menyusui
ASI di Payudara yang Lama Tak Dikeluarkan Apakah Bisa Basi?
Jumat, 19 May 2023 08:16 WIB
ASI basi tentu tak bisa lagi diberikan pada bayi ya, Bunda. Nah, kalau masih di payudara, apakah ASI di payudara yang lama tak dikeluarkan bisa basi ya, Bunda?
Bagi Bunda yang menyusui, tentu mengetahui bahwa payudara Bunda sangatlah menakjubkan. Selain dipenuhi oleh makanan paling bergizi di dunia, payudara juga sebenarnya merupakan salah satu kekuatan super seorang ibu karena dapat memproduksi ASI sesuai permintaan dan kebutuhan bayi.
Bunda yang menyusui langsung mungkin tidak terlalu memperhatikan bagaimana tekstur dan juga warna ASI yang kerap berubah-ubah. Tetapi bagi Bunda yang memompa ASI, biasanya mereka cenderung memperhatikan tekstur dari ASI yang diperahnya. Sering kali, tekstur dan warna ASI berubah dan membuat mereka khawatir.
Apakah ASI bisa basi?
Selain hal tersebut, para busui juga kerap khawatir saat jadwal memompa ASI tidaklah beraturan. Sehingga, kekhawatiran bahwa ASI di payudara yang lama tak dikeluarkan bisa berubah basi.
Meskipun ini pertanyaan yang sangat masuk akal, terutama jika jadwal menyusui tidak aktif dan Bunda sudah lama tidak bisa menyusui, payudara Bunda sebenarnya adalah pengatur yang sempurna.
Jika tubuh memproduksi susu, tidak ada cara untuk merusaknya di payudara, menurut the New Jersey Department of Health. Ini dikarenakan, ASI bukan produk stagnan dari tubuh Bunda.
“ASI adalah organisme hidup, tidak seperti susu sapi pasteurisasi yang kita beli di toko. Komponen hidup dalam ASI terus berubah berdasarkan kebutuhan bayi dan mikrobioma orang tua yang menyusui,” ujar Heather ONeal, bidan perawat bersertifikat dan konsultan laktasi di Virginia Barat, seperti dikutip dari laman Romper.
Sifat dinamis ini berfungsi melindungi ASI, sekaligus mengoptimalkan kesehatan bayi yang mengonsumsi ASI. Selain itu, bakteri baik di dalam ASI akan bekerja menghilangkan bakteri jahat di dalam payudara maupun di luar payudara dalam bentuk ASI yang dipompa.
Faktanya, ASI yang baru dipompa dapat bertahan pada suhu kamar selama enam hingga delapan jam sebelum Bunda harus khawatir akan membusuk.
Alasan lain mengapa ibu terkadang khawatir tentang kesegaran ASI adalah jika mereka telah memompa di beberapa titik dan melihat pemisahan foremilk dan hindmilk setelah disimpan di lemari es selama beberapa hari tentunya membuat kekhawatiran bahwa ASI-nya akan basi.
Mengenai hal ini, sebenarnya tidak perlu khawatir ya, Bunda. Karena, seiring bertambahnya usia bayi dan waktu antara menyusui semakin lama, akan ada pemisahan komponen ASI di dalam payudara, seperti susu yang tidak dipasteurisasi yang disimpan di lemari es. Pemisahan ini benar-benar normal dan diharapkan untuk susu yang didiamkan untuk jangka waktu tertentu.
'Putaran' susu yang lembut setelah dipanaskan akan menyusun kembali unsur-unsur susu dan membuatnya terlihat normal kembali.
Namun, Bunda harus memperhatikan lama waktu penyimpanan ASI di lemari es. CDC merekomendasikan agar ASI hanya disimpan selama enam hingga delapan jam pada suhu kamar, dalam kantong pendingin atau cooler bag selama 24 jam.
ASI yang disimpan di lemari es, di bagian belakang, dapat disimpan selama lima hari. Di dalam freezer, dapat disimpan dengan aman selama tiga hingga enam bulan. Jika Bunda cukup beruntung memiliki freezer khusus atau deep freezer, ASI dapat disimpan dengan aman selama enam hingga 12 bulan.
Berbicara tentang waktu, bagaimanapun, cobalah untuk tidak menyisakan jeda terlalu lama di antara sesi menyusui. Ashley Georgakopoulos, IBCLC dan juga Direktur Motif Medical Lactation mengatakan bahwa jaringan payudara juga dirancang untuk menyerap kembali ASI saat ASI didiamkan terlalu lama maka sama saja seperti saat proses penyapihan.
Di sisi lain, meskipun ASI aman untuk diberikan, tetapi tidak aman - dan cukup berisiko - untuk bertahan dalam jangka waktu yang lama, biasanya empat jam atau lebih. Ini karena susu juga berfungsi sebagai pembilas jaringan payudara dan sistemnya, dan bakteri serta jamur dapat masuk ke jaringan melalui puting susu, menyebabkan hal-hal seperti infeksi mastitis dan sariawan.
Perihal ASI yang masih di payudara meski sudah lama tidak dikeluarkan, tidaklah menjadi basi atau memburuk saat masih di dalam payudara ya, Bunda. Payudara merupakan pengatur yang luar biasa, seperti dikutip dari laman Milkology.
Jika Bunda memiliki jeda terlalu lama di antara sesi menyusui, ASI tidak akan basi di dalam payudara, tetapi mungkin payudara akan mulai merasa membesar. Pembengkakan ini terjadi ketika terlalu banyak ASI menumpuk di saluran ASI.
Jadi, tidak perlu khawatir berlebihan ya, Bunda. Semoga informasinya membantu, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Simak juga video tentang penyebab ASI menjadi kental seperti puding: