
menyusui
Ibu Menyusui Makan Ikan Asin, Amankah? Simak Penjelasannya Bun
HaiBunda
Senin, 01 May 2023 07:50 WIB

Ikan asin adalah bahan makanan yang berasal dari ikan yang kemudian diolah dan diawetkan melalui penambahan banyak garam. Ikan asin seringkali tak luput dari menu makanan Indonesia, terlebih jika Bunda yang berasal dari Jawa Barat. Tak dimungkiri juga rasanya yang lezat kerap menggoda para penikmatnya, tak terkecuali ibu menyusui.
Ya, selepas hamil, pantangan untuk konsumsi beberapa makanan seperti ikan asin yang tinggi natrium biasanya sudah tak berlaku lagi. Bunda pun mungkin tak sabar untuk mencicipinya lagi.
Apakah Bunda juga suka makan ikan asin dan sedang menyusui? Nah, bicara tentang ikan asin dan ibu menyusui, Bubun akan membahas tentang aman atau tidaknya ibu menyusui makan asin.
Ibu menyusui makan ikan asin, apakah aman?
Memang tidak ada pantangan makanan selama menyusui seperti saat hamil. Namun, penting untuk Bunda membatasi porsi makan ikan asin. Ini karena kandungan garam yang tinggi. Menurut Donna Murray, RN, BSN, terlalu banyak garam dapat menyebabkan tubuh Bunda menahan air.
"Air ekstra membuat ginjal Anda bekerja lebih keras, dan seiring waktu dapat menyebabkan pembengkakan dan tekanan darah tinggi. Tapi, tentu tidak apa-apa untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedikit," tulisnya, dikutip dari Verywell Family.
Di samping itu, mengutip laman Imammy, konsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi dapat menyebabkan fakta bahwa garam menumpuk di saluran payudara dan mengubah rasa ASI, dan ini akan menyebabkan bayi tak mau menyusu dari payudara.
Ikan asin juga tidak sepenuhnya buruk untuk ibu menyusui. Meski tinggi garam, ikan asin seperti ikan gabus juga bisa meningkatkan jumlah ASI, lho. Mengutip laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, ikan gabus memiliki kandungan yang dapat meningkatkan hormon prolaktin dan oksitasin yang bagus untuk melancarkan ASI.
Kendati demikian, alangkah baiknya mengonsumsi ikan segar dengan kandungan protein, vitamin, dan mineral yang masih lengkap. Tentunya, tanpa penambahan garam berlebih seperti ikan asin, Bunda.
Selain itu, jangan lupa pilih yang tidak memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Baca pentingnya mengapa menghindarinya di halaman berikut.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Saksikan video tentang apakah ibu menyusui boleh makan sushi?
HINDARI IKAN TINGGI MERKURI
Ibu Menyusui Makan Ikan Asin, Amankah? Simak Penjelasannya Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/BbenPhotographer
Manfaat makan ikan segar bagi ibu menyusui
Ada beberapa manfaat mengonsumsi ikan segar bagi ibu menyusui dan bayinya. Berikut manfaatnya yang Bunda perlu ketahui:
- Vitamin D yang terkandung dalam ikan memungkinkan kalsium terserap sempurna dalam tubuh bayi.
- Ikan lebih mudah dicerna daripada daging, dan karenanya menormalkan feses dan memiliki efek menguntungkan pada usus ibu menyusui.
- Asam omega-3 esensial, yang kaya akan ikan, memperkuat sistem kardiovaskular ibu dan bayi.
- Protein ikan diserap dengan sempurna oleh tubuh, dan menciptakan penghalang untuk pembentukan garam asam laktat dan asam urat, yang memiliki efek menguntungkan pada ginjal ibu menyusui.
- Kandungan asam lemak omega 3, DHA, dan EPA yang terdapat pada ikan sangat bermanfaat bagi perkembangan saraf otak bayi.
- Asam lemak omega 3 yang terdapat pada ikan dipercaya dapat mengurangi depresi. Faktanya, 80 persen wanita pasca melahirkan sering mengalami baby blues.
- Meningkatkan produksi ASI.
Merkuri adalah logam berat dan unsur alami yang ditemukan di bumi. Suatu bentuk merkuri yang disebut methylmercury ditemukan pada ikan, dan beberapa ikan mengandung lebih banyak merkuri daripada yang lain. Ikan yang mengandung merkuri tinggi meliputi:
- Hiu
- Ikan todak
- Tilefish
- King Mackerel
Terlalu banyak merkuri bisa berbahaya bagi Bunda dan bayi yang disusui. Paparan jangka panjang yang terus menerus beracun dan beracun bagi manusia. Ini mempengaruhi banyak bagian tubuh termasuk otak, sistem saraf, dan ginjal. Keracunan merkuri bahkan bisa mematikan.
Merkuri dapat memiliki efek yang lebih besar pada bayi yang terpapar kadar berlebihan di dalam rahim dan melalui ASI. Terlalu banyak merkuri dapat menyebabkan masalah pada perkembangan otak dan sistem saraf yang menyebabkan masalah pada bicara, koordinasi, perhatian, ingatan, dan pembelajaran.
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Ketahui Kebutuhan Kalsium Ibu Menyusui, Manfaat Beserta Rekomendasi Sumber Terbaik

Menyusui
10 Makanan yang Bagus untuk Ibu yang Menyusui Bayi Kuning

Menyusui
Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Es dan Makan Pedas? Simak Aturannya

Menyusui
7 Persiapan Puasa Ibu Menyusui, Boleh Persiapkan Suplemen Bun

Menyusui
3 Cara agar Si Kakak Tetap Anteng saat Bunda Menyusui Si Kecil


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda