Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Apakah Produksi ASI Berkurang saat Puasa? Ini Fakta dan Cara Menyusui Lancar

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 04 Mar 2023 07:50 WIB

Ilustrasi Muslim
Apakah Produksi ASI Berkurang saat Puasa? Ini Fakta dan Cara Menyusui Lancar/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FatCamera

Menyusui saat puasa disebut bisa memengaruhi produksi ASI atau membuat suplainya berkurang. Lalu benarkah produksi ASI dapat berkurang saat puasa?

Menurut penelitian dalam Journal of Endocrinology, puasa ternyata tidak memiliki efek nyata pada produksi ASI atau komposisi zat gizi makro, Bunda. Artinya, puasa tidak berpengaruh pada volume, konsentrasi glukosa (laktosa), dan kandungan lemak total dari ASI.

"Saat Bunda menyusui menjalankan puasa Ramadan, akan terjadi adaptasi metabolik pada tubuh, dan peningkatan kebutuhan glukosa ASI dipenuhi dari peningkatan produksi glukosa dari pemecahan glikogen (simpanan glukosa) atau dari penggunaan asam lemak," kata Ahli Gizi dan Dosen Program Studi Gizi Universitas Esa Unggul Jakarta, Nadiyah S.Gz, M.Si, C.Ht, CSRS, kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Penelitian juga menunjukkan, puasa tidak akan berdampak buruk pada pertumbuhan bayi yang diberi ASI eksklusif. Pertumbuhan yang dimaksud ini berupa berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala.

Temuan ini merupakan hasil dari salah satu studi kohort yang dilakukan selama Ramadan dan lima bulan setelah Ramadan. Studi ini meneliti 116 bayi ASI eksklusif, sehat, dan berusia 5 hari sampai 6 bulan di Iran.

"Hasilnya menunjukkan bahwa pertumbuhan bayi (berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala) meningkat serta tidak ada perbedaan antara kelompok Bunda yang berpuasa dan tidak berpuasa," ujar Nadiyah.

Meskipun penelitian lain menunjukkan adanya penurunan protein, natrium, kalium, kalsium, dan fosfat pada ASI puasa, pada prinsipnya kandungan zat gizi khususnya vitamin dan mineral pada ASI bergantung pada keberagaman dan kecukupan asupan gizi Bunda sendiri.

Cara menyusui lancar selama Ramadan

Menjalankan ibadah puasa saat menyusui tidak dilarang dalam Islam. Tapi, Bunda juga dapat memiliki tidak puasa bila kondisi tubuh tidak fit.

"Hal penting yang perlu diperhatikan ibu menyusui saat berpuasa adalah tidak hanya kondisi tubuh sendiri, tetapi juga kondisi Si Kecil, dan bagaimana produksi ASI Bunda tetap terpenuhi," ujar Sekretaris Program Studi S1 Kebidanan Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Nuli Nuryanti, S.ST., M.Keb., kepada HaiBunda.

Sesuai dalam surat Al-Baqarah ayat 184, ibu menyusui masuk dalam kelompok yang mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadan dan menggantinya dengan membayar fidyah.

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya:

(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.

Jika memang memutuskan puasa di bulan Ramadan sambil terus menyusui, maka Bunda perlu mempersiapkan dengan matang. Apa saja yang perlu disiapkan dan diperhatikan?

Baca halaman berikutnya ya.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Simak juga ketentuan bayar fidyah untuk ibu hamil dan menyusui, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TIPS MENYUSUI LANCAR SELAMA PUASA

Muslim

Apakah Produksi ASI Berkurang saat Puasa? Ini Fakta dan Cara Menyusui Lancar/ oto: iStock

Cara menyusui lancar selama puasa

Berikut cara menyusui lancar selama puasa Ramadan, yang telah HaiBunda rangkum dari penjelasan Ustazah Nuli Nuryanti dan Ahli Gizi Nadiyah:

1. Melihat kondisi Si Kecil sebelum puasa

Sebelum memutuskan puasa saat menyusui, Bunda perlu melihat dulu kondisi Si Kecil. Jangan paksakan untuk berpuasa bila anak masih mendapatkan ASI eksklusif ya, Bunda.

"Bila Si Kecil belum berusia 6 bulan, disarankan untuk tidak melakukan ibadah puasa terlebih dahulu karena bayi 6 bulan perlu mendapatkan ASI eksklusif yang sumbernya dari asupan makanan yang Bunda konsumsi," kata Ustazah Nuli.

"Jika Si Kecil sudah berusia 6 bulan lebih, maka diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa dengan ketentuan tetap memperhatikan pola makan agar ASI yang diberikan kepada Si Kecil tetap berkualitas," sambungnya.

Juara Cilik

2. Perhatikan pola makan selama puasa

Selama menjalankan puasa, busui juga perlu memerhatikan asupan makan. Sama seperti hari-hari biasa, pastikan Bunda tetap makan tiga kali sehari.

Pola makan ini dapat dibagi menjadi makan sahur, makan berbuka puasa, dan makan di malam hari. Pilihlah makanan yang bernutrisi mengandung zat untuk memperlancar ASI, seperti sayur, kacang, jagung, oat, serta buah-buahan.

3. Penuhi asupan cairan selama puasa

Selain makanan, asupan cairan perlu dipenuhi selama puasa. Rata-rata kebutuhan cairan busui adalah 3.074 mililiter per hari atau sekitar 13 gelas. Cairan yang cukup dibutuhkan agar ASI bisa terus diproduksi selama puasa.

Berikut aturan membagi jadwal minum untuk memenuhi asupan cairan busui selama puasa:

  • Mengawali buka puasa dengan minum 1 gelas air putih.
  • Kemudian, Bunda dapat melanjutkan minum 1 gelas lagi setelah salat maghrib.
  • Minum bisa ditambahkan lagi 1 gelas setelah makan.
  • Bunda perlu menyempatkan minum 1 gelas ketika hendak salat tarawih, serta 2 gelas saat dan setelah salat tarawih.
  • Lalu, lanjutkan dengan minum 1 gelas setelah makan.
  • Sebelum tidur, Bunda dapat kembali minum 1 gelas.
  • Ketika masuk sahur, Bunda bisa minum 1 gelas setelah bangun tidur.
  • Terakhir, minum 1 gelas setelah makan sahur.

Bila merasa sulit memenuhi cairan ini dari air putih, Bunda bisa mendapatkan dari makanan, seperti sop buah dan sayuran berkuah.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda