga di rumah untuk waktu yang singkat untuk membantu mereka mengenal satu sama lain. Bunda juga dapat memberikan ASI perah kepada pengasuh anak untuk disusui. 

Saat Bunda memberikan ASI perah kepada pengasuh, simpan ASI dalam wadah yang lebih kecil agar tidak terbuang percuma. Gunakan dot aliran lambar dan dorong pemberian makan bayi sesuai waktu menyusui yang sudah terbentuk sebelumnya.

Tanda anak autisme

Untuk itu, jika sudah masuk kerja tapi bayi maunya DBF, ikuti tips di bawah ini ya, Bunda:

1. Buat bayi nyaman dan tenang

Bayi seringkali makan dengan baik saat mereka dalam keadaan tenang yang tepat. Ini benar-benar kembali ke kebutuhan indrawi mereka. Sistem sensorik mereka belum sepenuhnya berkembang dan sedikit dukungan tambahan yang bisa membantu.

Bedong bisa sangat membantu menenangkan bayi seperti halnya kedekatan dengan pengasuh. Terkadang, lampu redup atau mesin suara bisa menjadi trik yang berguna.

2. Ingatkan mereka akan kehangatan Bunda

Jika bayi terbiasa menyusu, mereka akan terus menerus mencium bau Bunda setiap kali menyusu. Mereka mungkin tidak terbiasa makan tanpa aroma itu. Memperkenalkan kesayangan atau selimut yang berbau seperti Bunda bisa sangat membantu.

Bunda dapat menyimpannya di dekat Bunda selama beberapa jam dan baunya akan mulai seperti Bunda. Mulailah menggunakannya saat Bunda menyusui dimana memberikan Si Kecil lebih banyak keterikatan padanya.

3. Cobalah untuk mendorong mereka tidur siang

Ini bisa sedikit rumit untuk sebagian bayi yang memiliki kebutuhan sensori lebih tinggi dan suka tetap terjaga. Namun, mendorong bayi tidur siang secara teratur sangat membantu memastikan Si Kecil tidak terlalu lelah, ujar  Alisha Grogan MOT, OTR/L seperti dikutip dari laman Yourkidstable.

4. Periksa kembali cara bayi menyusu

Perhatikan dan dengarkan bayi dengan cermat saat mereka minum dari botol. Bunda dapat meminta pengasuh mereka untuk melakukan ini juga. Jika bayi tidak terbiasa dengan botol, mereka mungkin memindahkan puting susu ke samping mulut atau bahkan di bawah lidah.

Ini dapat menimbulkan masalah karena segel tidak terbentuk di sekitar puting yang memungkinkan mereka mengeluarkan cairan. Hal ini dapat menyebabkan Si Kecil menjadi sangat cepat frustrasi karena mereka lapar dan tidak mendapatkan makanan dengan cukup cepat.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan ya, Bunda. Semoga informasinya membantu!

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda