MENYUSUI
Efek Samping KB Suntik untuk Ibu Menyusui dan Cara Mengatasinya
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Sabtu, 17 Jun 2023 07:50 WIBBagi ibu menyusui, KB suntik menjadi andalan dalam menunda kehamilan usai persalinan. Meski demikian perlu diketahui juga efek samping KB suntik untuk ibu menyusui dan cara mengatasinya ya, Bunda.
Sifatnya yang praktis dan tidak ribet serta aman untuk bayi dan ibu membuat KB suntik populer digunakan di kalangan ibu menyusui.
Apalagi, efektivitas dari KB suntik sendiri cukup tinggi ya, Bunda. Jika digunakan dengan benar, KB suntik diketahui lebih dari 99 persen efektif. Dan, durasi dari KB suntik sendiri berlangsung cukup lama sehingga Bunda tidak perlu memikirkan kontrasepsi setiap hari atau setiap kali berhubungan intim.
Efek samping KB suntik untuk ibu menyusui
Selain itu, KB suntik sendiri sangatlah bermanfaat bagi wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen. KB suntik pun tidak terpengaruh dengan obat-obatan sehingga Bunda dapat tetap aman. Hanya saja, beberapa efek samping setelah penggunaan KB suntik mungkin muncul ya, Bunda.
Efek sampingnya sendiri bisa termasuk penambahan berat badan, sakit kepala, perubahan suasana hati, nyeri payudara, dan perdarahan tidak teratur. Dalam fase KB suntik biasanya menstruasi menjadi lebih tidak teratur, lebih berat, lebih pendek, lebih ringan, atau berhenti sama sekali.
Biasanya, diperlukan waktu 1 tahun agar kesuburan seseorang kembali normal setelah KB suntik habis. Sehingga, mungkin kurang cocok bagi Bunda yang ingin segera memiliki momongan seperti dikutip dari laman Nhs.
KB suntik sendiri bekerja dengan ara melepaskan hormon progesteron ke dalam aliran darah yang mencegah pelepasan sel telur setiap bulan (ovulasi). Ini juga mengentalkan lendir serviks, yang membuat sperma sulit bergerak melalui serviks, dan menipiskan lapisan rahim sehingga sel telur yang telah dibuahi cenderung tidak tertanam dengan sendirinya.
Suntikan dari kontrasepsi ini sendiri dapat dilakukan di bagian bawah atau pun di lengan atas. KB suntik dapat dilakukan kapan saja selama siklus menstruasi dan selama Bunda masih ingin menunda kehamilan setelah persalinan.
Jika Bunda mendapatkan suntikan selama 5 hari pertama siklus menstruasi, Bunda akan segera terlindungi dari kehamilan. Jika Bunda mendapatkan suntikan pada hari lain dalam siklus menstruasi, Bunda harus menggunakan kontrasepsi tambahan seperti kondom selama 7 hari.
Setelah melahirkan, Bunda dapat melakukan KB suntik kapan saja setelah melahirkan jika sedang tidak menyusui ya, Bunda. Tetapi, jika Bunda menyusui, KB suntik biasanya dilakukan setelah 6 minggu pasca persalinan.
Bagi Bunda yang memulai KB suntik pada atau sebelum hari ke-21 setelah melahirkan, Bunda akan segera terlindungi dari kehamilan. Jika Bunda memulai suntikan setelah hari ke-21, Bunda harus menggunakan kontrasepsi tambahan, seperti kondom, selama 7 hari ke depan.
Pada fase KB suntik, Bunda lebih mungkin mengalami pendarahan berat dan tidak teratur jika Bunda mendapat suntikan selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Tetapi Bunda tidak perlu khawatir karena KB suntik sangat aman digunakan saat Bunda sedang menyusui.
KB suntik sendiri untuk ibu menyusui biasa direkomendasikan setiap tiga bulan sekali untuk mencegah kehamilan. KB ini juga digunakan untuk membantu meringankan nyeri endometriosis.
Meskipun dapat mempengaruhi kepadatan tulang untuk sementara serta menyebabkan penambahan berat badan serta perdarahan atau bercak yang tidak biasa, KB suntik aman digunakan saat menyusui.
Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

EFEK SAMPING KB SUNTIK UNTUK IBU MENYUSUI DAN CARA MENGATASINYA