Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Adakah Risiko Kebiasaan Bayi Ngenyot setelah Menyusu? Ini Faktanya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 12 Mar 2023 10:10 WIB

Close up woman breastfeeding baby at home.
Adakah Risiko Kebiasaan Bayi Ngenyot setelah Menyusu? Ini Faktanya /Foto: Getty Images/iStockphoto/Maria Korneeva

Kebiasaan bayi ngenyot setelah menyusu memang tampaknya menenangkan. Apalagi, bayi juga terasa nyaman ya, Bunda. Lantas, apakah kebiasaan ini aman-aman saja atau justru perlu dihindari ya? Cari tahu yuk.

Bayi menyusu sedianya bukan hanya sekadar makan atau menghilangkan dahaga. Bayi menyusu kerap kali untuk merasakan keamanan, untuk menenangkan diri, untuk menghangatkan diri, untuk terkoneksi dengan ibunya, untuk menghilangkan rasa sakit, agar tertidur, ataupun karena mereka suka mengenyot, seperti dituturkan Phillippa Pearson, IBCLC, seorang konsultan laktasi.

Alasan menyusui selain makan atau minum terkadang disebut menyusui untuk kenyamanan menyusui ataupun kenyamanan mengisap atau bahkan sekadar menggunakan payudara sebagai layaknya boneka semata.

Kebiasaan bayi ngenyot setelah menyusu

Permasalahannya, ketika bayi menyusu secara tidak efektif, artinya payudara tidak akan memberikan nutrisi (kalori) apa pun. Namun, payudara memiliki kebiasaan mengeluarkan ASI setiap kali bayi menyusu sehingga bayi akan sering mendapatkan sedikit tambahan ASI saat mereka menyusui dengan nyaman.

Bahkan, apa yang disebut dengan mengisap non nutrisi menawarkan kesempatan untuk mengemil di antara waktu makan. Ngemil di antara waktu makan dan makan dan akan banyak ialah cara yang baik untuk menambah berat badan dan bayi ingin melipatgandakan berat badannya dalam empat hingga enam bulan pertama.

Kenyamanan menyusui merupakan bagian yang normal dari menyusui. Terlepas dari melepaskan rasa lapar atau sekadar mengejar kenyamanan. Menyusui biasanya merupakan jawaban atas apa pun yang mengganggu bayi dengan bonus tambahan beberapa kalori ekstra dan hormon pemicu tidur yang dibangun sepanjang waktu.

Namun, terkadang menyusui yang nyaman digambarkan secara negatif karena tampaknya menganggap bayi menggunakannya sebagai cara untuk memanipulasi ibu degan tuntutan isapan yang tidak masuk akal, seperti dikutip dari laman Breastfeedingsupport.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Saksikan video tentang 3 tips mengatasi bayi yang suka ngempeng di payudara:

[Gambas:Video Haibunda]



KEBIASAAN BAYI NGENYOT SETELAH MENYUSU

Newborn baby boy sucking milk from mothers breast. Portrait of mom and breastfeeding baby. Concept of healthy and natural baby breastfeeding nutrition.

Adakah Risiko Kebiasaan Bayi Ngenyot setelah Menyusu? Ini Faktanya /Foto: Getty Images/iStockphoto/Anastasiia Stiahailo

Terlepas dari apakah bayi menggunakan payudara sebagai dot atau empeng, memang memanjakan bayi dengan menyusui yang nyaman harus dibatasi.

Kenyamanan menyusui untuk menenangkan bayi yang rewel adalah bagian alami dari pengasuhan melalui menyusui dan menghasilkan perkembangan otak yang sehat dan penyesuaian yang baik, pemberian makan yang baik, dan kelekatan anak yang nyaman.

Terkadang, bayi yang menyusu lebih sering dari biasanya karena mereka mengalami lonjakan pertumbuhan. Jika mereka lapar atau mengalami lonjakan pertumbuhan, menolak untuk menyusui karena takut bagi menggunakan payudara layaknya boneka dapat melewatkan isyarat lapar dan mencegah bayi mengatur asupan ASI-nya.

Secara nutrisi, menyusui yang nyaman lebih seperti camilan daripada makanan lengkap. Seringkali makanan camilan dikonsumsi sepanjang hari bersama dengan makanan utama menjadi cara yang bagus untuk menambah berat badan.

Banner Anak Tidak Kuat Mental

Untuk bayi di bulan pertama kehidupannya, menyusui yang nyaman dapat membantu memberikan nutrisi tambahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang cepat dan memicu produksi ASI yang lebih banyak sekaligus mempererat ikatan orangtua dengan bayinya, seperti dikutip dari laman Healthline.

Terkadang, Si Kecil membutuhkan bersandar di pangkuan ibunya dengan mata mengantuk, mencari pelukan dan menyusui sebelum tidur siang, bahkan setelah makan siang sekalipun. Terkadang juga, bisa beberapa jam di malam hari ketika Si Kecil senang berada di pelukan atau bahkan di payudara.

Meskipun menyusui dengan nyaman merupakan perilaku khas bayi menyusui yang sedang berkembang, Bunda tetap harus memantau untuk memastikan tidak ada hal lain yang salah. Ini terutama benar jika ada indikator masalah lainnya.

Misalnya, jika bayi ingin menyusu terus menerus dan berat badannya tidak bertambah, mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Bunda mungkin ingin bekerja sama dengan konsultan laktasi untuk menentukan apakah ASI mengalir dengan benar atau tidak, atau mengapa mereka tidak mendapatkan cukup ASI meski terus menyusu.

Alternatifnya, jika Bunda merasa kewalahan dan lelah dengan tuntutan yang dibebankan, ada sesuatu yang perlu diubah. Menyusui merupakan hubungan antara bayi dan ibu, dan itu tentunya harus berhasil untuk semua orang yang terlibat.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda