menyusui
Mengenal Sleepy Eater, Kondisi Bayi Tertidur saat Menyusu yang Harus Diwaspadai
Selasa, 23 May 2023 08:46 WIB
Bayi tidur saat menyusu memang hal yang biasa. Tapi Bunda perlu waspada bila Si Kecil menjadi sleepy eater ya.
Sleepy eater adalah kondisi bayi yang selalu tertidur saat menyusu. Mereka bisa tertidur karena disebabkan beberapa hal, dan salah satunya dapat menjadi masalah.
"Ada saatnya (menyusu saat tidur) itu baik-baik saja, tapi bisa saja menjadi masalah," kata konsultan laktasi Beth McMillan, dikutip dari Today's Parents.
"Bayi menyusu secara efektif pada awalnya, namun terkadang akan tertidur sambil menyusu meskipun mereka belum mendapatkan banyak ASI," sambungnya.
Bayi menyusu saat tidur mungkin akan sering terjadi usai lahir. Perlu diketahui, bayi baru lahir memang cenderung tidur sampai belasan jam sehari, bahkan saat menyusu.
Penyebab sleepy eater
Bayi tertidur saat menyusu merupakan hal wajar ya, Bunda. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hormon cholecystokinin dapat mengontrol rasa kenyang dan menyebabkan kantuk pada bayi.
Meski begitu, ada beberapa penyebab lain yang membuat bayi mudah tertidur saat menyusui. Berikut penyebabnya seperti dilansir La Lenche League Inggris:
1. Bayi baru pulih dari lahir
Dalam beberapa hari pertama, beberapa bayi akan mudah mengantuk atau tidak tertarik menyusu. Ini terutama berlaku untuk bayi yang baru lahir, setelah persalinan atau kelahiran yang sulit, atau jika Bunda mengonsumsi obat pereda nyeri selama persalinan.
2. Penyakit kuning
Penyakit kuning atau infeksi juga dapat membuat bayi mengantuk. Penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah normal, dan sering menyusui justru dapat membantu mencegahnya menjadi masalah yang serius.
3. Tidak mendapatkan cukup ASI
Bayi juga mungkin tertidur karena ia tidak mendapatkan cukup ASI saat menyusu, Bunda. Alih-alih rewel, mereka justru menyimpan energi untuk tidur.
![]() |
Bahaya bayi menjadi sleeper eater
Pada kondisi tertentu, sleeper eater pada bayi perlu diwaspadai. Ada kemungkinan bayi yang tertidur saat menyusu tidak mendapatkan ASI karena pelekatan yang buruk.
Jika hal tersebut dibiarkan, maka dampaknya bisa menyebabkan bayi kekurangan nutrisi. Memahami bayi cukup ASI sangat penting bila Si Kecil mudah tertidur saat atau setelah menyusui.
Tanda sleeper eater yang cukup ASI
Saat bayi menjadi sleeper eater, Bunda perlu memastikan ia mendapatkan ASI yang cukup. Berikut tanda bayi mendapatkan cukup ASI:
- Setelah menyusu singkat, bayi terlihat beberapa kali menelan, atau setiap kali mengisap puting ibu.
- Payudara terasa lebih lembut dan terasa sedikit pada akhir menyusui.
- Tangan bayi tertidur yang cukup ASI akan terbuka dan rileks. Sebaliknya, jika tangan mengepal dan wajahnya tampak tegang, maka bayi mungkin masih lapar.
Hal yang dilakukan saat bayi sleeper eater
Melansir dari beberapa sumber, berikut 4 hal yang dapat Bunda lakukan saat bayi menjadi sleeper eater atau tidur saat menyusu:
1. Membangunkan bayi
Pakar laktasi Nancy Mohrbacher, IBCLC, FILCA mengatakan, bila bayi menjadi sleeper eater dan dirasa belum cukup mendapatkan ASI, ibu bisa membangunkannya. Caranya dengan melakukan kontak langsung dengan bayi.
"Beberapa ibu menggelitik, membelai kaki bayi mereka, atau mengguncang lengan dan kaki untuk membuat bayi tetap terjaga dan mengisap dengan benar," kata Mohrbacher, dikutip dari The Bump.
Beberapa ahli merekomendasikan strategi yang disebut 'beralih merawat'. Ketika bayi mulai mengantuk, Bunda bisa melepaskan dia dari payudara, lalu melakukan rangsangan dengan membuatnya berdiri dan mengajak berbicara. Cara ini dapat dilakukan setidaknya 10 sampai 15 menit sekali menyusui atau setelah menyusui dari payudara yang lain.
2. Melepas isapan bayi
Langkah melepas isapan bayi ini dapat dilakukan dengan hati-hati saat Si Kecil menyusu. Tapi, Bunda perlu pastikan bayi sudah mendapatkan cukup ASI sebelum melakukan langkah ini ya. Mengutip buku Diary Pintar Bunda Menyusui dan MP-ASI oleh Wulan Mulya Pratiwi, S.ST.Keb dan dr. Zuhrah Taufiqa, M. Biomed, berikut langkah-langkah melepaskan isapan bayi yang tertidur:
- Masukkan jari kelingking Bunda pada sudut mulut bayi secara hati-hati.
- Tekan dagu bayi ke bawah dengan lembut dan keluarkan puting dari mulut bayi.
- Setelah selesai menyusui, keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada puting serta areola payudara Bunda.
3. Mengubah posisi menyusui
Cobalah posisi santai saat menyusui Si Kecil, Bunda. Biarkan bayi berbaring dengan dada dan perutnya menghadap tubuh Bunda, atau saat Bunda berbaring sekitar 45 derajat.
Bila Si Kecil dapat meringkuk di dekat dada ibunya selama beberapa waktu, ia akan mudah refleks mencari payudara ibunya ketika terlepas dan bisa kembali menyusu. Beberapa posisi lain mungkin juga bisa dicoba untuk memastikan pelekatan menyusui benar, sehingga bayi tak mudah tertidur.
4. Lakukan kompresi payudara
Lakukanlah kompresi payudara (breast compression) bila bayi mulai tertidur saat menyusu. Cara ini dapat membantu bayi menjadi aktif kembali menyusu dan bisa minum lebih banyak ASI, Bunda.
Kompresi payudara dapat dilakukan dengan memegang payudara dengan tangan kanan. Posisi ibu jari dapat berlawanan dengan jari-jari lain sehingga membentuk 'C', dan jauhkan tangan dari area puting susu.
Saat terlihat bayi berhenti menelan, Bunda dapat menekan payudara dengan cukup kuat. Tahan kompresi payudara sampai bayi mulai aktif lagi menyusui, lalu lepaskan tangan. Bunda dapat melakukan cara ini di kedua payudara sesuai kebutuhan.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
Simak juga manfaat dan tips menyusui bayi yang sedang sakit, dalam video berikut:
(ank/rap)