Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ibu Menyusui Stres Apakah Berpengaruh pada Bayi dan Merasakan Kesedihannya?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 08 Apr 2023 07:20 WIB

Ilustrasi Menyusui
Ibu Menyusui Stres Apakah Berpengaruh pada Bayi dan Merasakan Kesedihannya?/Foto: Getty Images/iStockphoto/crPrin

Stres pada ibu menyusui memang tidak boleh berlarut-larut ya, Bunda. Selain mengganggu kesehatan mental bunda, juga tentunya menghambat produksi ASI. Lantas, ibu menyusui yang alami stres apakah berpengaruh pada bayi dengan merasakan kesedihannya ya, Bunda?

Menyusui merupakan proses alami dan indah di mana membantu menciptakan keintiman dan ikatan antara ibu dan bayi. Ikatan yang dirasakan selama pelukan dan pengasuhan ini dapat memberikan efek psikologis yang menguntungkan, yang dapat menurunkan stres serta meningkatkan perasaan tenang.

Selain pengalaman ikatan emosional, berbagai manfaat menyusui secara psikologis juga banyak dirasakan antara ibu dan anak. Salah satunya yakni membuat tidur lebih nyenyak. Ibu yang menyusui mungkin merasa lebih mudah tertidur, tidur lebih lama, dan tidur lebih nyenyak, dikutip dari laman WebMD.

Sayangnya, perjalanan menyusui memang tak selalu indah ya, Bunda. Adakalanya, ibu menyusui merasa tertekan dan akhirnya timbul stres karena berbagai hal. Dr Madhu Goel, associate director, Obstetrics and Gynecology  di Fortis LaFemme, New Delhi mengatakan bahwa perlu memahami bagaimana stres dapat mempengaruhi menyusui.

"Ibu baru bisa mengalami stres di banyak hal. Ini dapat berkisar dari stres terkait pekerjaan hingga stres yang disebabkan prosedur kehamilan serta kebingungan tentang apa yang terbaik untuk bayi," jelasnya seperti dikutip dari laman Healthshots.

Menurut Dr Goel, ada dua cara penting di mana stres mempengaruhi ASI. Pertama, itu mengurangi kuantitas. Dan kedua, menurunkan kualitas susu. Pada dasarnya hal ini terjadi karena sekresi hormon seperti kortisol dan adrenalin.

Stres melepaskan oksitosin dalam tubuh dan itu mungkin memengaruhi ASI Bunda. Saat Bunda stres dan tubuh  melepaskan hormon stres, tingkat hormon bahagia yang dikenal sebagai oksitosin turun. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah ASI dan mungkin tidak memenuhi kebutuhan bayi. Hormon-hormon ini tidak hanya akan memengaruhi tubuh, tetapi juga akan memengaruhi kualitas ASI, sehingga kurang bergizi untuk bayi,” katanya.

ASI boosterASI booster/ Foto: Lazada

Hal ini membuat sangat penting bagi ibu baru untuk mengelola stres dan memastikan bahwa ASI yang mereka berikan kepada bayinya sehat. Goel menyarankan bahwa dalam situasi seperti itu, ibu menyusui perlu berkonsultasi dengan konselor laktasi yang dapat membantu mereka menemukan jawaban atas keraguan mengenai permasalahan menyusui sebelum imbasnya semakin berlarut-larut.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Simak yuk kesalahan menyusui yang bikin bunda stres dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



CARA MEREDAKAN STRES IBU MENYUSUI AGAR TAK PENGARUHI BAYI

Ibu Menyusui

Ibu Menyusui Stres Apakah Berpengaruh pada Bayi dan Merasakan Kesedihannya?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/BbenPhotographer

Kemudian, cobalah selesaikan masalah hubungan dengan pasangan. Jika Bunda dan pasangan mengalami perbedaan pandangan mengenai masalah seperti pola asuh, cara merawat bayi, dan aspek lainnya, segera komunikasikan dan luruskan. 

Goel juga mengatakan bahwa perlu juga mengatasi perasaan kompetitif dalam diri. Seringkali, mendengar pengalaman teman membuat diri sendiri membandingkan dari pengalaman diri sendiri dengan mereka. Ini cenderung membuat stres dan akhirnya berpikir kita melakukan sesuatu yang salah.

Oh ya, Bunda, perlu diketahui juga bahwa kortisol dan ASI sangatlah berkaitan ya, Bunda. Kortisol adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal (kelenjar kecil di bagian atas setiap ginjal) yang dilepaskan ke berbagai area tubuh.

Kortisol membantu banyak fungsi dalam tubuh termasuk membantu respons stres tubuh, metabolisme (menggunakan makanan yang Bunda makan untuk membantu tubuh Bunda berfungsi dengan baik), menjaga sistem kekebalan tetap kuat, dan membantu mengontrol tekanan darah, glukosa darah dan kemampuan untuk tidur. 

Banner THRBanner THR/ Foto: HaiBunda/ Dwi Rachmi

Saat seseorang berada dalam situasi stres, tubuh seringkali membuat lebih banyak kortisol. Memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi dari normal secara konsisten dapat menyebabkan masalah kesehatan. Kortisol dapat diteruskan ke bayi melalui ASI. 

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa kortisol ditemukan dalam ASI ibu menyusui yang mengalami tingkat stres yang lebih tinggi, dan menyebabkan lebih banyak tangisan dan kerewelan pada bayi mereka yang disusui. Penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa tidak ada hubungan jangka panjang antara kortisol ASI dan seberapa sering bayi menangis atau rewel, dikutip dari laman Aeroflowbreastpumps.

Dalam penelitian terbaru, stres psikososial (hubungan antara lingkungan sosial dan pikiran serta perilaku seseorang) ditemukan memengaruhi tingkat kalori dan kandungan lemak ASI. Namun, wanita menyusui juga ditemukan mengalami penurunan kadar kortikotropin, kortisol, dan epinefrin plasma (hormon yang dilepaskan selama masa stres) dibandingkan wanita yang tidak menyusui. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan di bidang ini. 

Terlepas dari semua hal tersebut, hal utama yang perlu diingat adalah meskipun Bunda merasa stres, ketahuilah bahwa ASI Bunda akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi Bunda agar sehat. Sebagai orang tua baru, penting untuk mengenali, menerima, dan mencari cara untuk menurunkan tingkat stres, menerima dukungan sehat yang dibutuhkan, dan membantu kesehatan mental secara keseluruhan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda